Virus Corona
PSBB Simpang Siur, Sosiolog Imam Prasodjo Kritik Budi Karya Sumadi: Lubang Terbesar Ada di Kemenhub
Sosiolog UI Imam Prasodjo menyoroti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dianggap saling bertentangan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Imam Prasodjo menyoroti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dianggap saling bertentangan.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan ketika dihubungi dalam tayangan Kompas TV, Minggu (17/5/2020).
Seperti diketahui, sejumlah daerah menerapkan PSBB untuk menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

• Terjadi Antrean Penumpang Tanpa Physical Distancing di Bandara Soetta, Muhadjir: Saya Meminta Maaf
Meskipun begitu, Kementerian Perhubungan memutuskan mengizinkan kembali operasional transportasi umum.
Pembukaan kembali Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) kemudian menuai sorotan karena padatnya penumpang yang mengabaikan imbauan pembatasan jarak fisik.
Menanggapi hal tersebut, Imam Prasodjo menyoroti faktor yang menurutnya menyebabkan kebijakan PSBB menjadi simpang siur.
"Misalnya, kita fokus ke mudik saja dulu yang jelas relevan," kata Imam Prasodjo.
"Tapi terus tiba-tiba Kementerian Perhubungan membuka transportasi umum walaupun ada pembatasan-pembatasan," lanjutnya.
Menurut Imam, tidak mungkin pembukaan kembali transportasi umum tidak mengandung pelanggaran.
"Tapi semua orang tahu bahwa transportasi umum dibuka, walaupun katanya dengan protokol kesehatan, tidak akan mungkin itu bisa berjalan," paparnya.
Menurut dia, ada beberapa hal yang menyebabkan kepadatan penumpang di Bandara Soetta.
"Pertama, memang sudah ada animo orang itu pengen pulang kampung," jelasnya.
• Kepadatan Soetta Abaikan PSBB, Pakar UI Singgung Banyaknya OTG: Orang Jakarta ke Berbagai Wilayah
"Kedua, komunitas bisnis itu sendiri tidak mungkin membuka transportasi yang hanya mengangkut orang atau penumpang 50 persen," lanjut Imam.
"Sudah begitu, kultur Indonesia banyak sekali pelanggaran," katanya.
Imam Prasodjo dengan tegas menuding kesalahan yang dilakukan Kemenhub melalui Menteri Budi Karya Sumadi dengan membuka kembali transportasi umum.