Viral Medsos
Pakar Mikro Ekspresi Analisa Permintaan Maaf Gritte Agatha: Sudah Dikonsep, Ini Sebuah Kesengajaan
Pakar Mikro Ekspresi menyebut permintaan maaf Gritte Agatha terkait video kontroversialnya bersama Indira Kalistha telah dikonsep sedemikian rupa.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pakar Mikro Ekspresi sekaligus psikolog, Joice Manurung mengomentari permintaan maaf Gritte Agatha terkait kontennya bersama Indira Kalistha yang kontroversial.
Video yang dianggap bertentangan dan cenderung menyinggung banyak dengan upaya penanganan Virus Corona itu mendapat banyak kecaman dan akhirnya di-take down.
Pihak-pihak yang bersangkutan, yakni Gritte Agatha dan Indira Kalistha sendiri telah meminta maaf dan menyampaikan penyesalannya.

• Pakar Mikro Ekspresi Soroti Lirikan Mata Indira Kalistha saat Minta Maaf: Hanya Mencerminkan Simtom
Dikutip TribunWow.com, Joice Manurung menyoroti bahwa permintaan maaf yang disampaikan oleh Gritte Agatha memang telah dikonsep sedemikian rupa.
Hal itu tidak lain adalah agar yang bersangkutan dapat menyampaikan maaf dengan baik dan terkendali.
"Kalau dari kacamata saya sudah melalui sebuah proses perencanaan, jadi artinya sudah dikonsep sedemikian rupa," tutur Joice dikutip dari kanal YouTube Esge Entertainment, Selasa (19/5/2020).
"Kemudian dipastikan beliau siap dan memang mampu dalam saat itu untuk mengucapkan atau memberikan permintaan maaf, jadi perilaku yang ditampilkan relatif terkendali," tambahnya.
Joice menambahkan, kesengajaan atau konsep yang dibuat untuk meminta maaf tersebut dilakukan agar lancar dan tidak ada kendala dalam menyampaikan.
Menurutnya hal itu cukup bagus karena pengendalian diri memang perlu, namun ukuran kejujuran dan keikhlasannya tetap tidak bisa diukur kuantitatif atau dinilai dari apa yang diucapkan saja saat itu.
• Ungkap Kondisi Terkini Indira Kalistha, sang Suami: Wah Parah, Gue Takut Waktu Itu Dia Gila, Sumpah
"Apakah ini disebut sengaja, iya pasti ini sebuah kesengajaan artinya diusahkan secara sadar dengan kata atau kalimat yang sudah disusun sedemikian rupa, sehingga itu bisa alami lancar gitu ya keluarnya tanpa adanya satu kendala dalam menyampaikan," tutur Joice.
"Buat saya bagus, karena kembali lagi pengendalian diri perlu, nah intinya satu tadi saya katakan bahwa tulus ikhlas atau jujur itu sekali lagi itu sebuah nilai, tidak bisa diukur secara kuantitatif," imbuhnya.
Pakar mikro ekspresi itu juga mengatakan bahwa ketulusan atau keikhlasan Gritte dalam meminta maaf ini dapat terlihat melalui konsistensi perilaku yang dilakukannya nanti.
"Kembali lagi kalau perilaku ini konsisten kita lihat nanti kedepannya, artinya barang kali, intensitas kejujuran dan ketulusannya memang tinggi, begitu," tegasnya.
Simak videonya mulai menit 2.30
Permintaan maaf Gritte Agatha
Gritte Agatha selaku pemilik kanal Youtube pun ikut kena getahnya.
Publik menyayangkan tindakan Gritte Agatha yang justru menertawakan statemen istri Aa Utap tersebut.
Melalui akun Instagramnya, @gritteagatha, Sabtu (16/5/2020), ia telah membuat video pernyataan permintaan maaf atas kontennya bersama Indira Kalistha.
Gritte mengatakan dia hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
"Dengan segala kerendahan hati saya memohon maaf kepada seluruh orang yang merasa tersinggung, marah, atau pun bersedih atas konten yang saya upload," tutur Gritte.
• Meski Geram dengan Indira Kalistha, dr. Tirta Ogah Melaporkan: Mereka akan Tambah Viral
Dalam video permintaan maafnya, Gritte mengaku tidak sedikit pun berniat meremehkan Covid-19 seperti ucapan yang dilontarkan Indira di dalam video tersebut.
Ia juga mengaku bahwa telah mengahapus video tersebut agar tidak menjadi masalah yang berkepanjangan.
"Saya sadar betul bahwa sekarang kita bersama-sama memerangi Covid," kata Gritte.
"Saya telah men-take down video saya agar tidak berkepanjangan," tambahnya.
Gritte berharap kejadian tersebut bisa mengingatkannya untuk selalu membuat konten yang lebih baik.
"Sekali lagi atas hati yang tersakiti, saya memohon maaf. Semoga dengan kejadian ini, saya menjadi content creator yang lebih memberikan manfaat lagi dan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Terima Kasih," tandasnya.
Joice menyampaikan ketulusan yang sering digandengkan dengan kejujuran itu merupakan sebuah nilai, nilai hidup.
Nilai hidup itu hanya bisa dilihat dari konsistensi perilaku seseorang, bagaimana dia bertinak, kata-kata yang keluar, bahasa tubuh, dan ini terpelihara dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Karenanya, nilai hidup itu sendiri masih merupakan wacana yang perlu diukur.
"Semua orang diajarkan dan tahu bahwa harus jujur, 'Kalau minta maaf itu tulus jangan pura-pura' misalnya gitu, itu kan masih dalam tahap wawasan dan wacana," tutur Joice.
"Apakah wacana pemahaman ini sudah sampai perilaku? Itu perlu diukur," tambahnya.
Joice menegaskan ketulusan sesorang tidak bisa dilihat dari ekspresi wajah, tangisan, bahkan ujaran yang hanya disampaikan dalam sekian menit.
Semua yang ditampilkan sekilas menurut Joice hanya merupakan simtom atau gejala yang belum bisa dipastikan akurasinya.
"Dan itu tidak bisa dilihat dari ekspresi wajah yang sebentar, kata-kata apa saja yang dipakai, dalam sekian menit tayangan," tutur Joice.
"Atau lirikan matanya kemana, sesenggukan nya seberapa berat, itu tidak bisa dilihat dari situ saja, itu hanya mencerminkan simtom, atau gejala yang belum bisa dipastikan akurasi ketulusannya. Oleh karena itu kita perlu ukur," imbuhnya.
Ia menyimpulkan, untuk benar-benar melihat kejujuran dan ketulusan sesorang perlu diketahui lebih banyak tentang keseharian dan pribadinya serta konsitensinya.
Oleh karena itu ia menyampaikan bahwa jangan menilai orang terlalu cepet karean yang paling mengetahui adalah yang bersangkutan sendiri.
"Kalau menurut saya karena itu sebuah nilai, jujur dan tulus, kita perlu kenal beliau, kita perlu tahu kesehariannya, jadi jangan cepet-cepet menilai karena hanya dia yang paling tahu," tegasnya. (TribunWow.com/Rilo)