Virus Corona
Ridwan Kamil Khawatir Indonesia Tak Hanya Darurat Kesehatan dan Ekonomi, tapi juga Sosial Politik
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku khawatir Indonesia akan mengalami darurat sosial dan politik akibat dampak dari pandemi Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku khawatir Indonesia akan mengalami darurat sosial dan politik akibat dampak dari pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Ridwan Kamil mengatakan saat ini Indonesia sudah berada pada tahap darurat kesehatan dan ekonomi.
Menurutnya, darurat kesehatan akibat Corona sudah berbuntut pada darurat ekonomi.

• Bahas Menteri di ILC, Geisz Chalifah Bandingkan Era Jokowi dengan Soeharto: Kok Saya Jadi Kangen
Dan darurat ekonomi inilah dikatakan Ridwan Kamil sebagai permasalahan penting dalam penanganan Virus Corona.
Selain itu, dampaknya juga lebih luas dibandingkan darurat kesehatan.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (12/5/2020).
"Pada dasarnya Covid ini kan menghancurkan seluruh sendi-sendi dimensi kehidupan, tidak hanya kesehatan tetapi juga lain-lain," ujar Ridwan Kamil.
"Ibaratnya dalam istilah saya, kita ini mengalami tiga kedaruratan, dua sudah terjadi, yang ketiga semoga tidak terjadi," katanya.
Ridwan Kamil menjelaskan, fokus dari pemerintah sudah terbagi antara darurat kesehatan dan juga darurat ekonomi.
Dirinya berharap pemerintah bisa segera mengatasi dua kedaruratan yang sedang melanda Tanah Air ini.
"Yang pertama adalah darurat kesehatan, kita ini sedang berperang untuk melakukan perlawanan terhadap Covid di darurat kesehatan," jelas Ridwan Kamil.
"Sedang kita berperang memberantas persebaran Covid, ternyata masuklah babak kedua yaitu darurat ekonomi yang menyita waktu luar biasa besar," sambungnya.
• Geisz Chalifah Sebut Pemerintah Terus Sudutkan Anies dan Jadi Oposisi Pemprov DKI: Dari Awal Corona
Namun, Ridwan Kamil tidak berharap dampak Corona sampai pada tahap ketiga yakni krisis sosial dan politik.
Ketika pemerintah mampu mengatasi darurat kesehatan dan darurat ekonomi, Ridwan Kamil menyakini dampak dari Corona tidak akan sampai pada darurat sosial dan politik.
"Kemudian kita berharap jangan sampai terjadi dari babak kedua menjadi babak ketiga, yaitu darurat sosial dan politik gara-gara masalah ini mungkin akhirnya menjadi sebuah problema yang lebih luas," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-3.29
Lalu Lintas di Jabar Malah Meningkat, Ridwan Kamil: Maksa Ngabuburit Masih Ada
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengakui bahwa masih ada peningkatan lalu lintas meski sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seperti diketahui, PSBB telah terbukti menurunkan penyebaran Virus Corona (Covid-19) di sejumlah daerah yang menerapkannya.
Tak terkecuali Jawa Barat yang mengalami penurunan setelah seminggu menerapkan PSBB.

• Virus Corona Diprediksi Melandai pada Bulan Juni asal Masyarakat Lakukan 2 Hal Ini
Selain PSBB, berbagai cara juga dilakukan Jawa Barat untuk menekan jumlah penyebaran Virus Corona.
Contohnya dengan membatasi pergerakan lalu lintas di Jawa Barat.
Melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Selasa (12/5/2020), Ridwan Kamil pun mengungkapkan hal serupa.
Kendati demikian, Ridwan Kamil masih ada kenaikan pergerakan lalu lintas setiap sorenya.
Ridwan Kamil lantas mengambil kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat Jawa Barat yang ngabuburit.
Mengingat, ngabuburit merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan.
• Apakah Virus Corona Bisa Kambuh secara Berulang? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
"Pergerakan lalu lintas di 30 persen tapi pas kita buka datanya ada pergerakan naik setiap jam 16:00," ujar Ridwan Kamil.
"Berarti masyarakat yang maksa ngabuburit masih ada," imbuhnya.
"Walaupun dalam total masih di 30 persen pergerakan kendaraan tapi meningkatnya di jam sore hari," tandasnya.
Tak berhenti di situ saja, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Jawa Barat sempat mengalami jumlah penekanan lalu lintas terbaik sebelumnya.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil berharap pada masyarakat Jawa Barat untuk terus mentaati imbauan terkait PSBB.
"Kemudian penekanan lalu lintas terbaik kita itu ada di minggu lalu, di 20 persen," kata Ridwan Kamil.
"Sekarang naik 30 persen, mudah-mudah tidak boleh lepas lagi dari 30 persen supaya kita bisa mengelola," imbuhnya. (TribunWow/Elfan Nugroho/Khistian)