Terkini Nasional
Sempat 'Diserang' karena Cuitannya, Refly Harun: Jika Jadi Penguasa, Saya Tak akan Pakai Buzzer
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengaku tak mau memakai jasa buzzer jika dirinya menjadi penguasa.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Tak hanya itu, Refly menyebut dirinya sempat kembali akan melayangkan kritik untuk pemerintah melalui akun Twitter.
Namun, ia akhirnya mengurungkan niatnya karena khawatir akan menimbulkan masalah baru.
"Ini yang sebenarnya memperihatinkan, saya mau bikin tweet yang baru sebenarnya," terang Refly.
"Tapi akhirnya saya tidak bikin daripada menimbulkan polemik yang enggak karu-karuan."
Lantas, Refly membeberkan cuitan yang bakal ia tulis di akun Twitter.
Ia mengandaikan diri sebagai penguasa yang tak akan mengandalkan buzzer jika banyak pihak yang mengkritik.
"Yaitu adalah 'Kalau saya jadi penguasa, saya akan biarkan orang mengkritik saya. Tapi saya tidak akan biarkan orang yang megatasnamakan diri saya membalas kritik atau membungkam kritik kepada para pengkritik," jelas Refly.
"'Kalau saya jadi penguasa saya tidak akan menggunakan peran para buzzer dan fans klub'."
"Karena buzzer dan fans klub itu kan orang kurang kerjaan," tandasnya.
• Soal Perppu Corona, Refly Harun Curigai Adanya Penumpang Gelap: Saya Ngobrol sama Orang Penting
Simak video berikut ini menit ke-1.36:
Singgung Kasus Said Didu Vs Luhut Binsar
Selain membahas KPK, pada kesempatan itu Refly Harun juga menyinggung soal konflik mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).
Dilansir TribunWow.com, Refly Harun mengaku banyak memperoleh perkataan yang sangat kasar dari warganet yang tak terima dengan kritik yang disampaikannya untuk pemerintah.
Meskipun begitu, Refly Harun mengaku tak menggubris hujatan itu.
Melalui tayangan YouTube Refly Harun, Minggu (10/5/2020), ia mulanya menyinggung soal aturan yang bisa saja menjeratnya jika terus menerus mengkritik pemerintah.
• Tuntut Said Didu yang Kini Dibela 200-an Pengacara, Luhut Hanya Pakai 4 Kuasa Hukum, Siapa Saja?
Namun, menurut dia risiko bagi pengkritik pemerintah bukan hanya di bidang hukum.