Breaking News:

Virus Corona

Geser Jawa Barat di Posisi Kedua, Jawa Timur Alami Lonjakan Kasus Corona, Khofifah Sebut Penyebabnya

Jawa Timur mengalami lonjakan jumlah penambahan kasus baru Corona dan membuat menggeser Jawa Barat sebagai provinsi kedua dengan kasus tertinggi.

Youtube/KompasTV
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanggapi lonjakan jumlah penambahan kasus baru Corona di Jawa Timur. 

TRIBUNWOW.COM - Jawa Timur mengalami lonjakan jumlah penambahan kasus baru Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, dari total penambahan 399 kasus baru Corona pada Selasa (12/5/2020), 119 di antaranya terdapat di Jawa Timur.

Penambahan 119 kasus juga menjadi terbanyak, mengungguli DKI Jakarta yang mengalami penambahan 96 kasus.

Kemacetan lalu lintas terjadi di Bundaran Waru atau tepatnya di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, saat hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Pahlawan, Selasa (28/4/2020).
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bundaran Waru atau tepatnya di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, saat hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Pahlawan, Selasa (28/4/2020). (Dok. Dishub Surabaya)

Pelonggaran PSBB, Jokowi Minta Dilakukan secara Hati-hati, Ingatkan Tingginya Kasus di Pulau Jawa

Dengan tambahan 119 kasus baru tersebut, kini Jawa Timur telah mencatatkan total 1.536 kasus.

Itu artinya, Jawa Timur menggeser Jawa Barat di posisi kedua dengan tingkat penyebaran tertinggi di Indonesia.

Jawa Barat mengalami penambahan sebanyak 29 kasus dan total menjadi 1.493 kasus.

Sementara itu DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif terbanyak, yakni 5.276.

Menanggapi lonjakan jumlah kasus baru di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Indar Parawansa buka suara.

Dalam tayangan Youtube KompasTV, Selasa (12/5/2020), Khofifah mengatakan bahwa penambahan kasus baru tersebut bukan menandakan tidak berhasilnya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sedangkan lonjakan kasus baru tersebut merupakan hasil pemeriksaan sekitar dua minggu sebelum penerapan PSBB.

Dan hasilnya baru keluar setelah PSBB sudah berlangsung.

Apakah Virus Corona Bisa Kambuh secara Berulang? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

"Nah ini mislanya beberapa kluster ini kan sebetulnya kira-kira dua minggu terjadi sebelum PSBB, hanya saja data ini keluar setelah PSBB," ujar Khofifah.

"Kami sebetulnya empat hari yang lalu sudah dapat 'Ini bu data-data yang sempat di-VCR, ini yang positif, kira-kira total nanti Surabaya itu 714', ini empat hari yang lalu," jelasnya.

"Ternyata hari ini tembus kalau di Surabaya 741 bukan 714."

Oleh karena itu, Khofifah menyebut bahwa penyebaran Virus Corona masih terus berlangsung, khususnya di Jawa Timur.

Mantan Menteri Sosial itu meminta semua warga masyarakat Jawa Timur untuk menyadari pentingnya physical distancing dan mengikuti semua anjuran dari pemerintah.

"Nah saya ingin mengajak kepada kita semua bahwa kita harus bersinergi, sinergi, sinergi," minta Khofifah.

Respons Dampak Virus Corona, Pemerintah Saat Ini Tengah Bahas Pemulihan Ekonomi Nasional

Di sisi lain, Ahli Epidemiologi Universitas Airlangga, Windu Purnomo menyebut penyebab masih tingginya penyebaran Virus Corona di Jawa Timur lantaran masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan aturan PSBB.

PSBB sendiri sudah berlaku di wilayah Surabaya Raya dan sudah berlangsung sejak akhir April 2020 lalu.

"Di daerah Jawa Timur sendiri bahkan di daerah-daerah yang sudah diberlakukan PSBB, katakanlah di Surabaya Raya, pergerakan warga juga masih cukup tinggi," kata Windu Purnomo.

Simak videonya:

Kasus Corona Berpusat di Pulau Jawa, Jokowi Minta sebelum Lebaran Menurun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa penyebaran Virus Corona di Indonesia berpusat di Pulau Jawa.

Dilansir TribunWow.com, Jokowi mengatakan bahwa kasus Corona di Pulau Jawa mencapai 70 persen dari keseluruhan penyebaran di Indonesia.

Tidak hanya itu, jumlah kematian tertinggi juga berada di Pulau Jawa, yakni mencapai 82 persen.

Kepastian tersebut didapat berdasarkan data dari gugus tugas penanganan Virus Corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas kabinet, Selasa (12/5/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas kabinet, Selasa (12/5/2020). (YouTube Sekretariat Presiden)

 Apakah Virus Corona Bisa Kambuh secara Berulang? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Melihat kondisi seperti itu, Jokowi menegaskan bahwa penanganan Virus Corona di Pulau Jawa harus lebih ditingkatkan.

Menurut Jokowi, waktu dua minggu sebelum lebaran bisa dimanfaatkan dengan baik.

Terlebih saat ini didukung dengan aturan larangan mudik yang tentunya bisa membantu untuk mengatasi penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Bogor, yang tayang di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (12/5/2020).

"Berdasarkan data gugus tugas 70 persen kasus positif itu ada di Pulau Jawa, demikian juga dengan angka tertinggi kematian 82 persen juga ada di Jawa, itu saya minta gugus tugas untuk memastikan pengendalian Covid di lima provinsi Pulau Jawa betul-betul dilakukan secara efektif," ujar Jokowi.

"Terutama dalam waktu 2 minggu ke depan ini, kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," jelasnya.

 Respons Dampak Virus Corona, Pemerintah Saat Ini Tengah Bahas Pemulihan Ekonomi Nasional

Sementara itu terkait dengan kelonggaran PSBB, Jokowi meminta semua pihak untuk hati-hati dan jangan gegabah.

Seperti yang diketahui, wacana untuk memberikan kelonggaran PSBB sudah terdengar beberapa waktu terakhir.

Namun, Jokowi tetap mewanti-wanti untuk mempertimbangkan dengan matang semua keputusan yang diambil, termasuk terkait pelonggaran PSBB.

"Kemudian yang terakhir mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa semuanya didasarkan pada data-data lapangan pelaksanaan lapangan sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar," kata Jokowi.

"Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB ini," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 4.22

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Jawa BaratJawa TimurVirus CoronaKhofifah Indar Parawansa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved