Breaking News:

Viral Medsos

Viral Warganya Jual Blender Sambil Menangis, Kepala Desa: Akan Masuk sebagai Warga Penerima BLT

Edy, Kepala Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menanggapi adanya seorang warga di desanya yang viral.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
KOMPAS.com/SUKOCO
Sujono, pria yang menjual blender sambil menangis di pinggir jalan, saat ditemui di kediamannya di Desa Pojok Sari, Magetan, Rabu (20/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Edy, Kepala Desa Pojok Sari, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menanggapi adanya seorang warga di desanya yang viral.

Warganya yang bernama Sujono (40) tersebut viral di media sosial setelah rekaman videonya saat berjualan blender sambil menangis di pinggir jalan beredar di kalangan masyarakat.

Edy memastikan warganya yang tergolong masyarakat tidak mampu tersebut akan segera mendapatkan bantuan.

Viral Polisi Petugas PSBB Menangis Minta Dites Swab sebelum Pulang: Kami Ingat Anak Istri di Rumah

Menurut Edy, Sujono telah terdaftar menjadi salah satu penerima bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa (DD).

Dilansir Kompas.com, Kamis (21/5/2020), Edy menyampaikan konfirmasi tersebut melaui pesan singkat pada Rabu malam.

Ia mengatakan bahwa kepastian warganya tersebut menjadi penerima BLT baru diketahuinya pada hari itu.

"Penyaluran BLT baru besok. Jadwalnya baru dikirim oleh Bank Jatim," tutur Edy.

Ia kemudian menambahkan bahwa Sujono menjadi salah satu penerima BLT bersama 57 warga lainnya pada Kamis pagi.

"Sujono ini bukan penerima PKH maupun penerima bantuan pangan non tunai sehingga masuk sebagai warga penerima BLT," imbuhnya.

Menurut penuturan Edy, pihaknya telah memberikan bantuan berupa sembako serta memberitahukan bahwa Sujono menjadi salah satu penerima BLT.

"Ada sembako kita serahkan tadi dan memberitahukan namanya terdaftar sebagai penerima BLT," kata Edy.

Edy mengaku mengetahui adaya salah satu warga di desanya terpaksa menjual blender bekas untuk membeli beras setelah diberitahu warga lain yang melihat unggahan video di media sosial.

Batas Garis Kemiskinan Ditentukan oleh 2 Faktor: Inflasi dan Harga Kebutuhan Dasar

Semetara itu, Sujono yang ditemui di rumahnya mengaku bahwa ia teroaksa menjual blender di pinggir jalan tersebut karena sama sekali sudah tidak memiliki uang.

Satu-satunya harta berharga di rumahnya adalah blender yang telah sementara waktu dimilikinya tersebut.

"Sudah tidak mempunyai uang untuk beli beras. Barang yang bisa dijual ya hanya blender," tutur Sujono.

Di rumah milik ibunya tersebut, Sujono tinggal bersama sang ibu yang tengah sakit bersama istri serta anaknya.

Ia sebelumnya bekerja menjajakan pentol keliling, namun terpaksa harus berhenti setelah tempat ia biasa berjualan di tutup.

Sujono biasanya berkeliling di kawasan Pondok Pesantren Al Fatah Temboro Magetan.

Namun kawasan tersebut telah ditutup karena menjadi salah satu klaster penyebaran Virus Corona.

Ia pun terpaksa berhenti berjualan, dan hingga saat ini sudah hampir 3 bulan ia tidak bisa berjualan.

Akhirnya Sujono dan istri kini beralih profesi menjadi pengumpul kayu bakar.

Mereka mengumpulkan kayu kering dan bambu kering untuk dijual berkeliling.

Biasanya mereka mendapat penghasilan dari sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000, namun tak jarang juga mereka tidak mendapatkan uang sama sekali.

Apalagi bila cuaca sedang hujan, mereka tidak bisa menjual kayu bakar karena akan kebasahan.

"Kadang laku Rp 10.000 kadang hanya Rp 5.000. Kalau dari pagi hujan, maka kami tidak mempunyai penghasilan," ujarnya.

Keluarga Sujono tergolong kurang mampu, namun hingga saat ini ia mengaku belum mendapatkan bantuan apapun.

Padahal selain harus menghidupi anak istrinya, Sujono juga masih harus merawat ibunya yang sakit diabetes.

Sebelumnya, video yang menampilkan Sujono saat menjual blender di pinggir jalan viral di media sosial.

Ia menangis sambil menawarkan blender pada pengendara yang lewat.

Tak lama kemudian seorang pejalan kaki menghampirinya dan menanyakan harga blender tersebut.

Ia pun menjawab menjual blender tersebut dengan harga seikhlasnya saja yang penting bisa untuk membeli makan.

Pejalan kaki tersebut mengeluarkan uang Rp 100.000 dan memberikannya pada sang penjual blender.

Pria tersebut meminta blender tersebut disimpan si penjual saja, yang sontak membuat tangis penjual blender tersebut pecah. (TribunWow.com)

Tags:
ViralMagetanJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved