Virus Corona
Soal Bansos, Mahfud MD Sebut Jokowi Lebih Ingin Cepat ketimbang Tepat: Pilihannya Hanya Satu
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara soal kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, soal bantuan sosial (bansos), Mahfud MD menyebut Jokowi ingin tindakan dilakukan secara cepat dan tepat.
Namun, jika hanya ada satu pilihan, Mahfud MD menyebut Jokowi lebih memilih bansos disalurkan secara cepat ketimbang tepat.
Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam tayangan YouTube Kompas TV, Senin (4/5/2020).

• Mahfud MD Prioritaskan Bansos Covid-19 Cepat Sampai Dibanding Tepat, Asal Bertanggung Jawab
• Mensos Juliari Batubara Tegaskan Tak Usah Ribut Data Bansos Corona: Ya Sebaiknya Tak Diberikan Lagi
Pada kesempatan itu, Mahfud mulanya menyinggung keinginan Jokowi memertahankan perekonomian di tengah wabah Virus Corona.
"Ekonomi tidak boleh macet, tidak boleh mati, oleh sebab itu presiden mengatakan ekonomi harus tetap bergerak tetapi tetap di dalam kerangka protokol kesehatan itu," kata Mahfud.
"Itulah yang disebut relaksasi, karena di berbagai tempat itu berbeda."
Ia menyatakan, ada perbedaan aturan penanganan Virus Corona di berbagai daerah.
Namun, menurutnya semua aturan itu bertujuan mencegah penyebaran Virus Corona dan seusai dengan protokol kesehatan.
"Ada yang begitu ketat orang mau bergerak ke sana enggak bisa, mau cari uang enggak bisa, tapi di tempat lain ada orang yang melanggar dengan begitu mudahnya," jelasnya.
"Nah ini yang dimaksud perlu dilakukan relaksasi, relaksasi itu bukan berarti lalu melanggar protokol kesahatan."
Lebih lanjut, Mahfud menyinggung imbauan Jokowi terkait penyerahan bansos kepada warga terdampak Virus Corona.
• Puluhan Karyawan Sampoerna Positif Corona, Khofifah Pertimbangkan Tarik Produk: Sudah Terprediksi
Mahfud menyebut, Jokowi menginginkan penyaluran bansos dilakukan secara cepat.
"Kemudian bantuan sosial, presiden mengatakan harus cepat dan tepat," ujar Mahfud.
"Tetapi jika pilihannya hanya satu, tepat atau cepat maka presiden minta agar cepat dulu."
Ia menjelaskan, pemberian secara cepat kini lebih dibutuhkan warga ketimbang menunggu waktu yang cukup lama untuk memberikan bansos secara tepat.
Karena itu, Mahfud pun menyinggung soal banyaknya warga yang tak memiliki KTP domisili karena hidup di perantauan.
"Semuanya segera diberi soal pembukannya nanti, administrasi mungkin banyak orang yang enggak punya KTP, enggak punya rumah," terang Mahfud.
"Tapi jelas-jelas membutuhkan cepat, diberi."
Ia menambahkan, proses administrasi akan dikerjakan setelah pemberian bansos dilakukan.
Hal itu dinilainya efektif untuk membantu warga miskin terdampak Virus Corona di wilayah perkotaan.
"Nanti bisa diadministrasikan tersendiri tanpa menjadikan kartu penduduk dan alamat yang jelas untuk mendapatkan itu."
"Itu terutama untuk kaum miskin di perkotaan," tandasnya.
• Bansos Tak Merata, Pengamat Singgung Peluang Kerusuhan hingga Bunuh Diri: Yang Di-PHK Itu Frustrasi
Simak video berikut ini:
Tak Usah Ribut soal Bansos
Di sisi lain, sebelumnya Menteri sosial, Juliari Batubara meminta semua pihak tidak meributkan data penerima paket bantuan sosial bagi warga yang secara ekonomi terkena dampak pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, Indonesia kini sedang memerangi wabah Virus Corona yang terkenal mudah menyebar dan mematikan.
Tak hanya itu, Covid-19 juga telah menimbulkan dampak besar bagi Indonesia, terutama dalam bidang ekonomi.
• AS Izinkan Penggunaan Remdesivir untuk Penyembuhan Pasien Virus Corona, Ini Penjelasannya
Pasalnya, selama adanya wabah Virus Corona banyak masyarakat yang terpaksa dirumahkan.
Bahkan tak sedikit juga yang terkena PHK karena perusahaan tak bisa memikul besarnya kerugian.
Oleh karena itu banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan dalam hal ekonomi.
Demi mengurangi hal tersebut, pemerintah Indonesia harus turun tangan.
Satu di antaranya adalah dengan memberikan bantuan sosial bagi warga yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19.
Melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Sabtu (2/5/2020), Juliari Batubara mengungkapkan hal serupa.
• Inul Daratista Ngaku Stres karena Virus Corona: Mikir Gaji Pegawai Awal Bulan Iki, THR Tengah Bulan
Juliari Batubara menegaskan bahwa pihaknya sudah mempunyai data bagi penerima bantuan sosial.
"Kita enggak usah ribut-ribut soal data, semuanya bisa diselesaikan secara kekeluargaan, secara gotong royong," ujar Juliari Batubara.
"Kita ini masyarakat yang karakternya gotong royong," imbuhnya.
Tak berhenti di situ, Juliari Batubara juga berharap bagi warga yang sudah menerima bantuan untuk tidak disalahgunakan.
Bukan tanpa sebab, hal itu supaya warga tidak berlebih mendapatkan paket bantuan sosial.
Selain itu juga demi pendistribusian bantuan sosial bisa merata pada warga yang secara ekonomi terkena dampak Covid-19.
"Jadi saya sampaikan kepada warga untuk keluarga yang sudah menerima bantuan sembako dari Pemprov atau dari siapapun, ya sebaiknya tidak diberikan lagi," kata Juliari Batubara.
"Saya kira tadi teman-teman bisa lihat sendiri dari RW dari RT menyanggupi, maka diatur dengan rapi," imbuhnya.
"Sehingga tidak ada yang dirugikan, ada yang merasa yang merasa tidak diperdulikan," jelasnya. (TribunWow.com)