Breaking News:

Virus Corona

Pembeli Tanah Abang Membludak saat Corona, Camat Berdalih Penjual Terpaksa: Semua Kita Lakukan

Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu, mengungkapkan alasan pihaknya tidak dapat mengawasi jumlah pembeli yang membludak di Pasar Tanah Abang.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Wartakota/ Joko Supriyanto
Suasana pasar Jatibaru Tanah Abang Jakarta Pusat jelang lebaran ramai meski masih dalam pemberlakukan PSBB. Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu, mengungkapkan alasan pihaknya tidak dapat mengawasi jumlah pembeli yang membludak di Pasar Tanah Abang melalui kanal YouTube Metro TV, Selasa (19/5/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu, mengungkapkan alasan pihaknya tidak dapat mengawasi secara maksimal jumlah pembeli yang membludak di Pasar Tanah Abang.

Pusat perbelanjaan tersebut diketahui kerap ramai dipadati pengunjung menjelang Idul Fitri.

Meskipun DKI Jakarta tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pasar Tanah Abang masih dipenuhi pembeli pada Ramadan kali ini.

Camat Yassin Pasaribu mengungkapkan alasan pengawasan di Pasar Tanah Abang tidak maksimal dan pengunjung membludak di tengah pandemi Virus Corona, Senin (18/5/2020).
Camat Yassin Pasaribu mengungkapkan alasan pengawasan di Pasar Tanah Abang tidak maksimal dan pengunjung membludak di tengah pandemi Virus Corona, Senin (18/5/2020). (Capture Youtube Metro TV News)

Di ILC, Pedagang Pasar Tanah Abang Keluhkan Nasibnya: Mungkin Setelah Lebaran Kita Nggak Sanggup

Dikutip TribunWow.com, kepala camat setempat beralasan kekurangan aparat untuk menjaga kerumunan massa.

Awalnya ia mengungkapkan alasan Pasar Tanah Abang tetap ramai seperti hari-hari biasa.

"Warga masyarakat itu membuka tokonya untuk memenuhi kebutuhannya," jelas Yassin Pasaribu, dalam tayangan Metro TV, Senin (18/5/2020).

Yassin mengakui pengawasan memang tidak maksimal.

"Tidak maksimal, karena jumlah aparat yang ada itu tidak seimbang," katanya.

Ia menyebutkan jumlah pedagang di Pasar Tanah Abang tidak sebanding dengan personel pengamanan.

"Personel tetap, tapi masih lebih banyak pedagang daripada personel yang akan melakukan pengawasan," jelas dia.

Meskipun begitu, Yassin menegaskan tidak pernah membiarkan pelanggaran PSBB.

"Kalau pembiaran tidak ada, tetap kita lakukan pengawasan," kata Yassin.

Yassin menyebutkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang pasar dan sudah memperingatkan konsekuensinya.

"Seluruh pedagang dan pembeli itu sebenarnya sudah kita lakukan BAP," ungkap Yassin.

Pasar hingga Mal Ramai Lagi, Sosiolog Sebut Gara-gara Ungkapan Pemerintah Damai dengan Corona

"Tapi untuk sanksi tegas kepada pedagang seperti penyitaan dan sebagainya belum kita lakukan," lanjutnya.

Ia kemudian menyebutkan alasan Pasar Tanah Abang tetap ramai di tengah penerapan PSBB untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

"Sudah kita lakukan tapi tidak bisa maksimal juga," kata Yassin.

"Jumlah personel dalam pengawasan ini masih kurang," lanjutnya.

Yassin menyebutkan para pedagang sudah memahami risiko tetap berjualan di tengah pandemi.

Meskipun begitu, Yassin menyebutkan mereka terpaksa berjualan.

"Warga masyarakat yang berjualan ini sebenarnya memahami, tapi dia terpaksa melakukan itu," ungkapnya.

Ia menambahkan sudah berupaya melakukan langkah pencegahan.

"Sudah, seperti hari ini kita lakukan, seperti tadi jam 03.00 WIB kita lakukan pengawasan," kata Yassin.

Meskipun begitu, suasana Pasar Tanah Abang tetap ramai dipadati pembeli.

"Masih ramai juga, tapi tetap berjalan pengawasan," kata Yassin.

"Dengan luasnya Tanah Abang itu, dengan jumlah personel 60 orang tidak mampu," jelasnya.

Yassin mengungkapkan minimal dibutuhkan 300 personel untuk mengawasi area Pasar Tanah Abang.

Polisi Merasa Dipojokkan saat Mall Roxy Ramai Pengunjung: Masjid Ditutup, Tempat Belanja Tidak

Lihat videonya mulai menit 3:00

Tanggapan Sosiolog

Pasar maupun pusat perbelanjaan di sejumlah daerah kini mulai dipenuhi pengunjung.

Banyak dari mereka juga tak menerapkan protokol kesehatan.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne pada Minggu (17/5/2020), Sosiolog Bayu A Yulianto angkat bicara.

 New Normal sebagai Cara Hidup Baru Pasca-pandemi Virus Corona, Jokowi: Berkompromi dengan Covid

Menurutnya hal itu terjadi karena ada contoh kejadian kerumunan-kerumunan lain yang sempat viral.

Misalnya ada penumpukan calon penumpang di bandara Soekarno-Hatta beberapa hari lalu.

"Ada beberapa contoh-contoh bahwa di hadapan masyarakat kemudian masyarakat melihat ini jangan-jangan sudah oke," ujar Bayu.

Selain itu muncul pula wacana-wacana dari pemerintah mengenai hidup berdamai dengan Virus Corona, misalnya yang sempat diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Padahal, jelas Bayu, protokol kesehatan yang akan diterapkan masih belum jelas.

Suasana pasar Jatibaru Tanah Abang Jakarta Pusat jelang lebaran ramai meski masih dalam pemberlakukan PSBB
Suasana pasar Jatibaru Tanah Abang Jakarta Pusat jelang lebaran ramai meski masih dalam pemberlakukan PSBB (Wartakota/ Joko Supriyanto)

 Ungkap 3 Target Kekecewaan di Balik Indonesia Terserah, Imam Prasodjo: Pertama Tentu Pemerintah

"Misalnya wacana pelonggaran, wacana tentang siap-siap berdamai, wacana tentang new normal itu seperti apa, nah ini kan sudah muncul."

"Sementara aturan-aturan protokol-protokol pada tingkat lapangan relatif masih belum ditegakkan atau disiapkan," ujar Bayu.

Bayu menilai, masyarakat mungkin makin tidak takut ketika ada kerumunan di Bandara Soetta yang sama sekali kala itu tidak ada penindakan dari petugas keamanan.

"Ini yang menurut saya membuat masyarakat menganggap 'wah kemarin orang sudah berkumpul di bandara'."

"Banyak enggak apa-apa tuh enggak ada yang kena sanksi dan segala macam, akhirnya mereka menganggap hal yang lumrah," ungkapnya.

 Dengan Nada Tinggi, Jokowi Ingatkan Jajarannya: Saya Tegaskan Belum Ada Kebijakan Pelonggaran PSBB

Bayu mengatakan, masyarakat mungkin mengira bahwa kini sudah waktunya menerapkan the new normal.

"Kejadian pasar kan kemarin yah sebelumnya bandara beberapa hari yang lalu, sehingga ada macam contoh-contoh yang diperlihatkan kepada publik."

"Bahwa oh mungkin sudah boleh ini beraktivitas, mungkin sudah disiapkan infrastrukturnya, prasarana, aturan petugas untuk menyambut namanya berdamai atau istilahanya sedang ngetren new normal," katanya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaJakartaTanah Abang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved