Breaking News:

Virus Corona

Mudik Dilarang, Refly Harun Ungkap Dilema Warga jika Tetap Bertahan di DKI: Maju Kena Mundur Kena

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara soal aturan larangan mudik selama wabah Virus Corona.

YouTube Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara soal aturan larangan mudik selama wabah Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara soal aturan larangan mudik selama wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Refly Harun mengatakan kebijakan tersebut seolah maju kena mundur kena?

Lantas, apa maksud pernyataan Refly Harun itu?

Melalui tayangan YouTube Refly Harun, Jumat (8/5/2020), ia menyebut warga sangat kerepotan menghadapai aturan itu.

Viral video truk towing angkut pemudik, ternyata settingan. YouTuber buat klarifikasi, diunggah Rabu (6/5/2020).
Viral video truk towing angkut pemudik, ternyata settingan. YouTuber buat klarifikasi, diunggah Rabu (6/5/2020). (Capture Youtube Tribun Jateng)

Viral Truk Towing Angkut Mobil Isi Pemudik di Semarang, Ternyata Settingan: Kita Bermain Skenario

Seluruh Moda Transportasi Dapat Beroperasi Mulai 7 Mei, Menhub Budi Karya: Tapi Enggak Boleh Mudik

Sebab, kalaupun tetap nekat mudik, warga harus menjalani 14 hari masa karantina mandiri di rumah masing-masing.

"Kalau kita melakukan karantina 14 hari ya orang tidak lebaran di rumah jadinya," kata Refly.

"Menurut saya, memang kebijakannya maju kena mundur kena. "

Jika memutuskan tidak mudik, warga juga akan mengalami kesulitan hidup di Jakarta.

Menurut Refly, banyak warga yang bahkan tak mampu membeli makanan dan membayar tempat tinggal di Jakarta, karena tak bisa bekerja di tengah pandemi Virus Corona.

"Kalau kita misalnya membolehkan mudik takut bobol, tapi kalau mereka tidak mudik kalau di sini terlunta-lunta akan memunculkan kerawanan sosial," jelas Refly.

"Misalnya orang tersebut sudah kehilangan pekerjaan, kemudian harus bayar kos. Tidak ada uang untuk makan dan lain sebagainya."

Aturan yang Wajib Anda Ikuti jika Mau Mudik Lokal di Kawasan Jabodetabek saat Lebaran 2020

Ancaman Dirlantas Polda Metro Jaya jika Polisi Terima Sogokan Pemudik: Videokan, Saya Pecat Sekalian

Lantas, Refly pun menyinggung soal banyaknya warga yang tak memiliki data penduduk Jakarta.

Ia menilai, hal itu menjadi satu di antara kesulitan pemerintah untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos).

"Dan tidak termonitor dalam program pemberian bantuan misalnya, karena jangan lupa banyak sekali orang yang tidak teridentifikasi datang ke Jakarta ini," terangnya.

"Tidak melapor RT, tidak ke RW, tidak punya identitas tapi hanya datang ke sini."

Karena itu, Refly menyebut keadaan warga kini dalam kondisi serba salah.

Di satu sisi harus karantina 14 hari jika nekat mudik, dan terpaksa mengalami kesulitan hidup jika memutuskan bertahan di Jakarta.

Hal itulah yang disebutnya kondisi maju kena mundur kena.

"Sementara mereka mudiknya tidak bisa, dan untuk mendapatkan program bantuan mereka tidak terdata misalnya."

"Kondisinya sudah maju kena mundur kena," tandasnya.

Sempat Kolaborasi Video Klip Ojo Mudik, Wali Kota Solo Kehilangan Didi Kempot: Tidak Ada Firasat

Simak video berikut ini menit ke-6.11:

Risiko jika Warga Nekat Mudik

Di sisi lain, sebelumnya Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Erlina Burhan menyoroti banyaknya warga yang nekat mudik ke kampung halaman meski telah dilarang.

Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan menyatakan aksi nekat sejumlah warga itu akan menimbulkan prahara  baru terkait Virus Corona.

Terkait hal itu, ia pun kembali mengimbau warga untuk tetap disiplin menaati peraturan pemerintah.

Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).

 Di ILC, Sudjiwo Tedjo Salahkan WHO soal Corona hingga Karni Ilyas Tertawa: Aku Awam tapi Agak Pinter

Kisah Dokter Luna Pakai APD Berlapis dan Tetap Tangani Pasien Corona meski Sedang Hamil 8 Bulan

Ia pun menyinggung kedisiplinan masyarakat selama Virus Corona melanda.

"Kalau bisa kita semua lebih disiplin, sama-sama berjuang, sama-sama menahan diri ya," kata Erlina.

"Jadi saya imbau bahwa disiplin ini harus ditingkatkan, kalau disipin ini belum ditingkatkan akan jadi prahara."

Lebih lanjut, Erlina membahas soal arus mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Menurut Erlina, arus mudik akan semakin meningkatkan penularan Virus Corona, terutama dari orang yang tak bergejala.

"Kita lihat sekarang ada larangan mudik tapi masih banyak yang berusaha keluar dari daerah PSBB atau zona merah ini," ujar Erlina.

"Dan kita tidak tahu apa yang terjadi kalau sekiranya mereka yang keluar ini adalah yang disebut dengan orang tanpa gejala."

 APBD DKI Terimbas Pandemi Corona, Pemprov akan Potong Tunjangan untuk PNS Sebesar 50 Persen

 Bahas Teori Konspirasi Corona dengan Najwa Shihab, Nadiem Makarim: Harus Ada Orang yang Disalahkan

Melanjutkan penjelasannya, Erlina tampak terbata saat menyebut istilah carrier.

Ucapannya itu pun langsung disambung oleh Presenter Karni Ilyas.

"Tapi barangkali sesungguhnya adalah," kata Erlina.

"Carrier," sahut Karni Ilyas.

Mendengar ucapan Karni Ilyas itu, Erlina justru menyampaikan kelakarnya.

Ia menyebut Karni Ilyas kini sudah begitu pandai hingga mengetahui istilah carrier.

"Carrier iya, ini Pak Karni udah pinter banget sekarang ya sampai tahu carrier segala," ucap Erlina sedikit tertawa.

"Sekali ibu ajari kita langsung hafal," jawab Karni Ilyas. (TribunWow.com)

Tags:
Larangan MudikRefly HarunVirus Coronapembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved