Virus Corona
Cerita Tim Pengantar Jenazah PMI Jember, Berkomitmen Penuh hingga Tak Cerita pada Istri yang Hamil
Tim pengantar jenazah dari PMI Jember, Jawa Timur, mengungkapkan kisah perjuangan mengantarkan jenazah positif Covid-19.
Editor: Ananda Putri Octaviani
“Apalagi, kalau saya pulang, anak saya yang nomor dua langsung minta gendong,” ungkap dia.
Akhirnya, GR memilih baru pulang sehari setelah mengantar jenazah pasien Covid-19.
“Hanya nelepon saja sama anak-anak, abi tidak pulang dulu ya,” tutur GR.
• 7 Penjual Surat Keterangan Bebas Virus Corona Palsu yang Viral Akhirnya Ditangkap, Ini Sosoknya
Istri hamil, pilih sembunyikan pekerjaan

GR sendiri menyembunyikan kegiatannya sebagai pengantar jenazah.
Sebab, istrinya sedang hamil empat bulan.
Begitu juga BM, driver ambulans, dia juga memilih menyembunyikan tugasnya yang sekarang karena istri sedang hamil.
“Saya tidak cerita ikut angkut jenazah, saya bercerita terjun di urusan Covid-19, seperti penyemprotan disinfektan dan sosialisasi,” kata dia.
Sampai sekarang, sang istri tidak mengetahui kegiatan GR yang mengantarkan jenazah.
Begitu juga dengan para tetangganya, mereka hanya mengerti GR memiliki kegiatan di PMI dalam urusan donor darah.
“Saya khawatir istri kepikiran dengan tugas yang sekarang, sehingga tidak cerita,” tambah BM, supir ambulans.
Para pengantar jenazah tersebut memiliki beban yang tidak ringan.
Sebab, komitmen awal mereka adalah memastikan mengantar dan merawat jenazah secara bermartabat sesuai keyakinan agama masing-masing.
“Jenazah sebelum dimakamkan, saya pastikan identitas agamanya,” terang dia.
• Cerita Penumpang yang Ikut Antrean Panjang di Soetta, Instruksi Tak Jelas dan Jaga Jarak Diabaikan
Kalau beragama Muslim, maka prosedur pemakaman sesuai Islam harus dilakukan.