Breaking News:

Virus Corona

Rocky Gerung Pertanyakan Peran dari Juru Bicara Presiden Jokowi: Membela dengan Cara yang Dangkal

Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti peran dari seorang juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam artian di sini adalah Fadjroel Rahman.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Rocky Gerung Official
Pengamat Politik Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (23/3/2020). Rocky Gerung menyoroti peran dari seorang juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam artian di sini adalah Fadjroel Rahman. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti peran dari seorang juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam artian di sini adalah Fadjroel Rachman.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube pribadinya bersama Hersuben Arief, Minggu (10/5/202), Rocky Gerung mempertanyakan tugas sebenarnya dari juru bicara Jokowi tersebut.

Rocky Gerung menilai juru presiden tidak melakukan tugas yang semestinya.

Rocky Gerung angkat bicara soal wabah Virus Corona melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (2/4/2020).
Rocky Gerung angkat bicara soal wabah Virus Corona melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (2/4/2020). (YouTube Rocky Gerung Official)

 

Rocky Gerung Beberkan Alasannya Kekeh Beroposisi: Masih Ada yang di Luar, Kenapa Disuruh Masuk?

Menurutnya, juru bicara Presiden justru tidak mampu menerangkan apa yang dikatakan atau yang dimaksudkan oleh Presiden.

Selain itu, juru bicara harusnya mampu melengkapi isi yang disampaikan oleh presiden, termasuk mengambil alih kelemahannya.

Hal ini disampaikannya dalam tayangan Youtube pribadinya, Minggu (10/5/2020).

"Kan juru bicara dia musti ambil alih kelemahan presiden, kelemahan dalam narasi, kelemahan dalam literasi, kelemahan di dalam sekeunsi logis dari argumentasi," ujar Rocky Gerung.

"Nah juru bicara itu musti lakukan itu, yang dilakukan oleh juru bicara justru adalah apologetik, membela dengan cara yang dangkal, publik juga merasa juru bicara itu musti bantu presiden, bukan malah membela bagian yang lemah dari presiden," jelasnya.

Rocky Gerung kemudian menjelaskan bahwa tugas juru bicara yang sebenarnya adalah menguatkan pernyataan dari presiden.

Fungsi tersebut yang menurut Rocky Gerung tidak ada pada sosok juru bicara Jokowi.

Situasi seperti itulah yang membuat banyak publik merasa tidak paham sepenuhnya ataupun masih simpang siur dalam memaknai pembicaraan presiden.

Jokowi Minta Data Corona Dibuka ke Publik, Rocky Gerung Ungkap Kritikan: Kesalahan Paling Fatal

Menurut Rocky Gerung, Jokowi memang mempunyai keterbatasan dalam memberikan penjelasan yang detail kepada publik.

Hal itulah yang membuat terkadang banyak informasi yang salah dalam persepsi.

Namun keterbatasan itulah yang seharunya mampu ditambal oleh juru bicara.

"Jadi Fungsi juru bicara itu bukan speaker sebetulnya, tetapi menambahkan sesuatu di dalam abstraksi supaya ide presiden itu bisa dibaca tidak dengan meme, tetapi dengan reason," kata Rocky Gerung.

"Kan publik ingin dengar sesuatu yang tidak jelas dari presiden kan, karena presiden memang tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan seterang-terangnya karena memang keterbatasan beliau dari dulu, maka juru bicara ambil alih itu,' sambungnya.

Tetapi pada kenyataanya menurut Rocky Gerung justru hanya seperti menirukan apa yang dikatakan presiden sebelumnya.

Jika demikian maka tidak ada bedanya dengan presiden itu sendiri yang dinilai masih dibingungkan oleh publik.

"Ternyata juru bicara pakai langgam yang setara dengan presiden, jadi orang anggap apa bedanya," pungkasnya.

Ditantang Refly Harun Pilih Nama-nama Tokoh Berikut, Tantowi Yahya: Jujur Saya Pilih Jokowi

Simak videonya:

 

Rocky Gerung Beberkan Alasannya Kekeuh Beroposisi

Pengamat politik Rocky Gerung mengungkap alasannya bersikeras berada dalam kubu oposisi pemerintahan.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menyebut masuk ke dalam pemerintahan berarti membiarkan para penguasa bersikap otoriter.

Karena itu, ia menyebut beroposisi bukan berarti memusuhi pemerintah.

Pernyataan tersebut disampaikannya melalui kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (10/5/2020).

"Oposisi itu bukan soal bergabung atau enggak bergabung, oposisi artinya berupaya untuk menimbulkan pikiran alternatif," kata Rocky.

"Di dalam juga Anda bisa promosi, menimbulkan pikiran alternatif."

Refly Harun Khawatir Pemerintah Kebal Kritik: Menuju Jurang Otoritarianisme secara Konstitusional

Selama menjadi oposisi pemerintahan, Rocky mengaku ingin memberikan alternatif pikiran untuk memajukan negara.

"Tapi konsekuensinya Anda dikeluarkan, ya silakan pilih mau dikeluarkan atau pilih bahagia dengan pilihan alternatif," tuturnya.

"Beroposisi bukan memusuhi, tapi menghasilkan pikiran alternatif supaya dialektika berjalan."

Lebih lanjut, ia pun menyinggung desakan yang memintanya masuk ke dalam pemerintah.

 

Rocky mengaku, ada banyak hal yang perlu dilakukan jika akhirnya ia memutuskan masuk ke dalam pemerintah.

Termasuk, membujuk banyak pihak untuk mendukung presiden.

"Misalnya orang bilang 'Dukung presiden dong', kalau saya diminta dukung presiden, artinya saya mesti konsisten meyakinkan saudara-saudara untuk meyakinkan presiden kan?," jelas Rocky.

"Berarti saya ingin supaya tidak terjadi perubahan politik, kan saya ingin dia jangan jatuh kan."

 Kritik Jokowi soal Corona, Rocky Gerung Bandingkan Beda Ucapan Presiden: Paling Fatal Bawa Intelijen

Tak hanya itu, ia juga enggan presiden menjadi sosok otoriter.

Menurut Rocky, tak semua orang bisa sejalan dengan pemerintah, termasuk dirinya.

"Itu artinya saya ingin dia menjadi otoriter, gitu kan logikanya," ungkap Rocky.

"Tapi kan enggak perlu semuanya? Loh kalau enggak perlu semuanya yang harus beroposisi, yang harus mendukung presiden, kenapa Anda minta saya mendukung?"

"Kan keduanya menjengkelkan argumennya," sambungnya.

Misalkan ia mendukung presiden, Rocky menyebut masih banyak orang yang bakal beroposisi.

Karena itu, menurutnya tak ada gunanya terus memaksanya masuk dalam pemerintahan.

"Kan kalau saudara Rocky ada di dalam kekuasaan, kan masih ada yang di luar."

"Kalau masih ada yang di luar kenapa saya disuruh masuk ke dalam?," tandasnya.

(TribunWow/Elfan Nugroho/Jayanti)

Tags:
Virus CoronaRocky GerungJoko WidodoJokowiCovid-19Fadjroel Rachman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved