Breaking News:

Terkini Daerah

Seusai Pemeriksaan Kejiwaan 1 Keluarga di Bantaeng, 2 Kakak Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Ros

Polisi telah menetapkan 2 orang tersangka dari satu keluarga di Bantaeng yang menghabisi nyawa anggota keluarga mereka sendiri.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
achmad nasution
Polres Bantaeng, mengamankan satu keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (9/5/2020) malam. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus pembunuhan ROS (16) wanita muda asal Bantaeng kini semakin menemui titik terang.

Dari total sembilan anggota keluarga yang diamankan, dua di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Dua orang tersebut yakni Rahman (anak pertama) dan Anto (anak keempat).

Foto Ros, gadis Bantaeng digorok ayah dan kakak kandungnya.
Foto Ros, gadis Bantaeng digorok ayah dan kakak kandungnya. (istimewa via Tribunnews.com)

Siswi SMP Dipaksa Beberapa Kali Layani Nafsu Pria 50 Tahun di Kandang Ayam, Ini Faktanya

Dikutip dari TribunBantaeng.com, Selasa (12/5/2020), seperti yang diketahui ROS tewas setelah dibunuh oleh keluarganya sendiri.

Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan kejiwaan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kejiwaan ditetapkan lah dua tersangka tersebut.

"Penyidik polres bantaeng melaksanakan pemeriksaan kejiwaan terhadap 7 orang anggota keluarga, termasuk 2 (dua) orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka," ujarnya.

Selain Rahman dan Anto, berikut adalah identitas tujuh orang yang kejiwaannya ikut diperiksa oleh pihak kepolisian:

  1. Darwis (Kepala keluarga)
  2. Anis (Istri)
  3. Hastuti (Anak)
  4. Nurlinda (Anak)
  5. Suci (Anak)
  6. Ardi (Menantu/Suami Nurlinda)
  7. Rusni (Menantu/Istri Rahman)

Pemeriksaan kejiwaan dilakukan oleh psikiater dari RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Imam Subekti.

Tujuan dari pemeriksaan itu sendiri adalah untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka dan keluarga tersangka yang terlibat dalam tewasnya ROS yang merupakan bagian dari keluarga mereka sendiri.

Kucing-kucingan saat PSBB, Pemudik Bayar Rp 160 Ribu dan Terima Risiko: Orang Pengen Balik Kok

Eksekutor ROS

Sebelumnya Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri telah menjelaskan bahwa Rahman adalah orang yang turun tangan langsung membunuh ROS.

Ia mengatakan orang yang membunuh langsung ROS adalah Rahman yang merupakan anak pertama dan Anto anak keempat sekaligus kakak korban.

Rahman diduga sebagai otak pembunuhan ROS karena sosokna yang ditakuti oleh anggota keluarga yang lain termasuk ayahnya sendiri.

"Penguasanya adalah Rahman, anak pertama. Keluarga lain takut sama dia, termasuk ayahnya sendiri. Jadi, dia (Rahman-red) yang membuat keputusan untuk mengeksekusi (korban)," ujar dia.

Kasus pembunuhan oleh satu keluarga di Bantaeng
Kasus pembunuhan oleh satu keluarga di Bantaeng (kolase tribunnews/TribunTimur/Polres Bantaeng)

Meskipun sudah menemukan motif Siri, pihak kepolisian tidak menutupi adanya praktik ilmu hitam dalam kasusi ni.

Wawan mengatakan kasus tewasnya ROS masih diselidiki lebih lanjut.

"Terkait motifnya kita tidak berhenti. Isu yang berkembang di lapangan mengenai ilmu hitam tidak tertutup kemungkinan kita lakukan (pemeriksaan) untuk mengurai motif-motif lain," kata dia.

'Siri' Jadi Alasan Tewasnya ROS

Wawan mengatakan berdasarkan pengakuan para pelaku, ROS tewas bukan karena praktik ilmu hitam, namun karena 'Siri'.

Berdasarkan penjelasan TribunBantaeng.com, 'Siri' merupakan istilah dari bahasa Bugis-Makassar.

Kalimat tersebut memiliki makna keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.

Diketahui korban tewas yakni ROS ternyata berhubungan badan dengan Usman alias Sumang, pria yang masih merupakan sepupu sendiri.

"Korban adalah ROS, 16 tahun, kelas dua SMA. Ini adalah anak kelima. Motif Pembunuhannya kasus siri. Kasus harga diri, malu. Bahwa korban ini ada hubungan sama orang lain atas nama Usman alias Sumang."

"Keluarga ini malu karena salah satu keluarganya (korban-red) berhubungan dengan Usman sehingga dia melakukan pembunuhan," kata Wawan dalam tayangan live di InewsTV sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Minggu (10/5/2020). 

Tak Terima Anak Gadisnya Diperkosa, sang Ayah Habisi Kedua Orangtua Terduga Pelaku Pakai Linggis

Drama Penyanderaan dan Kerasukan

Kasus bermula ketika anggota keluarga pelaku menahan seorang warga yang sedang melintas di depan rumah.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (11/5/2020), awalnya aksi penyanderaan tersebut dilakukan oleh Darwis atau DA (50).

Ia mengamuk dan membacok seorang warga bernama Enal (25) di Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, Sulawesi Selatan.

 Viral karena Ngaku Dapat Rp 1500 per Hari dari Hasil Mulung, Abah Tono Ternyata Punya Rumah Tingkat

Tak hanya mengamuk, DA juga menyandera dua warga bernama Usman (34) dan Irfandi (18) di dalam kediamannya.

Penyanderaan dilakukan oleh DA setelah ia membacok seorang warga di jalan.

"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," kata Ahmad, salah seorang warga setempat.

Tak berselang lama aparat kepolisian pun datang ke lokasi kejadian dan bernegosiasi dengan pelaku.

Namun DA tetap bertahan dirumahnya sembari memegang senjata tajam dan berteriak-teriak.

Pihak kepolisian akhirnya masuk ke rumah DA secara paksa dan menangkap pelaku.

Kesembilan orang tersebut akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian.

"Ada delapan yang kami amankan dan saat ini diamankan di Mapolres Bantaeng," kata Aipda Sandri, Paur Humas Polres Bantaeng(TribunWow.com/Anung)

Artikel ini telah diolah dari tribun-timur.com dengan judul Kisah Tragis Gadis Bantaeng Tewas Digorok Keluarga Kandung, Alasan Siri' Ketahuan Zina dengan Sepupu dan tribunbantaeng.com dengan judul Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pembunuhan yang Melibatkan 1 Keluarga di Bantaeng

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BantaengPembunuhanSulawesi Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved