Breaking News:

Virus Corona

Berhubungan Badan dengan Istri yang Positif Covid-19, Pria di Pasuruan Langsung Dievakuasi Tim Medis

Seorang pria asal Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur, harus menjalani rapid test lantaran telah kontak inti dengan sang istri yang positif Covid-19.

Editor: Claudia Noventa
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
ILUSTRASI - Tenaga medis dari kementerian perhubungan melakukan uji cepat (rapid test) kepada pengemudi angkutan umum dengan skema drive thru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2020). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha pemerintah menekan laju penyebaran wabah Covid-19. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang pria asal Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur, harus menjalani rapid test lantaran telah kontak inti dengan sang istri yang ternyata positif Covid-19.

Camat Beji Taufiqul Ghony bersama Forpimka dan Gugus Tugas COVID-19, mengatakan pihaknya memeriksa kesehatan pria telah dievakuasi pada Minggu (3/5/2020) malam di Gempol.

"Kami tes. InsyaAllah hasilnya akan keluar dalam beberapa jam lagi. Tadi, yang bersangkutan sudah kami lakukan rapid test," kata Camat Beji.

Seorang pria bersama sembilan orang lainnya menjalani rapid test pasca kontak erat dengan perempuan yang melarikan diri dari rumah sakit di Surabaya karena positif COVID-19.
Seorang pria bersama sembilan orang lainnya menjalani rapid test pasca kontak erat dengan perempuan yang melarikan diri dari rumah sakit di Surabaya karena positif COVID-19. (Surabaya.Tribunnews.com/Galih Lintartika)

Jokowi Minta Data Corona Dibuka ke Publik, Rocky Gerung Ungkap Kritikan: Kesalahan Paling Fatal

Dia menjelaskan, dalam pemeriksaan rapid test kali ini, ada 10 orang yang sebelumnya juga kontak dengan perempuan yang positif COVID-19 dan lari dari rumah sakit di Surabaya.

"Sepuluh orang, di dalamnya ada suami siri perempuan yang sudah dibawa kembali ke Surabaya setelah sempat melarikan diri. Lainnya keluarga dan kerabat yang bersangkutan," jelas dia.

Klarifikasi RS Dr Soetomo

Sebelumnya, RSUD Dr Soetomo Surabaya mengklarifikasi kabar soal kaburnya pasien perempuan usia (56) yang kabur setelah mengetahui terpapar Covid-19 atau virus Corona.

Kepala Humas RSUD Dr Soetomo Surabaya Dokter Pesta Manurung mengatakan, pasien tersebut sebelumnya tidak mengetahui bahwa memiliki hasil positif COVID-19 versi tes Swab PCR.

"Jadi saya luruskan itu tidak kabur, melainkan sebelumya ikut test (Swab) tapi belum mengetahui hasilnya. Lah Sabtu-Minggu dia tidak ada tugas, ya di rumah (libur) dong, jadi bukan hilang atau lari," jawab Pasta Manurung saat dihubungi Surya.co.id, Senin (4/5/2020).

Penjelasan soal Mengapa Virus Corona Lebih Berdampak pada Kesehatan Pria daripada Wanita

Mengenai latar belakang, Pesta membeberkan, bahwa pasien tersebut bukanlah perawat yang sehari-harinya kontak langsung dengan pasien Corona.

"Pertama pasien itu tidak kabur, kedua bukan perawat. Jadi dia itu tenaga pembantu perawat yang tugasnya nganter makan, nganter surat-surat, ya seperti asisten pembantu," ucap Pasta.

Sementara kabar larinya perawat tersebut ke Beji, Pasuruan, Pesta juga mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan memang sehari-harinya tinggal di sana (Beji).

"Orang itu memang beralamat di Gedangan, Sidoarjo tapi karena di Gedangan tidak punya kerabat jadi dia bertempat tinggal di Bangil," jelas Pasta.

Pesta menambahkan, karena ramainya pemberitaan di media sosial (Medsos), pasien tersebut sempat mendatangi Rumah Sakit Maiseto yang berlokasi di Bangil, Pasuruan.

"Jadi dia baru tau dikabarkan Corona Virus, ya karena ada media sosial itu. Baru mandiri ke Rumah Sakit Maiseto, Bangil," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Tags:
Virus CoronaCovid-19Pasuruan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved