Breaking News:

Virus Corona

Sebut Sejarah Bangsa Besar yang Punah karena Virus, Sudjiwo Tedjo: Kita Nggak Boleh Sombong

Budayawan Sudjiwo Tejo menyinggung mengenai kemungkinan punahnya umat manusia akibat virus.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Channel YouTube Indonesia Lawyers Club
Sujiwo Tejo saat di Indonesia Lawyers Club pada Selasa (5/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menyinggung mengenai kemungkinan punahnya umat manusia akibat virus.

Mulanya, membahas mengenai wacana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar, Sudjiwo Tedjo menyatakan ketidak setujuannya.

Ia mengingatkan bahwa menurut riwayat sejarah perdaban manusia, banyak bangsa besar yang punah karena virus.

Nadiem Makarim Bahas Teori Konspirasi Virus Corona: Ini Sudah Diprediksi Bertahun-tahun Sebelumnya

Presiden Jancukers tersebut kemudian menyebutkan adanya kemungkinan spesies manusia punah dari muka bumi.

Penyebab punahnya tersebut tak lain karena serangan virus yang belum bisa disembuhkan seperti contohnya Virus Corona.

Dilansir akun Indonesia Lawyers Club (ILC), Rabu (6/5/2020), Sudjiwo Tedjo dan presenter acara Karni Ilyas membahas mengenai pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Sudjiwo Tedjo menyatakan ketidaksetujuannya, malah peraturan tersebut perlu diperketat untuk dapat memutus rantai penyebaran virus.

Ia kemudian menyinggung mengenai riwayat dalam sejarah yang mencatat punahnya sejumlah bangsa besar akibat terserang virus.

"Cuma saya mengingatkan Bang Karni ada bangsa-bangsa besar yang sebetulnya tidak punah karena perang loh," tutur Sudjiwo Tejo.

"Saya mau mengingatkan itu kalau kita lihat suku (bangsa) Aztec, kita lihat Inca, kita lihat suku maya itu tidak punah karena perang loh, punah karena virus," imbuhnya.

Sudjiwo Tedjo kemudian menerangkan bahwa manusia tidak boleh sombong karena manusia baru berusia 200.000 tahun.

Waktu yang masih sangat singkat dibanding dunia yang sudah berusia 4,5 miliar tahun.

"Jangan-jangan kita memang harus punah. Kita nggak boleh sombong, Homo Sapiens itu umurnya baru 200.000 tahun, Homo Erectus 2 juta tahun," jelas Sudjiwo Tejo.

"Bisa jadi kita akan punah," imbuhnya.

Warga yang Nekat Mudik di Tengah Pandemi, dr Erlina Burhan Singgung Kedisiplinan: Akan Jadi Prahara

Mendengar hal tersebut, Karni Ilyas pun menanggapi dengan menyoroti adanya ramalan yang menyebutkan bahwa manusia akan punah.

"Ada yang meramalkan bahwa makhluk manusia akan punah oleh virus, itu yang meramalkan Joshua Leiden," balas Karni Ilyas.

"Bisa jadi ada makhluk lain enggak apa-apa, ya apa boleh buat," jawab Sudjiwo.

Kritik Terhadap WHO

Selanjutnya, Sudjiwo Tedjo mengkritik World Health Organization (WHO) soal penamaan Virus Corona.

Ia mengatakan WHO mengajarkan telah orang untuk meninggalkan sejarah.

Ia pun menyinggung soal Virus SARS yang dulu juga sempat memakan banyak korban seperti yang kini terjadi pada Virus Corona.

Hal itu disampaikannya melalui sambungan video dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (5/5/2020).

Pada kesempatan itu, mulanya Sudjiwo Tedjo menyoroti soal sejumlah prediksi ahli terkait akhir wabah Virus Corona.

Menurut dia, tak ada satupun orang yang tahu kapan wabah virus itu akan berakhir.

"Kalau saya lihat dari pembicaraan para ahli, bulan Juli atau akhir tahun," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Saya sebagai awam agak ini Pak Karni, karena time table bukan manusia yang menentukan sekarang."

Lantas, Sudjiwo Tedjo menceritakan soal beda pekerjaannya sebagai dalang sebelum dan sesudah Virus Corona melanda.

Ia menjelaskan, tak ada satupun orang yang bisa memastikan Virus Corona akan hilang pada akhir tahun ini.

"Kalau saya mau dalang atau main musik, time table-nya ditentukan oleh produser, ditentukan oleh sponsor," ujar Sudjiwo Tedjo.

"Ini yang menentukan virus loh, dan kita enggak tahu apakah sampai akhir Desember, kita enggak tahu sebetulnya."

Lebih lanjut menurut Sudjiwo Tedjo, penamaan Virus Corona oleh WHO mengajarkan semua orang untuk melupakan sejarah.

Ia lantas menyinggung soal Virus SARS yang juga sempat menghebohkan dunia.

"Kalau kita diajari jas merah, jas merah, jangan pernah meninggalkan sejarah," ucapnya.

"WHO mengajari kita untuk meninggalkan sejarah, kenapa dinamain Covid."

Terkait hal itu, Sudjiwo Tedjo justru melayangkan guyonannya.

Terdengar Presenter Karni Ilyas pun tertawa mendengar ucapannya itu.

"Padahal dia sejarahnya dari SARS, kenapa enggak SARS berapa," ucap Sudjiwo Tedjo.

"Sorry saya awam, tapi saya agak pinter orangnya," tandasnya.

Lihat tayangan lengkapnya dari menit ke- 08:00:

(TribunWow.com/ Via/ Gypti)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sudjiwo TedjoVirus CoronaIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved