Terkini Nasional
Puji Penunjukan Prabowo Jadi Menteri, Fadli Zon Ungkap Alasan Tak Jadi Jubir: Masak di Situ-situ Aja
Anggota DPR RI Fadli Zon mengaku bingung saat ditantang Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun untuk memuji pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
"Saya kira masa kita di situ-situ aja, jadi yang paling penting di atas segalanya dalam bernegara ini kan rakyat."
Terkait hal itu, Refly Harun lantas menantang Fadli Zon mengungkapkan satu pujian untuk pemerintahan Jokowi.
Namun, Fadli Zon justru dibuatnya bingung karena tak ada yang perlu dipuji dari pemerintahan saat ini.
"Saya bingung mau muji yang mana, saya bingung," sebut Fadli Zon.
"Dari enam bulan lalu saya bingung mau muji yang mana."
Menurut Padli Zon, ada satu hal yang dipujinya dari pemerintahan Jokowi.
Yakni, soal penunjukan Prabowo sebagai menteri pertahanan.
"Ada yang saya puji, saya bilang keputusan terbaik Pak Jokowi adalah menempatkan Pak Prabowo sebagai menteri pertahanan."
"Hahaha yang lain saya belum menemukan lah, kalau enggak salah satu dua hal yang lain," tandasnya.
• Prabowo Angkat Bicara soal Corona, Gamblang Sebut Kondisi Kini Layaknya Perang: Musuh Tak Kelihatan
Simak video berikut ini dari menit awal:
Kritikan untuk Jokowi dan Prabowo
Di sisi lain, sebelumnya Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar mengkritik sejumlah kementerian terkait masalah Virus Corona.
Sedangkan, Virus Corona bisa menjadi kesempatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya menunjukkan kemampuannya.
Hal itu diungkapkan Haris Azhar dalam video acara Indonesia Lawyers Club yang kembali ditayangkan pada program '1 Hari, 1000 pesan' pada Sabtu (2/5/2020).
• Andaikan Dirinya Jadi Penguasa, Haris Azhar: Negeri Ini Diserahkan ke Orang-orang yang Enggak Amanah
Menurut Haris Azhar, untuk menangani warga terdampak Virus Corona tidak cukup hanya memberikan keringanan-keringanan pajak.
Melainkan pemerintah juga harus memberikan jaminan pada rakyat terdampak Virus Corona.
"Orang yang terkena dampak bukan hanya dapat relaksasi pajak, bukan hanya dapat bantuan-bantuan keringanan, bukan enggak boleh didatangin debt collector saja," kata Haris.
"Tetapi orang yang besok mau makannya masih bingung, harus diputuskan distribusinya bagaimana?" imbuhnya.