Virus Corona
Bahas Kartu Prakerja, Saleh Daulay: Yang Diuntungkan Program Ini Justru Pelaksana Pelatihan
Saleh Daulay mempertanyakan kajian penyediaan pelatihan dalam program Kartu Prakerja.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Peluncuran Kartu Prakerja terus menjadi sorotan publik dan para tokoh.
Hal tersebut lantaran anggaran yang fantastis mencapai 5,6 triliun rupiah, namun pelatihan yang diberikan dianggap tak sepadan.
Satu di antara kritikan atas Kartu Prakerja dilontarkan oleh Ketua DPP PAN Saleh Daulay.
Saleh menilai, program Kartu Prakerja bukan menguntungkan para peserta, melainkan mitra penyedia pelatihan.
• Reaksi Refly Harun saat Fadli Zon Gamblang Sebut Kartu Prakerja sebagai Perampokan: Kayak Main-main
Ia mempertanyakan kajian penyediaan pelatihan dalam program Kartu Prakerja.
"Yang diuntungkan dari program ini menurut saya bukan yang ikut program pelatihan, justru malah pelaksana pelatihan itu," kata Saleh dalam tayangan Satu Meja The Forum episode 'Ada Apa dengan Kartu Prakerja?', dikutip dari siaran Kompas TV, Kamis (7/5/2020).
Sebab, menurutnya, sejumlah konten pelatihan Kartu Prakerja dapat diakses secara gratis seperti melalui Youtube.
Saleh pun heran mengapa konten-konten yang sebenarnya bisa didapatkan masyarakat secara gratis malah dijadikan konten berbayar dalam Kartu Prakerja.
"Ini kan semua diberikan online, dan dari jenis-jenis pelatihannya rata-rata banyak ditawarkan gratis di internet. Kalau kita datang ke Yotube itu banyak, justru gratis. Yang gratis disuruh bayar, sangat tidak tepat," ucapnya.
Selain itu, dia menegaskan bahwa pelaksanaan program Kartu Prakerja sangat tidak tepat dieksekusi di tengah pandemi Covid-19.
Apalagi, kata Saleh, anggaran Kartu Prakerja dinaikkan dari semula Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun.
"Saya melihat bahwa pelaksaan Kartu Prakerja tidak tepat dilaksanakan pada saat sekarang. Karena masyarakat yang dibutuhkan saat ini bagaimana mereka bisa bertahan hidup di tengah situasi ekonomi yang sulit," tuturnya.
Ia mengkritik pelaksanaan pelatihan yang seluruhnya diberikan secara online. Menurut Saleh, pelatihan kerja harus disertai dengan praktik dan pertemuan langsung.
Kemudian, Saleh juga mempertanyakan kesesuaian konten pelatihan yang disediakan mitra Kartu Prakerja dengan kebutuhan dunia usaha.
"Ini kan kita mau pelatihan kerja, lalu sudah ada link and match dengan dunia usaha? Apakah sudah ada keterhubungan dengan dunia usaha? Apakah dunia usaha membutuhkan pelatihan seperi yang mereka ajarkan? Jangan sampai sebelum ikut pelatihan menganggur, setelah pelatihan menganggur," kata Saleh.
Terbuka dievaluasi
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan pemerintah membuka kemungkinan evaluasi terhadap mitra dan penyediaan pelatihan program Kartu Prakerja.
"Sekali lagi, apa yang disediakan mitra terbuka untuk dievaluasi. Bahkan mitra-mitra sendiri nanti akan dievaluasi atau ditambahkan sehingga pilihan makin beragam," kata Donny.
Dia menjelaskan pemerintah memang membuka ruang seluas-luasnya bagi mitra untuk meyediakan berbagai pelatihan.
Kendati demikian, Donny menegaskan seluruh pelatihan yang disediakan mitra Kartu Prakerja telah melalui verifikasi.
• Soroti Polemik Kartu Prakerja, Fadli Zon Sebut Perampokan Digital hingga Meleset dari Tujuan
"Tentu saja semua pelatihan melalui verifikasi dan supervisi. Tapi ini adalah pasar pelatihan, jadi semua orang bisa memilih pelatihan yang paling disukai," ucapnya.
"Nanti kalau ada satu yang paling diminati akan disediakan terus oleh pemerintah melalui mitra yang ditunjuk," imbuh Donny.
Selain itu, Donny mengakui bahwa Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah di tengah pandemi Covid-19 telah melalui modifikasi ulang. Ia menyatakan Kartu Prakerja saat ini didesain menjadi program semi bantuan sosial.
"Awalnya memang didesain untuk pelatihan, memberikan skilling, reskilling, dan upskillingbagi para pekerja berupa pelatihan online dan offline. Lalu kita mengalami pandemi Covid-19 yang berdampak ekonomi berat, terutama jumlah PHK yang menggelembung cukup besar. Karena itu Prakerja didesain ulang jadi semi bansos," jelasnya.
Menurut dia, komponen pelatihan dalam Kartu Prakerja hanya 28 persen dari total manfaat yang diterima pendaftar.
Donny menjelaskan sebagian besar manfaat Kartu Prakerja merupakan insentif finansial.
"Sebagian besar isinya insentif finansial supaya mereka yang kena PHK bisa bertahan selama krisis berlangsung. Ada Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan akan diberikan, lalu insentif pascasurvei total Rp 150 rribu," terangnya.
"Komponen pelatihan hanya sekitar 28 persen dari total manfaat yang diterima mereka yang terdampak," imbuh Donny. (Kompas.com/Tsarina Maharani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kartu Prakerja, Politisi PAN: Jangan Setelah Pelatihan Tetap Menganggur"