Virus Corona
Mudik Dilarang, Refly Harun Ungkap Dilema Warga jika Tetap Bertahan di DKI: Maju Kena Mundur Kena
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun buka suara soal aturan larangan mudik selama wabah Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Karena itu, Refly menyebut keadaan warga kini dalam kondisi serba salah.
Di satu sisi harus karantina 14 hari jika nekat mudik, dan terpaksa mengalami kesulitan hidup jika memutuskan bertahan di Jakarta.
Hal itulah yang disebutnya kondisi maju kena mundur kena.
"Sementara mereka mudiknya tidak bisa, dan untuk mendapatkan program bantuan mereka tidak terdata misalnya."
"Kondisinya sudah maju kena mundur kena," tandasnya.
• Sempat Kolaborasi Video Klip Ojo Mudik, Wali Kota Solo Kehilangan Didi Kempot: Tidak Ada Firasat
Simak video berikut ini menit ke-6.11:
Risiko jika Warga Nekat Mudik
Di sisi lain, sebelumnya Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Erlina Burhan menyoroti banyaknya warga yang nekat mudik ke kampung halaman meski telah dilarang.
Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan menyatakan aksi nekat sejumlah warga itu akan menimbulkan prahara baru terkait Virus Corona.
Terkait hal itu, ia pun kembali mengimbau warga untuk tetap disiplin menaati peraturan pemerintah.
Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).
• Di ILC, Sudjiwo Tedjo Salahkan WHO soal Corona hingga Karni Ilyas Tertawa: Aku Awam tapi Agak Pinter
• Kisah Dokter Luna Pakai APD Berlapis dan Tetap Tangani Pasien Corona meski Sedang Hamil 8 Bulan
Ia pun menyinggung kedisiplinan masyarakat selama Virus Corona melanda.
"Kalau bisa kita semua lebih disiplin, sama-sama berjuang, sama-sama menahan diri ya," kata Erlina.
"Jadi saya imbau bahwa disiplin ini harus ditingkatkan, kalau disipin ini belum ditingkatkan akan jadi prahara."
Lebih lanjut, Erlina membahas soal arus mudik di tengah pandemi Virus Corona.