Virus Corona
Ajak Bersedekah Guna Tingkatkan Ketahanan Sosial, Menkeu: Besok Meninggal Enggak Dibawa Juga Duitnya
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong membantu sesama yang membutuhkan di tengah pandemi Virus Corona.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong membantu sesama yang membutuhkan di tengah pandemi Virus Corona.
Untuk menjaga ketahanan sosial bersama, Sri Mulyani menyampaikan imbauan agar masyarakat saling meningkatkan kepedulian.
Dengan adanya pandemi Virus Corona yang tengah merebak, pemerintah dan seluruh kalangan masyarakat harus menghadapi dampak buruk terutama di bidang ekonomi.
• Terang-terangan Ungkap Kondisi Keuangan Negara, Sri Mulyani Mengaku Ditelepon Australia soal Utang
• Kasus Virus Corona Baru Semakin Melonjak di Indonesia, Pakar UI: Kita Semakin Punya Kemampuan
Agar dapat bersama-sama lolos dari cobaan ini, Sri Mulyani mengajak masyarakat yang lebih mampu untuk memberikan sumbangan bagi masyarakat dengan ekonomi yang lebih lemah.
Hal ini akan meningkatkan ketahanan bersama, sehingga seluruh warga dapat terpenuhi kebutuhannya secara merata dan bisa terus bertahan hidup hingga pandemi selesai.
Dilansir KompasTV, Kamis (14/5/2020), Sri Mulyani menuturkan bahwa pandemi Covid-19 ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa harta bukanlah prioritas.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mau bersedekah sebagai bentuk solidaritas untuk membantu saudara sebangsa yang kekurangan.
"Kalau kita dihadapkan sama penyakit dan besok meninggal, nggak dibawa juga duitnya," kata Sri Mulyani.
"Jadi bisalah, berikan lebih banyak kepada orang lain, berderma yang banyak," imbuhnya.
Dengan bantuan tersebut, masyarakat bisa saling mengurangi beban dan secara tidak langsung menangkal imbas pandemi Virus Corona.
"Dengan begitu kita paing tidak mengurangi beban kita sendiri, mengurangi beban masyarakat," kata Sri Mulyani.
• Setelah Imam Tarawih Dinyatakan Positif Corona, 9 Orang Turut Terinfeksi, Rata-rata di Atas 40 Tahun
Bersedekah membawa dampak positif baik bagi penerima maupun pemberi.
Bagi penerima, tentu saja akan merasa senang karena beban hidupnya berkurang.
Sementara bagi pemberi, akan timbul rasa senang setelah merasa berbuat baik.
Rasa senang yang berkaitan dengan hormon serotonin dan dopamin tersebut terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh, sehingga akan lebih tahan menghadapi virus.
"Dan ya siapa tahu dengan seperti itu ketahanan sosial dan ketahanan diri kita kalau kita merasa berderma, kita merasa lebih happy. Kalau anda happy, anda bisa lebih resilient terhadap Covid," terang Sri Mulyani.
Namun sebaliknya, bila pandemi ini dijalani dengan respon yang negatif, tentu akan membuat imun tubuh menurun sehingga dapat lebih rentan terpapar virus.
"Tapi kalau anda kemrungsung, marah-marah, keluarnya isinya segala macam yang tidak baik-baik, itu anda kaya mengundang Covid datang ke anda."
"Jadi menurut saya, kita semuanya kalau merasa ini adalah negara kita, bangsa kita bersama, rasanya kita insya Allah baik," pungkasnya.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-07:15:
Sri Mulyani Sindir Pengkritik Pemerintah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyindir pihak-pihak yang mengeluarkan kritikan pedas pada pemerintah terkait wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ia mengimbau pada para pihak yang berkomentar tersebut untuk menyampaikan pendapatnya secara baik-baik tanpa adanya emosi yang negatif.
Menurut Sri Mulyani, emosi negatif tersebut dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang Covid-19, atau bahkan bisa berpotensi menyebabkan sakit kejiwaan.
Diketahui, sejumlah pihak menolak dengan keras wacana yang dikeluarkan pemerintah tersebut, bahkan beberapa diantaranya mengeluarkan komentar-komentar yang tidak semestinya.
Dilansir KompasTV, Kamis (14/5/2020), hal inilah yang disinggung Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika membahas perlunya pelonggaran PSBB.
Sri Mulyani mengajak segenap pihak untuk bersama-sama mendukung penanggulangan pandemi di Indonesia.
Ia kemudian menyindir pihak-pihak yang dinilai tanpa segan mengkritik pemerintah dengan tidak sepantasnya.
• Daftar 9 Provinsi di Indonesia Tanpa Tambahan Kasus Baru Virus Corona, Mana Saja?
"Kalaupun membuat komentar, komentar yang baik aja, kalaupun mau memberikan ide, ide yang baik," ujar Sri Mulyani.
"Nggak usah kayanya dengan rasa benci, rasa curiga."
"Malah menambah potensi mereka kena sakit Covid itu, paling tidak kalau nggak kena sakit Covid, mereka ya kena sakit jiwa juga kan," imbuhnya.
• Masih Fokus Tangani Covid-19, Menkeu Sri Mulyani Nyatakan Tak Ada Anggaran untuk Ibu Kota Baru
Dalam mengatasi pandemi Virus Corona, pemerintah telah menetapkan aturan PSBB pada wilayah-wilayah yang menjadi episentrum penularan.
Namun adanya pembatasan tersebut malah mematikan hajat hidup orang banyak, karena sebagian besar dari mereka tidak bisa lagi bekerja ataupun membuka usahanya.
Hal ini berimbas pada perekonomian masyarakat yang semakin menurun.
Oleh karena itu, pemerintah kemudian mengeluarkan wacana untuk melonggarkan aturan PSBB, dengan mengizinkan usaha-usaha berjalan seperti biasa.
Pelonggaran tersebut tentu saja tetap dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan, sehingga masyarakat tetap terlindungi, dan perekonomian tetap dapat berjalan.
Tetapi wacana tersebut malah menimbulkan polemik di kalangan masyarakat bahkan diantara para pejabat pemerintah sendiri.
Pasalnya, di masa pandemi Virus Corona ini, aturan kesehatan dinilai harus terus diketatkan untuk memutus rantai penyebaran virus.
Sementara beberapa lainnya menilai pilihan ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan perekonomian masyarakat namun tetap menjalankan aturan pencegahan penularan.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-07:59:
(TribunWow.com/Via)