Terkini Daerah
Ambulans Terhambat Blokade Jalan, Bayi di NTT Meninggal dalam Kandungan: Karena Portal Covid-19
Seorang bayi di dalam kandungan meninggal dunia akibat sang ibu tidak sempat diantarkan ke rumah sakit di Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Seorang bayi di dalam kandungan meninggal dunia akibat sang ibu tidak sempat diantarkan ke rumah sakit di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (23/5/2020).
Saat itu ambulans yang mengantarkan sang ibu terhambat portal jalan yang ditutup di perbatasan Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka, tepatnya di Desa Hikong.
Warga setempat diketahui melakukan penutupan jalan layaknya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

• Diberi Sembako Pemda NTT, Dua Warga Alor Kekeh Tolak, Nenek Salomi: Jari 10 Saya Harus Usaha
Penutupan jalan dilakukan warga untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19) meskipun belum diterapkan PSBB di wilayah tersebut.
Dilansir TribunWow.com, ayah sang bayi, Yohanes Diaz menuturkan kronologi kejadian.
Ia membenarkan putranya meninggal dunia dalam kandungan saat dibawa menggunakan ambulans.
"Langsung meninggal dalam perut," kata Yohanes, dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Senin (25/5/2020).
Yohanes mengungkapkan jenis kelamin anak keempatnya itu.
"Anak laki-laki," ungkap sang ayah.
Sebelumnya, kondisi sang istri dan janin dalam kandungannya baik serta dalam keadaan sehat.
"Istri saya baik, denyut jantung anak baik semua," papar Yohanes.
Sesaat sebelum mereka melintas di jalan Trans Flores, istrinya mengalami pendarahan.
"Tapi pas mau masuk, (ibunya) pendarahan," kata Yohanes.
Saat itu ambulans yang mereka tumpangi tertahan antrean kendaraan yang hendak masuk portal jalan di Desa Hikong.
"Orang dari sana tahan, ada portal itu karena takut Covid-19," ungkap Yohanes.
Dua orang perawat yang menyertai di dalam ambulans turun dan mencoba memberikan pengertian kepada penjaga portal.
"Terus saya dengan istri di dalam ambulans, hanya perawat dua yang turun waktu itu," kata Yohanes.
• Puluhan Anak di NTT Positif Corona, Berasal dari Klaster Magetan dan Sangkakala Jakarta
"Ada baku tengkar juga perawat bilang," lanjutnya.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka Ferdy Lepe kemudian menjelaskan alasan penutupan jalan dilakukan di Desa Hikong.
Awalnya, ia menjelaskan memang PSBB belum diberlakukan di wilayah tersebut meskipun sejumlah warga berinisiatif menutup jalan.
"Di NTT belum ada PSBB," jelas Ferdy Lepe, dalam tayangan yang sama.
"Terkait dengan zona merah, iya," tambahnya.
Meskipun ada penutupan jalan, ia menjelaskan sebetulnya ada sejumlah pengecualian tentang kendaraan yang dapat melintas.
"Merujuk pada aturan PSBB atau PP 21 tahun 2020 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi, itu ada pengecualian kendaraan ambulans, barang logistik, itu tidak ditahan," kata Ferdy.
Jalan Trans Flores diketahui merupakan jalan negara.
Mengenai penutupan jalan tersebut, Ferdy menduga berkaitan dengan tuduhan warga setempat bahwa masyarakat asal Sikka sudah banyak yang terpapar Virus Corona.
Maka dari itu, warga Desa Hikong memutuskan untuk memblokade jalan.
"Ini terkait kemarahan kepala desa dan masyarakat Hikong atas stigma yang diberikan oleh teman-teman Polres Timur bahwa warga Sikka sudah terpapar Virus Corona," jelas Ferdy.
• Berhenti di Pinggir Jalan untuk Pakai Headset, Pemotor Dihampiri Pria yang Beri Kotak Isi Mayat Bayi
Lihat videonya mulai dari awal:
Puluhan Anak di NTT Positif Corona
Puluhan anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan positif terjangkit Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Kepala Dinas Kesehatan NTT, Dominikus Minggu Mere menyebut ada sekitar 20 anak dari total kasus Corona di NTT.
Sedangkan total kasus Corona di NTT hingga Sabtu (23/5/2020) adalah 82 kasus, 75 di antaranya masih dirawat.
• Viral Balita di Palembang Dijemput Petugas Ber-APD Lengkap, Dokter: Ternyata Positif Corona
Dominikus mengatakan bahwa munculnya puluhan kasus positif pada anak tersebut berasal dari dua klaster dari luar NTT.
Dua klaster itu adalah dari sekolah di Magetan dan Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Grogol, Jakarta.
Hal ini disampaikan Dominikus dalam tayangan Youtube KompasTV, Minggu (24/5/2020).
"Dari pasien yang ada kalau sekarang 82, kurang lebih 20 orang, anak termasuk kategori anak, anak itu dalam definisi 0 -18 tahun," ujar Dominikus.
"Ada beberapa klaster yang masuk di kategori itu, antara lain klaster Magetan, klaster Sangkakala," jelasnya.
Sebelumnya puluhan anak NTT kembali dari sekolah asal mereka yang berasal dari dua klaster tersebut.
Kemudian mereka menjalani rapid test dan pemeriksaan sampel swab.
Dan hasilnya menunjukkan sekitar 20 orang anak reaktif Covid-19.

• Lepas dan Buang Bajunya, Kades di Gresik Protes Keras pada Camat Lantaran Warganya Tak Dapat JPS
Saat ini kondisi anak-anak umumnya cukup stabil dan tengah menjalani isolasi serta perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di wilayah NTT.
Sementara itu, NTT kembali mendapati kasus baru Virus Corona pada Sabtu (23/5/2020), setelah sempat terhenti pada dua hari sebelumnya.
NTT mengalami penambahan 3 kasus baru, sehingga total menjadi 82 dari sebelumnya 72 kasus. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Elfan)