Breaking News:

Virus Corona

KPAI Ragukan New Normal Bisa Diterapkan 15 Juni untuk Lingkup Sekolah, Minta Belajar dari China

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti memberikan tanggapannya terkait rencana penerapan kehidupan New Normal, khususnya untuk sekolah.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Capture YouTube Metro TV News
Komisioner KPAI Retno Listyarti mempertanyakan kesiapan membuka kembali sekolah dalam rangka new normal, Rabu (27/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti memberikan tanggapannya terkait rencana penerapan kehidupan New Normal, khususnya untuk lingkup sekolah.

Dirinya menjelaskan bahwa untuk pembukaan sekolah rencananya akan dilakukan pada fase ketiga yakni pada 15 Juni 2020.

Namun jika melihat kalender pendidikan di Indonesia, ajaran baru tahun 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juni 2020.

Dilansir TribunWow.com, Retno Listyarti mengaku masih meragukan kehidupan New Normal pada sekolah bisa diterapkan pada 15 Juni 2020.

Jokowi Putuskan The New Normal Mulai 1 Juni, Pengamat dari Trisakti: Terlalu Berani sampai ke Sana

"Kalau melihat New Normal yang ada di dalam pemerintah mengeluarkan itu kan ada gambaran tentang New Normal," ujar Retno.

"Di situ memang disebutkan bahwa untuk sekolah itu masuk ke fase tiga," jelasnya.

"Dan fase tiga itu terhitung 15 Juni 2020, nah tahun ajaran baru sendiri adalah 13 Juli tahun 2020."

Retno mengaku masih belum yakin New Normal bisa diterapkan di lingkup sekolah pada 15 Juni 2020, ataupun bahkan pada 13 Juli 2020 atau saat ajaran baru.

Ia kemudian meminta pemerintah untuk belajar dari negara-negara lain, termasuk China.

Menurutnya, pembukaan kembali sekolah di China dilakukan setelah kasusnya benar-benar bersih dan tidak ada lagi penambahan kasus baru selama 10 hari.

Selain itu, kemudian kesiapan juga dari segi pengajar atau gurunya.

Retno menyarankan untuk semua guru bisa dilakukan isolasi selama 14 hari sebelum nantinya benar-benar terjun ke sekolah.

"Kalau melihat situasi dan kondisi kasus yang terus naik kemudian kalaupun turun juga masih fluktuatif dengan angka yang tinggi sebenarnya ini belum tepat kita membuka sekolah pada Juni maupun Juli," kata Retno.

"Karena kalau belajar dari negara-negara lain kayak China, China itu nol kasus dulu selama 10 hari," jelasnya.

"Baru dia membuka sekolah, itupun gurunya diisolasi dulu selama 14 hari oleh negara baru boleh mengajar."

Jokowi Instruksikan New Normal, Soroti Jawa Timur yang Masih Tinggi Penyebaran Virus Corona

Maka dari itu, ia meminta pemerintah benar-benar mempersiapkan semuanya dengan baik dan matang.

Terlebih data kasus Corona dan penambahan setiap harinya di Indonesia masih tergolong tinggi.

Ditambah lagi dengan kondisi yang terjadi belakangan, seperti ramainya pusat perbelanjaan, kemudian adanya mudik dan arus balik Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Jangan sampai para siswa nantinya justru menjadi carrier atau pembawa virus.

"Nah ini kan yang kemudian persiapan-persiapan seperti ini apakah sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia?" ungkapnya.

"Kalau zero kasus berarti kan enggak ada kasus selama 10 hari, nah itu kan harus ditunggu apakah dengan angka ratusan saat ini memungkingkan?"

"Apalagi kemarin, bandara bludak, mall bludak, kemudian pasar juga seperti itu, ini apakah mungkin kemudian New Normal ini bisa terjadi di 15 Juni untuk sekolah, kami meragukan," pungkasnya.

New Normal Segera di Jawa Barat, Ini Penjelasan Ridwan Kamil soal Status: Belum Ada Zona Hijau

Simak videonya mulai menit ke- 1.10

Pengamat dari Trisakti: Terlalu Berani sampai ke Sana

Pengamat Kebijakan Publik, Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai penerapan The New Normal terlalu terburu-buru.

Sedangkan The New Normal diputuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mulai diterapkan pada Senin (1/6/2020).

Seharusnya kebijakan itu benar-benar dilakukan dengan hati-hati.

Hal itu disampaikan Trubus Rahadiansyah saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Selasa (27/5/2020).

"Menurut saya ini kalau mau dilaksanakan, tanggal 5 sebagai prediksi seperti yang direncanakan tentu ini menurut saya harus hati-hati."

"Ini terlalu berani lah untuk sampai ke sana," ujar Trubus.

 Pemkot Bekasi Siap Terapkan New Normal setelah PSBB Berakhir 29 Mei, Apa Saja Aturannya?

Padahal penyebaran Covid-19 terhitung masih tinggi.

"Terlalu berani untuk sampai ke sana, karena kan penyebaran Covidnya sekarang masih tinggi," imbuhnya.

Menurutnya perlu aturan yang detail dalam penerapan The New Normal.

Apalagi di pusat-pusat keramaian seperti mall.

"Kalau misalnya kita belum mempersiapkan secara matang, artinya secara detail misalnya di mal ini aturan-aturan secara jelas, secara rinci misalnya itu kan nanti malah menimbulkan kerumunan."

"Orang akan mengantri misalnya untuk membayar saja harus mengantri," ujarnya.

Terkait The New Normal akan tetap melibatkan TNI dan Polri, menurutnya hal itu tetap sulit dilaksanakan.

Pasalnya tataran The New Normal berkaitan dengan kesadaran masyarakat.

 Jokowi Instruksikan New Normal, Soroti Jawa Timur yang Masih Tinggi Penyebaran Virus Corona

"Kalau misalnya dengan penjagaan yang ketat, kemudian protokol tetapi persoalannya kan di tataran itu kesadaran masyarakat."

"Jadi siapa yang mengawasi kesadaran masyarakat bagaimana? Ini kan perlu sosialisasi. perlu komunikasi, dan perlu edukasi terus menerus," jelasnya.

Jika The New Normal diterapkan tanpa ada sosialisasi mendalam ditakutkan justru akan bertentangan dengan tujuan awal untuk memotong penyebaran Virus Corona.

"Kalau misalnya kemudian tiba-tiba dibuka tanpa sosialisasi yang terus menerus dan mendalam komprehensif, saya rasa akan sulit malah jadinya kontraproduktif dengan yang selama ini kita perjuangkan yaitu memutus mata rantai Covid," kata dia.

Sehingga, ia meminta agar pemerintah jangan gegabah memberlakukan suatu aturan.

"Ini harus menurut saya detail dulu, harus dengan hati hati, setidak-tidaknya dengan bahasanya itu jangan terlalu gegabah untuk menerapkan ini dalam waktu yang sangat dekat ini."

"Karena persoalan-persoalan di Covid itu," pungkasnya.

(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)

Tags:
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)New NormalVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved