Virus Corona
Dokter Curhat soal APD dan Hanya Diberi Wedang Jahe, Pemkot Surabaya Klarifikasi: Ada Bukti Terima
Pemerintah Kota Surabaya mengklarifikasi ungkapan keluh kesah seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Royal, dr Aditya C Janottama.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Kota Surabaya mengklarifikasi ungkapan keluh kesah seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Royal, dr Aditya C Janottama.
Sebelumnya dr Aditya menyampaikan cara penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) di Surabaya melalui akun Twitter @cakasana.
Cuitan tersebut kemudian menjadi viral dan mendapat likes lebih dari 22 ribu per Kamis (28/5/2020).

• Dokter Tirta Minta Masyarakat Bisa Bantu Jokowi soal Corona: Jangan Nongkrong, Gabut Main Mercon
Dikutip TribunWow.com, awalnya dr Aditya menyampaikan curhatnya tentang bagaimana kondisi rumah sakit tempatnya bekerja.
Diketahui RS Royal adalah tempat rujukan bagi pasien Covid-19.
Ia mengklaim Pemkot Surabaya tidak memberikan bantuan bagi para tenaga medis.
"Apa yang dilakukan pemkot untuk nakes-nakes ini? Let’s say, close to nothing. Nada," cuit akun @cakasana, Selasa (26/5/2020).
"Kita dapet edaran ginian. Tapi ga dibantu sama sekali dari pemkot. Dapetnya cuma dari pemprov," lanjutnya.
Ia mengunggah sebuah foto surat edaran yang mengimbau tenaga medis memakai pakaian alat pelindung diri (APD) level 3.
"Terus pemkot ngapain?" tanya dr Aditya.
Aditya menyebutkan bantuan yang diberikan pemkot hanya sebatas telur rebus dan wedang jahe.
"Eh lupa. Ada sih yang dikasih pemkot yaitu... TELOR REBUS SAMA WEDANG JAHE," ungkap Aditya.
"GUE DI SINI NGEHADEPIN PASIEN COVID BENERAN ELO CUMA KASIH GITUAN. Dan ga semua suka jahe jadi ya sering-sering akhirnya terbuang ga guna," lanjut dia.
Aditya kembali menyoroti kurangnya APD, terutama bagi pegawai non-medis.
Menurut dia, tidak sedikit karyawan non-medis yang harus membeli alat pelindung dengan uang sendiri.
"Padahal ya kalau kalian tahu tentang APD buat tenaga non-medis, bikin ngenes," ungkap dr Aditya.
"Kadang-kadang mereka perlu beli sendiri face shield, coverall spunbound. Cuma dikasih masker 1 lapis doang," katanya.
• Respons Kebingungan Netizen soal New Normal, Dokter Tirta: Covid Itu Tidak Bisa Hilang Layaknya TBC
Ia menilai pengadaan APD belum memperhitungkan tenaga non-medis yang juga bekerja di rumah sakit.
"Yang bilang APD cukup, itu ga mikirin mereka," lanjut Aditya.
"Akhirnya banyak yang sakit, bahkan positif COVID-19," ungkapnya.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, kemudian menanggapi cuitan yang viral itu.
Ia menyebutkan Pemkot Surabaya sudah memberikan bantuan berupa ribuan APD ke sejumlah fasilitas kesehatan.
"Total ada 82.651 baju APD yang diberikan kepada 63 puskesmas, 50 RS rujukan dan non-rujukan serta Labkesda," kata M Fikser, dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/5/2020).
"Selain itu, kami juga bantu masker bedah, masker N95, face shield, sepatu booth, goggle, sarung tangan, ventilator, dan berbagai peralatan medis lainnya ke rumah sakit-rumah sakit itu," lanjutnya.
Ia menegaskan pihaknya sudah mendapat tanda terima dari para tenaga medis di lapangan.
Meskipun begitu, Fikser menambahkan dirinya tidak dapat mengintervensi apakah APD itu sudah sampai ke tenaga medis.
Fikser menambahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sendiri yang menyerahkan bantuan itu.
"Tapi yang pasti, kami memiliki data semua APD yang diterima oleh Pemkot, langsung hari itu juga didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit itu," papar Fikser.
"Bahkan, Bu Wali Kota sendiri yang membaginya rata-rata sesuai kebutuhan dan kami ada bukti terimanya," tegasnya.
• Viral Balita di Palembang Dijemput Petugas Ber-APD Lengkap, Dokter: Ternyata Positif Corona
Surabaya Siapkan New Normal
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, aparat TNI/Polri akan dikerahkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota.
Personel TNI/Polri tersebut akan menjaga tempat umum dan pusat keramaian untuk memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Virus Corona.
Gelar pasukan ini dilakukan dalam rangka persiapan menuju new normal atau tatanan kehidupan baru.
• Jelang Penerapan The New Normal, Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan di Stasiun MRT Bundaran HI
"Hari ini telah dimulai TNI/Polri polri menggelar pasukan dan aparat di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota," kata Jokowi, saat meninjau persiapan new normal, di Mal Summarecon Bekasi, Selasa (26/5/2020).
Jokowi ingin masyarakat bisa beraktivitas secara produktif, namun terhindar dari Covid-19.
Kepala Negara merinci 4 provinsi yang dimaksud yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo.
• New Normal Segera Berlaku, Achmad Yurianto Bantah Pemerintah Biarkan Fase Seleksi Alam: Berisiko
Sementara, daftar 25 kabupaten/kota yang dimaksud berdasarkan data dari biro pers sekretariat presiden adalah sebagai berikut:
1. Kota Pekanbaru
2. Kota Dumai
3. Kabupaten Kampar
4. Kabupaten Pelalawan
5. Kabupaten Siak
6. Kabupaten Bengkalis
7. Kota Palembang
8. Kota Prabumulih
9. Kota Tangerang
10. Kota Tangerang Selatan
11. Kabupaten Tangerang
12. Kota Tegal
13. Kota Surabaya
14. Kota Malang
15. Kota Batu
16. Kabupaten Sidoharjo
17. Kabupaten Gresik
18. Kabupaten Malang
19. Kota Palangkaraya
20. Kota Tarakan
21. Kota Banjarmasin
22. Kota Banjar Baru
23. Kabupaten Banjar
24. Kabupaten Barito Kuala
25. Kabupaten Buol
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, ada 340.000 personel TNI/Polri yang akan dikerahkan untuk persiapan new normal di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut.
Menurut Hadi, 340.000 personel itu akan dikerahkan di 1.800 obyek. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 25 Daerah yang Mulai Bersiap Terapkan New Normal"