Terkini Nasional
Amien Rais Akui Serahkan Kesempatan Jadi Presiden pada Gus Dur: Bukan Berarti Saya Enggak Mampu
Politikus senior Amien Rais mengakui memberikan kesempatan emas untuk menjadi presiden kepada Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
"Tapi kok dua perhelatan pemilu terakhir kok malah mendukung Prabowo, alasannya gimana pak?" sambungnya.
Menurut Amien Rais keputusannya bergabung dengan Prabowo karena alasan jatah kursi di parlemen.
Ketika PAN hanya memiliki 48 kursi, maka Amien Rais menyadari hal itu akan berat untuk mengusung kadernya maju sebagai capres.
Maka dari itu, melihat kondisi seperti itu, Amien Rais mengatakan memutuskan untuk bergabung.
Dan menurutnya, kubu Prabowo Subianto disebut memiliki kesamaan dalam tujuan.
• Refly Harun Ungkap Sosok Pemimpin yang Dibutuhkan Masa Sekarang, Kharismatis atau Administratif?
Selain itu juga karena pilihannya hanya ada dua, yakni kalau tidak kubu Jokowi yang notabene dari Partai PDI Perjuangan atau Prabowo Subianto dengan partainya Gerindra.
"Jadi sesungguhnya kan kursi, jadi kalau PAN kursinya cuman 48 untuk menampilkan capresnya juga tidak nendang istilah anak-anak itu," ujar Amien Rais.
"Sehingga kita bergabung dengan kekuasaan yang kira-kira lebih kurang sependapat dengan kita, ketemunya Prabowo," jelasnya.
"Karena cuman tinggal dua, Pak Jokowi atau Pak Prabowo, masing-masing mempunyai plus dan minus."
Amien Rais memastikan jika memiliki jatah 75 kursi maka tidak perlu berpikir panjang untuk maju tanpa harus berkoalisi.
"Tapi misalnya kursinya 75 PAN tentu akan mengusung sendiri," tegasnya.
"Dari segi realitas kursinya memang tidak mungkin mas."
• Geisz Chalifah Sebut Pemerintah Terus Sudutkan Anies dan Jadi Oposisi Pemprov DKI: Dari Awal Corona
Sementara itu jika dilihat secara geografis, Amien Rais sebenarnya juga mempunyai chemistry budaya yang sama dengan Jokowi, karena sama-sama berasal dari Solo, Jawa Tengah.
Terlebih ibunya tinggal di Solo yang seperti diketahui basic dari pendukung Jokowi dan PDIP.
Namun menurut Amien Rais, ia tidak mempermasalahkan terkait faktor chemistry, melainkan lebih mengutamakan kebijakan.