Indonesia Terserah
Kasus McD Sarinah dan Antrean Bandara Soetta, 2 Peristiwa Viral di Balik Tagar 'Indonesia Terserah'
Kerumunan massa seremoni penutupan McD Sarinah dan antrean panjang Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta turut memicu lahirnya tagar 'Indonesia Terserah'
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Febri mengatakan verifikasi dokumen perlu dilakukan selama masa pembatasan penerbangan terjadi.
“Seperti diketahui, pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan ini, calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check in," paparnya.
Ia juga mengatakan bahwa verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari berbagai instansi.
"Verifikasi dokumen dilakukan oleh personel gabungan dari sejumlah instansi yang masuk dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang ada di posko pemeriksaan,” jelas Febri Toga.
Febri mengatakan pihaknya akan mengevaluasi kejadian tersebut agar tidak kembali terulang.
“Seluruh stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menata jadwal penerbangan supaya tidak ada yang berdekatan,” jelas Febri Toga.
Dokter Covid-19: Kami Capek, Pasti Sakit Hati
Dokter Relawan Covid-19 Debryna Dewi menceritakan bagaimana reaksi rekan-rekannya tenaga medis melihat masih banyak masyarakat yang tak mengindahkan protokol penanganan Covid-19.
Dikutip dari acara SAPA INDONESIA MALAM, Minggu (17/5/2020), Debryna pertama menyoroti soal penumpukkan antrean yang terjadi di bandara.
Seperti yang diketahui sebelumnya viral foto penumpukan calon penumpang di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020).
Melihat kejadian semacam itu, Debryna mengatakan para tenaga medis yang juga manusia biasa merasa lelah melihat masyarakat masih saja melanggar aturan.
"Kalau melihat kasus kemarin kan maksudnya banyak ujul-ujulan di bandara, di beberapa tempat lain tidak patuh PSBB, tentu sebagai manusia perasaan kami capek sih," ujar dokter Debryna.

Debryna lalu menceritakan kehidupan dirinya sebagai relawan dan para petugas-petugas yang kini masih menetap di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Ia mengatakan dirinya beserta para relawan dan aparat berwenang sudah lama tidak bisa pulang karena harus menangani pasien Covid-19.
"Kita terus terang saya sifatnya kan relawan dan juga banyak TNI dan Polri juga kami sudah berhari-hari kalau saya bahkan dua bulan enggak pulang ke rumah," kata Debryna.