Terkini Nasional
Disebut Refly Harun Lawan Jokowi Pasca Dicopot bersama Anies, Sudirman Said: Urusan yang Menafsirkan
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan bahasan terkait pencopotan atau pergantian menteri yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan bahasan terkait pencopotan atau pergantian menteri yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Sudirman Said diberhentikan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Tahun 2016.
Senasib dengan Sudirman Said, Anies Baswedan juga dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

• Kecewa soal Rangkap Jabatan Wamen, Refly Harun Puji Susi-Erick Thohir: Mereka Rela Hilang Kesempatan
Refly Harun kemudian mengatakan banyak masyarakat yang menilai Sudirman Said dan Anies Baswedan memberikan perlawanan dengan cara mencalonkan diri sebagai gubernur.
Hal ini disampaikannya dalam kanal Youtube pribadinya Refly Harun, Sabtu (30/5/2020).
"Tetapi Bung Dirman sama Anies Baswedan melawan," ujar Refly Harun.
"Bentuk perlawanan itu Anies mencalonkan diri sebagai gubernur DKI berhadapan dengan Ahok."
"Lalu Bung Dirman mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Tengah berhadapan dengan putra mahkota, Ganjar Pranowo."
Mendengar pernyataan dari Refly Harun, Sudirman Said memberikan tanggapannya.
Sudirman Said mengaku masih setia dengan cara tetap mengabdi untuk negara.
Menurutnya jabatannya sebagai Menteri ESDM bukan milik pribadi atau perorangan.
Maka ketika sudah selesai menjabatpun tidak akan berpikir sebagai lawan.
"Saya sih merasa tetap setia, karena kan kita bekerja untuk negara dan menjadi peserta dalam kompetisi politik itu bagian dari tugas warga negara," kata Sudirman Said.
"Kalau kekuasaan dianggap sebagai milik pribadi kemudian ketika selesai maka orang yang diselesaikan dianggap lawan," jelasnya.
• Soal Rangkap Jabatan Wamen, Refly Harun Sindir Gaji Komut Mandiri dan Pertamina: Miliaran per Bulan
Sudirman Said berujar tetap menghargai peran dari Jokowi selaku presiden dan pemimpin negara.
Ia juga menghormati segala keputusan yang diambil olehnya.
"Tetapi kalau saya tidak, saya memandang semua Pak Jokowi pemimpin kita semua dan bekas atasan yang memberi amanah pekerjaan dan kita melihat beliau sebagai tokoh publik atau pengemban amanat publik," ungkapnya.
"Jadi nothing personal dan ketika saya menjalankan itu semua," kata dia.
Sementara itu soal alasan kemudian mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jateng dan juga bergabung dengan kubu seberang pada waktu itu, yakni Prabowo Subianto.
Menurut Sudirman Said hal itu bukan dijadikan semacam perlawanan.
Tetapi, kata dia, memang lebih kepada menggunakan haknya sebagai warga negara untuk berdemokrasi.
Dirinya menegaskan apa yang disampaikan bukan semata-mata untuk sekadar basa-basi mencari aman, melainkan memang sebuah kenyataan.
• Ungkap Alasan Jokowi Segera Terapkan New Normal, Ali Ngabalin: Presiden Tak Mau Rakyatnya Kelaparan
"Saya sekali tidak ada niat untuk melawan secara pribadi," kata Sudirman Said.
"Tetapi lebih semacam this is demokrasi jadi instrumennya ada pemilu, ada pilkada," sambungnya.
"Kita jalani dan tetap dengan kedekatan atau perasaan bahwa kita tetap sebagai orang yang pernah bekerja sama, tidak ada hal yang membuat kita merasa bermusuhan dan ini bukan basa-basi," tegasnya.
Lebih lanjut, prinsip itu diakui terus diterapkan sampai saat ini.
Dirinya juga mengaku tetap mengedepankan pemikiran yang positif.
Sedangkan jika ada yang menafsirkan berbeda, Sudirman Said tidak mau mempermasalahkan.
"Saya melakukannya dengan positive thinking, sampai sekarang pun begitu," bebernya.
"Jadi mau ditempatkan di manapun ini adalah bagian dari tugas negara dan nothing different, tidak ada yang berbeda."
"Bahwa oleh sebagian orang ditafsirkan sebagai perlawanan itu, ya urusan yang menafsirkanlah," pungkasnya.
• Jelang New Normal, Anies Baswedan Tinjau Kesiapan Fasilitas Kesehatan: Mulai Berkegiatan di Luar
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)