Jasad ABK Dibuang ke Laut
Mengapa ABK Indonesia di Kapal China Tidak Kabur meski Dieksploitasi? Begini Komentar Pengamat
Kini Korea Selatan tengah dihebohkan soal adanya kabar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Kapal China.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kini Korea Selatan tengah dihebohkan soal adanya kabar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di Kapal China.
Berita yang diungkap oleh media asal Korea Selatan, MBC News menjelaskan bahwa mayat para ABK Indonesia dilempar ke laut oleh Kapal China.
Selain itu disebutkan bahwa para ABK Indonesia itu dieksploitasi tenaga kerjanya selama bekerja.

• Viral ABK Indonesia Kerja Tak Layak di Kapal China, Susi Pudjiastuti Geram: Sudah Teriak Sejak 2005
Lalu, mengapa para ABK Indonesia itu tidak kabur sejak awal?
YouTuber asal Korea Selatan, Jang Hansol lantas mengungkap komentar pengamat dari Korea Selatan yang diberitakan oleh MBC News pada channel YouTubenya Korean Roemit pada Rabu (6/5/2020)
Mulanya, Jang Hansol menceritakan bagaimana penderitaan ABK Indonesia itu bekerja di Kapal China tersebut.
Hansol juga menceritakan soal penyakit yang diderita ABK Indonesia sebelum meninggal.
Disebutkan bahwa ABK Indonesia tersebut dieksploitasi hingga mereka sakit.
"Jadi tempat kerjanya itu cukup buruk dan terjadi eksploitasi tenaga kerja dan rekan kerjanya yang sudah meninggal itu sudah sakit selama satu bulan."
"Awalnya keram terus tahu tahu dia kakinya bengkak dan dari kaki langsung nyerang ke badan, sesak dia bung," ujar Hansol.
Tak hanya itu, mereka juga sempat tak mendapat air mineral selama tinggal di kapal.
Mereka hanya disuruh minum air laut filtrasi dalam kesehariannya.
"Jadi dikatakan kalau mereka sebenarnya itu sempat membawa air minum, air mineral tapi yang cuma minum air mineral itu cuma nelayan China."
"Sedangkan orang Indonesianya disuruh minum air laut yang difiltrasi. Dan terlihat kondisi badan memburuk akibat ini," ujar Hansol.
• Surat Pernyataan ABK Indonesia yang Dilempar ke Laut oleh Kapal China, Nyawa Dihargai Rp 150 Juta
Satu di antara ABK Indonesia dalam tayangan MBC News mengatakan bahwa hal itu kemungkinan membuat kesehatan para pekerja memburuk.
"Pusing karena tidak bisa minum air putih sama sekali, pernah juga sampe kayak ada dahak-dahak di sini," ujar pria dalam video yang wajahnya disamarkan.
Selain itu, pria itu menyebut hanya diberi istirahat enam jam setelah 30 jam bekerja.
"Waktu pekerjaannya itu kayak berdiri sekitar 30 jam dan sejak 6 jam kan makan, jam makan yang dimanfaatkan kami untuk duduk," lanjut pria itu.

Sebelum melanjutkan pernyataanya, Hansol terlihat sampai terkaget.
Ia terlihat kehabisan kata-kata untuk berkomentar.
"Aku saking kagetnya, 30 jam berdiri kerja dan diselingi waktu 6 jam atau waktu makan itu yang dihitung sebagai waktu istirahat, enggak masuk akal."
"Kita itu tidur yang sehat itu yah enak sampai 8 jam. ini setelah kerja 30 jam bayangkan," ungkap Hansol.
• Viral ABK Indonesia Kerja 30 Jam di Kapal China, Jika Sakit dan Meninggal Jenazah Dibuang ke Laut
Menurut pria yang pernah tinggal di Malang itu, apa yang dialami para ABK Indonesia seperti budak.
"Tetapi mereka ini pun tidak bisa lepas dari lingkungan kerja yang enggak ada bedanya kayak lingkungan kerjanya budak," ungkap Hansol.
Sedangkan menurut Pengamat dari Korea Selatan menilai bahwa kemungkinan mereka tidak bisa lepas dari pekerjaan tersebut karena berbagai hal.
"Jadi ini tipikal banget cara kerja eksploitasi dengan cara diikat di atas pantai udah gitu paspornya kemungkinan besar juga dirampas udah gitu juga mereka punya deposit dengan minimal yang besar sehingga mereka tidak bisa kabur," jelas Hansol menerjemahkan ungkapan pengamat.
Hansol menambahkan bahwa apa yang dialami ABK Indonesia benar-benar seperti budak.
"Akibat seperti itu tidak mudah untuk kerja di situ untuk melarikan diri, jadi kayak mereka sudah terikat di situ, kontrak kerja budak kasarannya," sambungnya.
• Beberkan Kisah ABK Indonesia Dapat Rp 1,7 Juta setelah Kerja 13 Bulan, YouTuber Korea Hansol Melongo
Lihat videonya mulai menit ke-6:28:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)