Breaking News:

Terkini Daerah

Buka Plastik dan Mandikan Jenazah Pasien Terinfeksi, Belasan Warga Sidoarjo Dinyatakan Positif Covid

Belasan warga dusun di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19 setelah nekat memandikan jenazah pasien terinfeksi.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
AFP/Bay Ismoyo
ILUSTRASI PEMAKAMAN PASIEN COVID-19 - Petugas melakukan proses pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Proses pemakaman korban positif Covid-19 maupun yang masih berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) harus mengikuti protokol kesehatan, yakni antara lain petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), jenazah segera dikuburkan, dan keluarga yang hadir dibatasi seminimal mungkin. Terbaru, ilustrasi pemakaman jenazah pasie 

TRIBUNWOW.COM - Belasan warga dusun di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19 setelah nekat memandikan jenazah pasien terinfeksi.

Sebanyak 15 orang warga Kecamatan Waru dinyatakan positif Virus Corona, warga tersebut sama-sama memiliki riwayat memulasara jenazah pasien positif.

Mereka tidak mengindahkan protokol kesehatan dan tetap membuka peti serta membuka bungkus plastik jenazah yang telah dipasang pihak rumah sakit sebagai langkah pengamanan.

Gowa Tak Lanjutkan PSBB, Sebut karena Kontradiktif dengan Aturan Pusat: Transportasi Dibuka

Tak hanya itu, para warga tersebut nekat memandikan jenazah pasien terinfeksi padahal virus Covid-19 dapat menular dengan sangat cepat.

Dilansir Kompas.com, Minggu (17/5/2020), Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syaifuddin membenarkan adanya 15 warga yang dinyatakan positif tersebut.

"Yang PDP banyak, yang positif Covid-19 ada 15," ujar Nur Achmad.

Nur Achmad menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan terhadap warga dusun tersebut.

Pemerintah daerah telah melakukan pembatasan sosial termasuk membatasi akses ke dusun tersebut dan menutup tempat-tempat ibadah.

Ia yang diwawancarai saat penyerahan BLT Dana Desa di Balai Desa Brebek Sidoarjo, Minggu (17/5/2020), mengakui bahwa ia terlambat mendapatkan kabar sehingga tidak bisa segera turun tangan.

"Kejadiannya sudah dua pekan lalu," imbuhnya.

Menurut informasi yang didapatnya, saat itu keluarga dari pasien terinfeksi Virus Corona ngotot meminta jenazah keluarganya tersebut untuk dibawa pulang.

Jenazah tersebut akhirnya diizinkan dibawa pulang ke rumah duka meski dengan peringatan dari petugas.

Namun ternyata keluarga tidak mengindahkan anjuran dari rumah sakit dan malah melakukan pemulasaraan jenazah seperti biasa.

Mereka membuka peti dan kantong plastik pembungkus jenazah dan kemudian memandikan jenazah pasien Covid-19 tersebut.

Padahal sesuai SOP yang berlaku, jenazah tersebut telah dimandikan dan dibersihkan pihak rumah sakit sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

"Bukan hanya dibuka, melalui informasi dari Gubernur Jatim, jenazah juga dimandikan lagi," terang Nur Achmad.

Sederet Peristiwa yang Diduga Picu NF Bunuh Bocah 5 Tahun, Awalnya Diperkosa sambil Direkam Paman

Setelah selesai dimandikan, jenazah tersebut kemudian dimakamkan seperti biasa tanpa mengikuti prosedur kemanan yang ditetapkan.

Untuk menanggulangi penyebaran lebih jauh, Nur Achmad mengaku akan terus melakukan penyelidikan terkait riwayat kontak dari warga yang dinyatakan positif.

"Kami akan beri perhatian serius, tim tracing sudah bergerak melakuka tracing terhadap siapa saja yang kontak erat dengan para warga yang dinyatakan positif Covid-19," pungkasnya. 

Viral Tagar Indonesia Terserah, Ahli Psikologi: Tenaga Medis akan Kewalahan, Jadi Mereka Protes

Protokol Pengurusan Jenazah Pasien Covid-19

Jenazah pasien korban Covid-19 wajib dimakamkan dan dimandikan sesuai dengan protokol-protokol kesehatan yang berlaku oleh petugas medis berwenang.

Keluarga yang ditinggalkan juga tidak diperkenankan untuk melakukan upacara pemakaman dan hanya dibolehkan untuk hadir saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Mengenai pengurusan dan perawatan jenazah pasien tersebut, Erlina sebagai dokter yang bertanggung jawab menangani pasien positif Virus Corona di RSUP Persahabatan Jakarta, memberikan sejumlah penjelasan.

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari akun YouTube KompasTV, Minggu (17/5/2020), Erlina menyampaikan mengenai alasan pengurusan jenazah pasien tersebut harus dilakukan oleh petugas medis di rumah sakit.

"Alasan kenapa proses pemandian ini diambil alih oleh pihak rumah sakit, karena kita melakukan hal itu dengan mengikuti kaidah-kaidah pencegahan dan pengendalian infeksi," ujar Erlina.

Ia menjelaskan bahwa petugas yang mengurus jenazah tersebut diharuskan memakai alat pelindung diri (APD) secara lengkap.

"Yang memandikan itu memakai APD lengkap mulai dari sarung tangan, baju pelindung, memakai masker, memakai google," jelas Erlina.

Kisah Pria Ngaku Diperkosa Istri Selama 10 Tahun: Dicakar jika Tak Mau Melayani hingga Terjebak

Dokter Spesialis Paru-paru Erlina Burhan, menjelaskan penularan virus corona, dalam tayangan KompasTV, Kamis (23/1/2020).
Dokter Spesialis Paru-paru Erlina Burhan, menjelaskan penularan virus corona, dalam tayangan KompasTV, Kamis (23/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

"Jadi prosesnya dilakukan itu membersihkan jenazah, memandikan. Itu biasanya berkoordinasi dulu dengan keluarga berkaitan dengan agama dan budaya."

"Bila muslim, sekalian dikafani tapi kemudian dibungkus dengan kantong plastik dan dimasukkan dalam peti, demi keamanan," tandasnya.

Setelah proses pembersihan dan pengafanan jenazah tersebut sudah dilaksanakan, selanjutnya jenazah tersebut akan dibungkus dengan plastik dan diletakkan di dalam peti.

Hal ini bertujuan agar tidak ada cairan tubuh jenazah yang dapat keluar sehingga meningkatkan potensi penularan pada orang lain.

"Kalau sudah dengan proses jenazah dibungkus plastik dan di dalam peti, proses penularan sudah terhambat, apalagi dengan dikuburkan ditutup dengan tanah, saya kira proses penularan sudah tidak ada lagi," kata Erlina.

Meski Geram dengan Indira Kalistha, dr. Tirta Ogah Melaporkan: Mereka akan Tambah Viral

Pihaknya mengaku khwatir jika proses perawatan dan pemakaman tersebut diserahkan ke pihak keluarga, karena belum tentu pihak keluarga dari jenazah tersebut bisa menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

"Yang kita khawatirkan adalah kalau proses ini diserahkan pada keluarga. Melakukan proses menyentuh mayat, memandikan, kita khawatirkan justru menyentuh itu akan menularkan (Virus Corona), karena bisa jadi virus itu ada di cairan tubuh atau di permukaan tubuh (jenazah)," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai aturan untuk keluarga jenazah korban Virus Corona yang ingin mengikuti proses pemakaman, Erlina memperbolehkan asal masih menerapkan jarak aman.

"Sebetulnya asal kita berjarak tidak ada masalah untuk ikut proses penguburan, dalam artian hadir," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya mulai dari menit ke-10:33:

 

(TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19SidoarjoJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved