Breaking News:

Virus Corona

Komentari soal 'Indonesia Terserah', Imam Prasodjo Soroti Kesalahan Kemenhub: Saya Terpaksa Katakan

Sosiolog, Imam Prasodjo angkat bicara soal ramainya tagar 'Indonesia Terserah' oleh para tenaga medis.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Kompas TV
Sosiolog, Imam Prasodjo dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sosiolog, Imam Prasodjo angkat bicara soal ramainya tagar 'Indonesia Terserah' oleh para tenaga medis.

Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo menyatakan tagar 'Indonesia Terserah' itu muncul karena menumpuknya rasa kecewa yang dirasakan oleh tenaga medis.

Hal itu berkaitan dengan banyaknya warga yang melanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menurut Imam Prasodjo, kekacauan yang kini terjadi disebabkan karena longgarnya pengawasan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi.
Antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020) pagi. (Ardi Gumelar Kusumah)

Bahas Kepadatan Penumpang di Soetta, Dokter Ini Bereaksi Tersenyum: Saya Dua Bulan Enggak Pulang

Boy William Bantah soal Ayu Ting Ting sebagai Mantan Terindahnya, Luna Maya Tertawa: Ya Lu Bilang

Melalui kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/5/2020), Imam menyebut melanggar aturan menjadi budaya di Indonesia.

"Kultur Indonesia banyak sekali pelanggaran," kata Imam.

"Akhirnya regulasi dari Kementerian Perhubungan, mohon maaf kalau saya terpaksa harus mengatakan."

Imam secara gamblang menyatakan, kesalahan terbesar yang menyebabkan banyaknya pelanggaran PSBB adalah Kementerian Perhubungan.

Ia pun menyinggung soal membeludaknya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

"Bahwa lubang terbesar adalah di Kementerian Perhubungan, terus yang kedua adalah bisnis transportasi," jelas Imam.

"Tentu bisnis transportasi memanfaatkan situasi seperti ini karena tentu mereka juga bukan lembaga yang tidak merugi."

 

Keberhasilan PSBB Jawa Barat, Ridwan Kamil Waspada OTG dari Pemudik: Akan Ganggu Tren Menggembirakan

Lebih lanjut, Imam menyatakan banyaknya kerugian yang dialami perusahaan transportasi membuat mereka nekat melakukn jalam pintas.

"Semua di sini dalam situasi seperti ini merugi, tentu dengan pembatasan harus physical distancing dan sebagainya tentu akan merugikan mereka semua," terang Imam.

"Oleh karena itu sangat mungkin menjadi upaya untuk menjadikn kreatifitas negatif."

Terkait hal itu, Imam lantas menyinggung banyaknya arus mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Halaman
1234
Tags:
Virus CoronaImam PrasodjoKementerian Perhubungan (Kemenhub)Covid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved