Virus Corona
Curhatan Dokter soal APD sampai Lab Terkontaminasi Disorot Pemkot Surabaya, Kini Klarifikasi Salah
dr Aditya C Janottama yang bertugas di Rumah Sakit Royal Surabaya mengklarifikasi cuitannya yang sempat viral di media sosial Twitter.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - dr Aditya C Janottama yang bertugas di Rumah Sakit Royal Surabaya mengklarifikasi cuitannya yang sempat viral di media sosial Twitter.
Sebelumnya ia mengunggah keluh kesah tentang penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) di tempatnya bekerja.
Dilansir TribunWow.com, dr Aditya menyampaikan hal itu melalui akun Twitter @cakasana.

• Dokter Tirta Minta Masyarakat Bisa Bantu Jokowi soal Corona: Jangan Nongkrong, Gabut Main Mercon
Awalnya, keluh kesah yang diutarakan dr Aditya menyangkut kesiapan stok pakaian alat pelindung diri (APD) dan alat kesehatan lainnya.
Ia menyebutkan dari 15 rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19, tidak semuanya siap menangani kasus.
"Ada yang punya ventilator, ada yang tidak. Ada yang ICU-nya siap untuk COVID-19, ada yang tidak," tulis dr Aditya, Selasa (26/5/2020).
"Ada yang kamarnya pakai exhaust, ada yang pakai angin jendela," lanjutnya.
Aditya lalu menjelaskan tiga laboratorium di Surabaya memeriksa sampel swab lebih dari kapasitasnya.
"Jadi pasien baru dari tanggal 21 kemarin baru bisa di swab sekarang. Nunggu hasil kurang lebih 3-5 hari karena banyaknya sampel," ungkap dr Aditya.
"Bisa-bisa pasiennya keburu meninggal hasilnya baru ketahuan," lanjutnya.
Ia mengungkit isu sebuah laboratorium di Surabaya terkontaminasi.
"Belum lagi kabar burungnya salah satu lab di Surabaya terkontaminasi dan karyawannya pada terinfeksi," kata dr Aditya.
Selanjutnya ia juga mengungkapkan fakta stok APD untuk pegawai non-medis yang bekerja di rumah sakit.
"Padahal ya kalau kalian tahu tentang APD buat tenaga non-medis, bikin ngenes," ungkap dr Aditya.
"Kadang-kadang mereka perlu beli sendiri face shield, coverall spunbound. Cuma dikasih masker 1 lapis doang," katanya.