Breaking News:

Virus Corona

Rindu Anak Tenaga Medis Korban Covid-19: Ramadan Terasa Berbeda Tanpa Ayah, Tak Ada Canda Tawa

Curhat anak seorang tenaga medis yang ayahnya meninggal karena terpapar Covid-19.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube Najwa Shihab
AD menceritakan bagaimana dirinya kehilangan sosok ayah tercinta yang meninggal karena terpapar Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Selama pandemi Virus Corona (Covid-19) berlangsung, tenaga medis adalah orang-orang yang paling rentan terpapar.

Mulai dari dokter, perawat, sopir ambulans, hingga petugas kebersihan di rumah sakit memiliki risiko yang besar dalam terpapar Covid-19.

Tak sedikit tenaga medis di Indonesia yang sudah gugur akibat Covid-19.

Suasana pemakaman jenazah Covid-19, keluarga tidak diperbolehkan untuk mendekat dan melihat langsung.
Suasana pemakaman jenazah Covid-19, keluarga tidak diperbolehkan untuk mendekat dan melihat langsung. (youtube Najwa Shihab)

Apa yang Berubah setelah Covid-19 Berakhir? Sandiaga Uno Prediksi Macet Jakarta Berkurang

AD seorang anak tenaga medis yang juga meninggal karena Covid-19, membagikan kenangannya bersama ayah tercinta.

Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Minggu (3/5/2020), awalnya AD menjelaskan bahwa ayahnya adalah seorang tenaga medis yang bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta.

Seperti yang diketahui, Jakarta merupakan episentrum penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Saya baru saja kehilangan ayah saya tercinta, dengan status positif Covid-19," kata AD.

"Ayah saya adalah tenaga medis yang bertugas di salah satu rumah sakit di Jakarta," lanjutnya.

Meskipun meninggal karena Covid-19, mendiang ayah AD bukanlah tenaga medis yang langsung bersinggungan dengan pasien yang terpapar Covid-19.

"Beliau bukan tenaga medis yang menangani langsung pasien Covid-19," jelas AD.

"Namun seorang dokter bedah yang tetap praktik demi tanggung jawabnya menangani pasien yang membutuhkan di tengah pandemi ini," tambahnya.

Setelah meninggal akibat Covid-19, AD sangat sedih karena tidak bisa melihat, dan menyentuh langsung jasad ayahnya untuk terakhir kali.

Prosedur pemakaman jenazah Covid-19 yang begitu ketat melarang anggota keluarga untuk melihat langsung jenazah pasien.

"Ayah dimakamkan dengan prosedur Covid-19, sedih rasanya sebagai anak tidak bisa memeluk dan menciumnya untuk yang terakhir kali," ucap AD.

Guna meminimalisir potensi penyebaran Covid-19, salat jenazah pun tidak bisa dilakukan, dan hanya bisa mengamati prosesi pemakaman dari kejauhan.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19tenaga medisAmbulans
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved