Jasad ABK Dibuang ke Laut
Kasus Jasad ABK Dibuang ke Laut, Aji Benarkan: Kalau Kaptennya Baik Ditaruh Freezer Dulu kayak Ikan
Aji, seorang anak buah kapal (ABK), mengungkapkan bagaimana penanganan ABK yang meninggal dunia saat di tengah laut.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Aji, seorang anak buah kapal (ABK), mengungkapkan bagaimana penanganan ABK yang meninggal dunia saat di tengah laut.
Dikutip TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan saat dihubungi melalui kanal YouTube Najwa Shihab, yang diunggah Senin (11/5/2020).
Aji diketahui adalah seorang ABK yang kini bekerja di sebuah kapal ikan asing.

• Sebut Penyakit ABK yang Dilarung di Laut Masih Misterius, Kuasa Hukum: Memiliki Ciri-ciri Sama
Saat dihubungi, Aji tengah melaut di perairan Mauritius, Afrika.
Presenter Sharon M Sumolang lalu bertanya tanggapan Aji tentang berita jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke laut oleh kapal asal China.
Diketahui, kabar tersebut menjadi viral saat diberitakan stasiun berita Korea Selatan, MBC News.
"Terkait berita yang lagi viral di Korea, memang penanganan jenazah ABK yang meninggal di laut itu seperti apa?," tanya Sharon M Sumolang.
"Apakah memang biasa dilarung ke laut begitu saja?" tambahnya.
Aji membenarkan hal tersebut.
"Kalau sepengetahuan saya, tergantung kapten, sih," jawab Aji.
"Kalau kaptennya baik, ditaruh di freezer dulu," jelas Aji.
"Jadi kalau ada orang meninggal itu enggak langsung ke darat, enggak," lanjut dia.
"Taruh di freezer dulu jadi kayak ikan, jadi keras," ungkap Aji.
Jika kapal tidak kunjung berlabuh, akan dititipkan ke kapal collecting yang mengambil hasil tangkapan ikan.
• Kisah Pilu Keluarga Tak Terima ABK yang Dilarung ke Laut, Hanya Dapat Selembar Surat Kematian
"Nanti kalau perhitungan kapten belum mau mendarat, nunggu kapal collecting. Jadi dititipin ke kapal itu," jelas Aji.
Kapal collecting biasanya tidak datang setiap hari, bahkan terkadang bisa menunggu sampai dua bulan.
"Jadi selama menunggu kapal collecting bisa satu bulan, bisa dua bulan mayat masih di kapal itu," ungkapnya.
"Kadang yang meninggal dibawa ke darat, cuma kapal enggak mau mendarat, lho. Dia panggil petugas, kapal langsung lari," lanjut Aji.
Menurut dia, hampir semua kapal ikan memperlakukan ABK-nya seperti itu.
Aji menyebutkan tidak semua kapal mau bertanggung jawab atas jenazah ABK yang meninggal saat di tengah laut.
"Intinya enggak mau tanggung jawab. Banyak kayak gitu, rata-rata kayak gitu," papar Aji.
Sharon kemudian bertanya tentang penanganan ABK yang sakit selama di kapal.
"Kalau ada ABK yang sakit, penanganannya biasanya seperti apa? Tetap disuruh kerja, istirahat, atau bagaimana?" tanya Sharon.
Aji menyebutkan jika mereka sakit tetap diusahakan bekerja.
"Ya sakit, kerja, lah. Minum obat, kerja," ungkap Aji.
"Tetap kita tahan-tahanin," tambahnya.
• Iklim Kerja Ekstrem dan Diskriminasi ABK Indonesia di Atas Kapal China: Kadang Kita Tidur Cuma 3 Jam
Lihat videonya mulai menit ke-5.00:
Viral Jenazah ABK Indonesia Dibuang ke Laut
Berita jenazah anak buah kapal (ABK) Indonesia yang meninggal saat bekerja di kapal China menjadi viral di Korea Selatan.
Dikutip TribunWow.com, kabar tersebut mencuat saat diulas YouTuber berbahasa Indonesia, Jang Hansol, dalam kanal YouTube Korea Reomit, diunggah Rabu (6/5/2020).
Di Indonesia sendiri berita ini menjadi viral setelah dibahas Jang Hansol.
• Trending Jasad ABK asal Indonesia Dibuang ke Laut: Mas Ari Menghilang, Kita Tak Tahu Kedalamannya
Sebelumnya kabar tersebut diterbitkan stasiun berita Korea Selatan MBC dan menjadi viral di negara itu.
Kapal China tersebut adalah kapal perikanan yang kebetulan sempat bersandar di pelabuhan Busan, Korea Selatan.
Sejumlah ABK asal Indonesia kemudian meminta agar kisah mereka dapat dimuat dan ditindaklanjuti pihak berwenang.
Dalam video tersebut, tampak jenazah ABK Indonesia bernama Ari (24) yang telah dibungkus kain berwarna oranye.
"Dia sudah bekerja lebih dari satu tahun dan akhirnya meninggal di perahu ini," kata Jang Hansol menerjemahkan berita yang ia tonton.
"Mas Ari meninggal di kedalaman yang kita tidak bisa tahu kedalamannya," lanjutnya.
Ternyata peristiwa pembuangan jenazah tersebut bukanlah yang pertama terjadi.
Sebelumnya ada dua ABK Indonesia yang mengalami kejadian serupa.
"Sebelum Mas Ari meninggal, ada Mas Alpaka yang berusia 19 tahun dan Mas Sepri yang berusia 24 tahun," papar Hansol.
"Mereka semua di hari kematiannya langsung dibuang seperti ini," tambahnya.
Dalam berita tersebut ditampilkan surat perjanjian kerja yang sebelumnya ditandatangani ABK.
Surat ini menyebutkan ABK Indonesia bersedia menanggung segala macam risiko sendiri.

• Video Detik-detik Jenazah ABK Asal Indonesia di Kapal China Dilempar ke Laut, Disorot Media Korsel
Dalam surat itu juga telah disepakati jika sesuatu terjadi dan ABK meninggal dunia, maka jenazahnya akan dikremasi lalu abunya dipulangkan ke Indonesia.
Mereka juga meminta ABK Indonesia mengasuransikan jiwanya sebesar 10 ribu USD atau sekitar Rp 150 juta.
Selain itu, ada perjanjian untuk tidak membawa masalah yang mungkin muncul selama bekerja ke kepolisian Indonesia.
"Rekan kerja yang meninggal itu pun sudah meninggal selama satu bulan," kata Jang Hansol melanjutkan berita yang ia tonton. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)