Virus Corona
Bahas Tagar 'Indonesia Terserah', Imam Prasodjo Kritik Antrian Penumpang di Soetta: Tak Ada Pilihan
Sosiolog, Imam Prasodjo angkat bicara soal ramainya tagar 'Indonesia Terserah' oleh para tenaga medis.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sosiolog, Imam Prasodjo angkat bicara soal ramainya tagar 'Indonesia Terserah' oleh para tenaga medis.
Dilansir TribunWow.com, Imam Prasodjo pun menyoroti ramainya antrian penumpang di Bandar Soekarno-Hatta (Soetta) beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, Imam Prasodjo menilai kekacauan yang kini terjadi disebabkan karena longgarnya pengawasan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

• Bahas Kepadatan Penumpang di Soetta, Dokter Ini Bereaksi Tersenyum: Saya Dua Bulan Enggak Pulang
• Boy William Bantah soal Ayu Ting Ting sebagai Mantan Terindahnya, Luna Maya Tertawa: Ya Lu Bilang
Melalui kanal YouTube Kompas TV, Minggu (17/5/2020), Imam menyebut melanggar aturan menjadi budaya di Indonesia.
"Kultur Indonesia banyak sekali pelanggaran," kata Imam.
"Akhirnya regulasi dari Kementerian Perhubungan, mohon maaf kalau saya terpaksa harus mengatakan."
Imam secara gamblang menyatakan, kesalahan terbesar yang menyebabkan banyaknya pelanggaran PSBB adalah Kementerian Perhubungan.
Ia pun menyinggung soal membeludaknya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
"Bahwa lubang terbesar adalah di Kementerian Perhubungan, terus yang kedua adalah bisnis transportasi," jelas Imam.
"Tentu bisnis transportasi memanfaatkan situasi seperti ini karena tentu mereka juga bukan lembaga yang tidak merugi."
• Keberhasilan PSBB Jawa Barat, Ridwan Kamil Waspada OTG dari Pemudik: Akan Ganggu Tren Menggembirakan
Lebih lanjut, Imam menyatakan banyaknya kerugian yang dialami perusahaan transportasi membuat mereka nekat melakukn jalam pintas.
"Semua di sini dalam situasi seperti ini merugi, tentu dengan pembatasan harus physical distancing dan sebagainya tentu akan merugikan mereka semua," terang Imam.
"Oleh karena itu sangat mungkin menjadi upaya untuk menjadikn kreatifitas negatif."
Terkait hal itu, Imam lantas menyinggung banyaknya arus mudik di tengah pandemi Virus Corona.
Ia menyatakan, ada banyak penyebab masyarakat nekat melanggar aturan dan mudik ke kampung halaman.