Breaking News:

Virus Corona

Warga Bogor Kembali Padati Pasar, Bima Arya Ungkap Kegeramannya di Mata Najwa: Kesel Iya, Geram Iya

Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya mengungkapkan kegeramannya melihat ramainya pasar-pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Najwa Shihab
Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya dalam kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (20/5/2020). Bima Arya mengungkapkan kegeramannya melihat ramainya pasar-pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya mengungkapkan kegeramannya melihat ramainya pasar-pasar tradisional menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dilansir TribunWow.com, Bima Arya yang sempat dinyatakan positif terkena Virus Corona itu mengatakan sangat prihatin melihat aksi warga yang kembali berkerumun.

Ia mengaku kembali teringat perjuangan para tenaga medis yang merawatnya saat berada di ruang isolasi.

Hal itu disampaikan Bima Arya dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (20/5/2020).

Suasana Pasar Anyar Kota Bogor di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar karena pandemi Covid-19, Sabtu (16/5/2020). Pasar Anyar Kota Bogor ramai pengunjung.
Suasana Pasar Anyar Kota Bogor di tengah aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar karena pandemi Covid-19, Sabtu (16/5/2020). Pasar Anyar Kota Bogor ramai pengunjung. ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

 

Pasar Ramai Lagi, Achmad Yurianto Bantah Ada Relaksasi PSBB: Kami Sedang Buat Skenario-skenario

Pasar Kembali Penuh meski PSBB, Jokowi Sebut Tak Permasalahkan, Mulai Berdamai dengan Corona?

Melihat warganya beramai-ramai melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Bima Arya mengaku sangat sedih.

Tak hanya itu, ia menyebut merasakan marah sekaligus kesal dalam waktu yang bersamaan.

"Kalau di masa PSBB pandemi Covid itu masih seperti itu,begitu turun ke pasar ya hati ini campur aduk," jelas Bima.

"Marah iya, kesel iya, geram iya tapi sedih juga banyak."

Terkait hal itu, Bima lantas mengungkap perjuangan para tenaga medis merawat pasien Virus Corona.

Ia menyebut menyaksikan langsung perjuangan tenaga medis mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan pasien.

Tolak Rapid Test, Pengunjung Pasar Induk: Saya Sehat, Damai Saja Pak, Kalau Harus Bayar Berapa?

"Saya membayangkan perawat-perawat, dokter, suster yang waktu itu merawat saya," kata Bima.

"Mereka berjibaku menyambung nyawa dengan penuh risiko di rumah sakit dan saya terbayang teman-teman saya satu angkatan yang masih positif."

Di sisi lain, Bima membandingkan aksi warga berkerumun di pasar hanya untuk membeli baju lebaran.

Hal itu membuat Bima merasa sangat sedih sekaligus prihatin.

"Sementara banyak banget saya lihat waktu itu emak-emak belanja baju lebaran," ungkap Bima.

"Jadi susah, berat sekali kondisinya."

Terkait antusias warga hingga nekat penuhi pasar, Bima menyatakan membeli baju baru sudah menjadi tradisi sebagian besar masyarakat menjelang lebaran.

Bima bahkan menyebut pernah menanyakan alasan seorang ibu mendatangi pasar saat pandemi.

Dan jawaban ibu tersebut hanya ingin membahagiakan anaknya dengan membelikan baju baru untuk lebaran.

"Saya lihat pertama memang ini antara tradisi dan pandemi."

"Jadi beberapa kita ambil ibu-ibu, kita tanya kan 'Ibu takut enggak sama Covid? Ya saya takut, ya gimana atuh pak anak saya kan butuh baju baru'," tandasnya.

Mall dan Pasar kembali Ramai, Tokoh Masyarakat di Bekasi Pertanyakan Status PSBB: Omong Kosong

Simak video berikut ini dari menit ke-2.20:

 

Pasar Kembali Ramai

Di sisi lain, sebelumnya Juru Bicara Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto angkat bicara soal ramainya pasar menjelang lebaran.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne pada Selasa (19/5/2020), Achmad Yurianto mengatakan bahwa ini masalah yang memang harus segera diselesaikan pemerintah.

Viral Polisi Petugas PSBB Menangis Minta Dites Swab sebelum Pulang: Kami Ingat Anak Istri di Rumah

Achmad Yurianto alias Yuri menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah memerintahkan semua kepala daerah untuk memperhatikan masalah tersebut.

"Ya inilah yang menjadi permasalahan bersama dan inilah permasalahan yang harus menjadi perhatian dari semua gugus tugas, dari pusat mulai daerah."

"Bahkan pada saat rapat kabinet presiden pun juga menekankan agar kepala daerah juga memberikan atensi kinerja gugus tugas sampai ke RT, RW," jelas Yuri.

Yuri menekankan bahwa hingga kini pemerintah tetap mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Inilah yang harus menjadi kerja kita bersama untuk mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan," sambungnya.

Dengan tegas, Yuri menjelaskan bahwa pemerintah belum mengambil keputusan untuk melakukan pelonggaran.

Bantah Surat Edaran Gugus Tugas Buat PSBB Jadi Lebih Longgar, Yurianto: Tapi Mengatur Pembatasan

"Sampai saat ini pemerintah belum melakukan pencabutan atau relaksasi terhadap PSBB, masih tetap dijalankanm," katanya.

Saat disinggung bahwa pasar kembali ramai diduga karena sejumlah wacana relaksasi, Yuri menjelaskan bahwa hal itu baru sekedar rencana.

Sedangkan, pemerintah masih menghitung-hitung data pengendalian penyakit dari berbagai daerah.

"Bahasa merencanakan karena bukan berarti dilaksanakan kan."

"Merencanakan itu kan perintah presiden kepada kami semuanya untuk mulai menghitung kembali data-data dari pengendalian penyakit ini," ujarnya.

Pria lulusan UGM ini menekankan sekali lagi bahwa relaksasi baru sekedar rencana.

Anies Beri Peringatan dalam PSBB Penghabisan: Jika Gagal Situasi akan Kembali seperti saat Maret

"Oleh karena itu jangan dimaknai rencana itu berarti sudah dilaksanakan kan, sampai sekarang belum ada perintah untuk melaksanakan," ucap dia.

Yuri menambahkan, pemerintah kini tengah melakukan skenario-skenario dari data-data di daerah.

"Kami sedang membuat skenario-skenario begitu banyak semuanya berbasis pada data epidemiologi dari masing-masing daerah yang satu daerah dengan daerah lainnya enggak semua," ujar Yuri. (TribunWow.com)

Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved