Breaking News:

Virus Corona

Bantah Isu Pelonggaran PSBB, Ali Ngabalin Soroti Pelanggaran di Daerah: Tak Bisa Puaskan Semua

Ali Ngabalin menyebut hingga kini pemerintah tak memiliki keinginan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Official iNews
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin dalam tayangan YouTube Official iNews, Rabu (20/5/2020). Ali Ngabalin menyebut hingga kini pemerintah tak memiliki keinginan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin menyebut hingga kini pemerintah tak memiliki keinginan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com, meskipun belum melonggarkan PSBB, Ali Ngabalin tak membantah jika ada masyarakat di sejumlah daerah yang mulai melakukan kegiatan seperti biasa.

Terkait hal itu, ia mengklaim akan segera memberikan edukasi pada warga.

Suasana pasar Jatibaru Tanah Abang Jakarta Pusat jelang lebaran ramai meski masih dalam pemberlakukan PSBB
Suasana pasar Jatibaru Tanah Abang Jakarta Pusat jelang lebaran ramai meski masih dalam pemberlakukan PSBB (Wartakota/ Joko Supriyanto)

 

Bandingkan Penanganan Corona dengan China dan Taiwan, JK Soroti Pelaksanaan PSBB: Sanksi Tak Jelas

Pasar Ramai Lagi, Achmad Yurianto Bantah Ada Relaksasi PSBB: Kami Sedang Buat Skenario-skenario

Melalui tayangan YouTube Official iNews, Rabu (20/5/2020), Ali Ngabalin menyebut selama ini pemerintah sudah berupaya maksimal melindungi warga dari penularan Virus Corona.

"Tentunya kalau pemerintah kan dalam kebijakan yang diambil tidak ada tujuan lain kecuali untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menghadapi pandemi Covid-19," ucap Ngabalin.

"Karena itu, dalam statement-statement maupun penyampaian yang disampaikan pemerintah, ada regulasinya."

Melihat adanya sejumlah penolakan, Ngabalin mengaku maklum.

Ia menyatakan setiap kebijakan pemerintah selalu menuai pro dan kontra dari masyarakat.

"Dibuat regulasinya, dibuat kerangka-kerangkanya untuk bisa menjalankan apa yang menjadi amanah," terang Ngabalin.

"Dalam posisi inilah maka saya kira tentu tidak mungkin satu kebijakan bisa memberikan kepuasan untuk semua."

Perpanjang PSBB Jakarta, Anies Baswedan: Dua Minggu Disiplin, Insyaallah Kembali seperti Biasa

Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintah akan berusaha konsisten dalam menjalankan kebijakan penanganan Virus Corona,

Karena itu, Ngabalin mengklaim hingga kini belum ada kebijakan pelonggaran PSBB.

"Pasti ada pro dan kontra, tapi atas nama negara dan atas nama rakyat pemerintah harus konsisten, berjalan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19," ucap dia.

"Karena itu saya berkali-kali mengatakan bahwa sampai hari ini kami tidak ada keputusan terkait dengan masalah pelonggaran."

Meskipun begitu, ia tak menampik jika sejumlah daerah belum menjalankan PSBB secara tepat.

Ngabalin lantas menyebut pemerintah akan bertanggung jawab dan segera memberikan pendidikan pada masyarakat.

"Sehingga kalau di sana-sini kita masih menemukan kendala terkait di beberaopa tempat yang tidak menjalankan protokol kesahatan yang ditetapkan dalam PSBB ya itu adalah sebuah kenyataan."

"Bahwa kita punya tanggung jawab untuk terus memberikan pendidikan, mencerdaskan masyarakat Indonesia," tandasnya.

Simak video berikut ini dari menit awal:

 

Anies Baswedan Tegaskan Perpanjangan PSBB

Di sisi lain, sebelumnya Anies Baswedan kembali memperpanjang penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com, PSBB DKI Jakarta akan diperpanjang selama dua pekan mulai 22 Mei 2020 atau setelah tahap kedua berakhir.

Selama perpanjangan PSBB yang memasuki periode ketiga tersebut, Anies Baswedan tetap menegaskan tidak ada istilah pelonggaran.

Sebut Risiko Penularan Turun dari 4 Jadi 1, Anies Baswedan Tetap Perpanjang PSBB DKI Jakarta

Selain itu, Anies juga tidak akan membedakan penanganan Virus Corona dari segi umur.

Karena menurutnya, baik di bawah atau di atas usia 45 tahun, risiko penularannya akan sama.

Seperti yang diketahui, pemerintah pusat melalui Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebelumnya menyampaikan adanya pelonggaran kepada masyarakat dengan usia 45 tahun ke bawah.

"Tidak ada pelonggaran, tidak ada perbedaan usia, risikonya semua sama," ujar Anies dikutip dari acara Kabar Petang tvOne, Selasa (19/5/2020).

"Ketika kita berbicara tentang penularan, penularan bisa pada siapa saja," jelasnya.

Dirinya menyadari dari segi fatalitasnya, untuk masyarakat yang berusia 45 tahun ke atas atau bahkan lansia memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Meski begitu, dikatakan Anies, bukan berarti lantas membiarkan mereka yang berusia 45 tahun ke bawah untuk bisa beraktivitas.

Anies Baswedan Ungkap Peluang Jakarta Bisa Kembali Normal dan Bebas dari PSBB 2 Minggu Lagi

Yang ditekankan oleh Anies adalah meminimalisir terjadinya penularan.

Hal itu tentunya juga untuk menekan angka kematian.

"Memang risiko fatalitasnya berbeda, bagi yang lebih tua, lansia risiko kematiannya lebih tinggi, tetapi penularan bisa terus terjadi," ungkap Anies.

"Yang harus kita kendalikan adalah penularan," tegasnya.

Oleh karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku tidak ingin ada lagi kata pelonggaran PSBB.

Bahkan menurutnya, harus bisa lebih ditingkatkan.

Karena langkah utama untuk mempercepat mengatasi penyebaran Virus Corona tergantung kesadaran dari masyarakat untuk disiplin.

"Karena itu PSBB tetap sama, saya berkali-kali menegaskan bahwa jangan ada pembicaraan mengenai pelonggaran," terang Anies.

"Kita semua harus displin."

"Semakin banyak yang disiplin, maka semakin cepat," pungkasnya. (TribunWow.com)

Tags:
PSBBAli NgabalinCoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved