Breaking News:

Virus Corona

Puluhan Karyawan PT Sampoerna Positif Corona, Khofifah Enggan Disamakan dengan DKI, Begini Alasannya

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa angkat bicara soal karyawan pabrik rokok PT Samporna yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube KompasTV
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (3/5/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa angkat bicara soal puluhan karyawan pabrik rokok PT Sampoerna yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Khofifah mengatakan telah berkoordinasi dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk mencegah penyebaran Virus Corona yang lebih luas.

Terkait hal itu, Khofifah pun enggan disamakan dengan DKI Jakarta soal cara penanganan Virus Corona.

Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah melalui kanal YouTube Kompas TV, Minggu (3/5/2020).

Kemacetan lalu lintas terjadi di Bundaran Waru atau tepatnya di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, saat hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Pahlawan, Selasa (28/4/2020).
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bundaran Waru atau tepatnya di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, saat hari pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Pahlawan, Selasa (28/4/2020). (Dok. Dishub Surabaya)

 

Jenazah Perawat Corona Ditolak di TPU Semarang, 3 Tokoh Masyarakat Ditetapkan Tersangka Provokator

Ini Syarat Virus Corona Bisa Dikatakan Berakhir oleh WHO, Pakar Epedemi UI: Situasi Itu Tidak Mudah

Khofifah mengatakan, Surabaya menjadi kota yang memiliki korban Virus Corona paling tinggi di Jawa Timur.

"Pasti bukan akan berkerja sama, pasti harus bersinergi," kata Khofifah.

"Kan ada peraturan gubernur tapi detailnya ada di peraturan wali kota."

Menurut Khofifah, ada sanksi yang diterapkan untuk warga yang melanggar imbauan pemerintah, terutama di Jawa Timur.

"Setiap aturan baru akan efektif jika ada sanksinya, sanksi itu detailnya ada di Perwali dan Pergub," imbuhnya.

Terkait hal itu, ia mengaku enggan disamakan dengan wilayah DKI Jakarta.

Karantina di Rumah selama Corona, Sandiaga Uno Akui Jadi Hobi Nonton Netflix: Sulaiman Juga Ikut

Khofifah mengatakan, setiap daerah memiliki aturan yang berbeda dalam menangani wabah Virus Corona.

"Saya rasa kita tidak bisa menyamakan antara Provinsi DKI dengan di luar DKI, karena kewenangan bupati, wali kota itu punya otoritas," jelas Khofifah.

"Beberapa hal memang kami kemudian melakukan intervensi bersama, patroli berskala besar ini sudah kita lakukan bersama tim dari Polda dan tim dari Kodam."

Lebih lanjut, Khofifah menyebut di Jawa Timur masih banyak warga yang nekat pergi ke luar rumah.

Ia menilai, hal tersebut terjadi karena banyak masyarakat yang belum paham betul soal bahaya Virus Corona.

"Patroli berskala besar ini kita lakukan terutama setelah keluar maklumat kapolri, ternyata kafe-kafe ramai sekali," jelas Khofifah.

"Kenapa kafe ramai sekali? Karena banyak masyarakat yang merasa terdampak bila mereka di rumah, jadi mereka tidak merasa aman. Tak tahunya di luar rumah makin masif."

Karena itu, menurut dia kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih terus melakukan sosialisasi untuk mencegah kerumunan warga.

"Ini yang harus disampaikan kembali, jadi sosialisasi ini berlapis-lapis, imbauan berlapis-lapis," tukasnya.

Protes Ada Dokter Positif Corona Tak Diisolasi di Rumah Sakit, Warga Tutup Jalan Pakai Batang Bambu

Simak video berikut ini menit ke-3.25:

Karyawan PT Sampoerna Positif Corona

Di sisi lain, sebelumnya 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona.

Setelah dipastikan positif, mereka kini menjalani isolasi di rumah sakit Rumah Sakit Dokter Sutomo Surabaya.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube KompasTV, masih ada lebih dari 50 karyawan yang sedang menjalani tes swab hari ini, Sabtu (5/2/2020) dan hasilnya bisa segera diketahui.

Berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan, 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona.
Berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan, 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna dinyatakan positif Virus Corona. (Youtube/KompasTV)

 Hasil Rapid Test, Warga Sekampung di Bali Positif Corona, Bupati Bangli Mengaku Syok

Dikabarkan sebelumnya terdapat 100 karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

Sedangkan keseluruhan yang melakukan rapid test adalah 323 karyawan.

Rapid test dilakukan menyusul adanya 2 pegawai pabrik tersebut yang meninggal dan dinyatakan positif.

Akhirnya Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur melakukan pemeriksaan lanjutan yaitu dengan tes swab terhadap mereka yang dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid test.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menolak adanya kluster baru penyebaran Virus Corona di Jawa Timur, khususnya Surabaya.

Risma menilai kasus itu bermula dari penanganan pasien di puskesmas yang dirasa kurang memenuhi standar protokol Covid-19.

Selain itu, lebih salahnya lagi yaitu pasien yang ditetapkan sebagai PDP tersebut masih nekat bekerja.

 Miliki Kasus Covid-19 yang Terbilang Tinggi, 3 Daerah Ini Berpotensi Jadi Episentrum Corona Baru

Maka kemungkinan besar menularkan pada karyawan lainnya.

Namun, menurut Risma, pabrik Sampoerna sebenarnya sudah menerapkan social distancing dan ruang kerjanya pun sudah diberikan jarak.

"Saya kira bukan kluster baru, jadi yang diawal itu kita ya waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang, dia kerja, sebetulnya dia sudah PDP, dia kerja jadinya nularin," ujar Risam.

"Kita sekarang sedang menyiapkan protokol, sebetulnya mereka sudah melakukan sosial distancing di mana jaraknya sudah 2 meter," jelasnya.

"Tapi mungkin kejadiannya sebelum itu." (TribunWow.com)

Tags:
Pabrik Rokok SampoernaKhofifah Indar ParawansaDKI JakartaTri Rismaharini
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved