Breaking News:

Virus Corona

Masa Bodoh Masyarakat Tak Peduli Tenaga Medis, dr Tirta: Urusan Kita Sekarang Vertikal Sama Allah

Dokter sekaligus Influencer, dokter Tirta Mandira Hudhi mengaku sudah masa bodoh dengan sikap masyarakat dalam menghadapi penyebaran Virus Corona.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube InCipeng WeTrust
dr Tirta menanggapi beredarnya teori-teori konspirasi yang beredar soal pandemi Covid-19, Senin (27/4/2020). Dirinya mengaku sudah masa bodoh dengan sikap masyarakat dalam menghadapi penyebaran Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Dokter sekaligus Influencer, dokter Tirta Mandira Hudhi mengaku sudah masa bodoh dengan sikap masyarakat dalam menghadapi penyebaran Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari acara Fakta tvOne, Senin (25/5/2020), dokter Tirta tidak ingin terlalu memikirkan sikap abai masyarakat.

Seperti yang diketahui, banyak masyarakat yang masih tidak peduli dengan adanya Virus Corona.

Buktinya masih banyak masyarakat yang tidak mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan physical distancing dan tetap berada di rumah.

Dokter sekaligus Influencer, dokter Tirta Mandira Hudhi mengkritisi soal aturan 'The New Normal' yang diterapkan pemerintah
Hal itu diungkapkan dokter Tirta Mandira Hudhi melalui acara Fakta tvOne yang tayang pada Selasa (25/5/2020).
Dokter sekaligus Influencer, dokter Tirta Mandira Hudhi dalam acara Fakta tvOne yang tayang pada Senin (25/5/2020). (Apa Kabar Indonesia tvOne)

Dokter Tirta Sebut Ungkapan Jokowi soal Damai dengan Corona Salah Kaprah: Bukan Gitu Pak

Kondisi tersebut sempat memunculkan tagar 'Indonesia Terserah' yang disuarakan oleh para tenaga medis.

Dokter Tirta menjelaskan bahwa tagar 'Indonesia Terserah' merupakan bentuk frustasi menghadapi sikap masyarakat Indonesia.

Namun menurut dokter Tirta, hal itu bukan menandakan tenaga medis menyerah dan tidak akan menyurutkan semangat dari para tenaga medis dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Semua tenaga medis akan tetap berjuang di garda terdepan untuk menyelamatkan pasien Corona.

Dokter Tirta meminta rekan-rekan tenaga medis maupun relawan untuk tidak memikirkan apa yang terjadi di luar.

Menurutnya, urusan tenaga medis saat ini hanyalah kepada sang pencipta dan negara, meskipun taruhannya nyawa.

"Kalau buat teman-teman tenaga medis tenang, apa yang kita buat sekarang insyaallah ada balasannya di akhirat nanti," ujar dokter Tirta.

"Jikapun kita tidak mendapatkan penghasilan di duniawai, jikapun kita dihujat masyarakat, jikapun suatu saat kita kehilangan nyawa kita sendiri," jelasnya.

"Semua orang tahu dan kita pun tahu dan Allah pun tahu bahwa kita sudah berusaha terbaik di negara ini."

Pemudik akan Kesulitan Kembali ke Jakarta, Anies Baswedan Tegas Tak Izinkan Masuk Selama PSBB

Lebih lanjut, dokter kelahiran Solo itu mengaku tidak mengharapkan penghargaan dari masyarakat atas jasa yang telah dibuat saat ini.

Dirinya mengibaratkan perjuangan para tenaga medis saat ini seperti tentara yang sedang berjuang di perang dunia 2.

"Kalaupun kita harus menjadi pahlawan yang tidak pernah dikenang, kita kaya tentara seperti perang dunia," kata dokter Tirta.

"Perang dunia 2 kemarin kan tentara Jerman, tentara US kan banyak yang meninggal, anggap aja seperti itu," imbuhnya.

"Anggap aja kita garda terdepan, urusan kita sekarang vertikal sama Allah SWT," tegasnya.

"Dan urusan kita bukan horisontal sekarang perkara orang-orang awam tidak peduli sama kita, lakukanlah tugas kita sebaik-baik mungkin," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 7.00

dokter Tirta Sebut Salah Kaprah 'Damai dengan Corona'

Dokter sekaligus Influencer, dokter Tirta Mandira Hudhi mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal istilah berdamai dengan Virus Corona.

Hal itu diungkapkan dokter Tirta Mandira Hudhi melalui acara Fakta tvOne yang tayang pada Selasa (25/5/2020).

dokter Tirta Mandira Hudhi menilai, untuk menghindari penyebaran Virus Corona makin luas adalah pembatasan mobilisasi masyarakat.

 Bahas soal The New Normal, AM Putut Prabantoro Sebut Pemerintah Tak Boleh Dibiarkan Jalan Sendiri

Ia merasa Salat Id di zona hijau tidak masalah dilaksanakan tapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Yang patut direm adalah mobilisasi, kalau hijau kalian salat Id dengan prosedur new normal pakai masker atau tidak cium tangan enggak papa," ujar dokter Tirta.

Selain itu, restoran menurutnya juga boleh bukan asal dengan penerapan protokol kesehatan.

Sedangkan, yang harus dijaga ketat adalah mobilisasi manusia.

"Kalau membuka restoran tapi dengan catatan kapasitas separo enggak papa."

"Tetapi kalau kalian mobilisasi ya jadi merah lagi, Covid itu akan terus ada kita kontrol," jelasnya.

Lalu, dokter Tirta mengkritik ungkapan Jokowi soal 'berdamai dengan Virus Corona'.

 Belum Siap New Normal, dr Erlina Minta Jangan Bandingkan Negara Lain: Kita Tidak Bicara Jakarta

Menurut dia, ungkapan itu salah besar.

"La ini saya meluruskan maksud Pak Jokowi, Pak Jokowi mengatakan berdamai la ini salah kaprah, 'Berdamai di sini itu yoh Corona kita damai, bukan gitu pak'," ungkapnya.

Seharusnya dijelaskan bahwa Virus Corona ini akan terus ada sehingga mobilisasi masyarakat harus tetap diatur.

"Maksudnya adalah Covid ini akan terus ada, sheetnya banyak tetapi kita kontrol cara kontrolnya dengan cara membatasi mobilisasi masyarakat dengan cara new normal, pakai masker, jaga jarak, PHBS ditingkatkan," katanya.

Dokter Tirta menambahkan, sekolah menurutnya adalah tempat terakhir dibuka saat penerapan 'The New Normal'.

"Ketiga membatasi tempat-tempat yang kerumunan di mana yang paling terakhir sekolah," ungkapnya.

(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaDokter TirtaCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved