Virus Corona
Sebut Anggota DPR Dikendalikan oleh Ketua Partai, Fahri Hamzah: Harusnya Oposisi Terhadap Pemerintah
Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah menyoroti para wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah menyoroti para wakil rakyat yang duduk di parlemen.
Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah mengatakan para anggota DPR bekerja di bawah kendali ketua umum partai pengusungnya.
Kondisi seperti itu, menurut Fahri, akan menciptakan kinerja yang tidak baik, karena mereka menjadi banyak dikontrol oleh ketum partai dalam melaksanakan tugasnya.

• Refly Harun Pesimis Partai Gelora Bisa Dapat Suara di 2024, Fahri Hamzah: Pertanyaan Paling Sadis
Padahal seperti yang diketahui, ketua umum dari partai yang berhasil menduduki DPR kebanyakan merupakan partai koalisi dari pemerintah yang sedang berkuasa.
Fahri Hamzah menilai, hal Itu artinya mereka justru berada di belakang pemerintah, padahal seharusnya para anggota dewan harusnya berada di pihak rakyat.
"Jadi begitu ada suara rakyat masuk ke dalam anggota dewan, maka anggota dewan jangan dikontrol oleh ketum, jadi partai termasuk PKS di dalamnya sangat dikontrol oleh pimpinannya itu," ujar Fahri Hamzah.
Ketika anggota dewan dikontrol oleh ketumnya, ujar Fahri, maka bisa dikatakan apa yang akan dilakukan harus mendapatkan persetujuan.
Ia lalu mengibaratkan seperti orang main catur, karena kendali permainan berada pada satu orang yang merupakan ketua umum partai.
Kemudian ketua umum partai tersebut merupakan koalisi dari pemerintah.
Menurut Fahri Hamzah kondisi semacam itu terjadi lantaran partai politik belum sepenuhnya memahami kongresialisme.
• Refly Harun Beberkan 3 Hal Sulit saat Jabat Komisaris, Sebut Tak Mudah Dilakukan Komisaris Lainnya
"Dan karena itu gampang sekali di sana itu ada tradisi telpon-telpon, 'jangan ngomong begitu, jangan terlalu maju, begini-begitu' tiap hari begitu seperti orang main catur," ungkapnya.
"Nah ini yang menurut saya, kongresialisme yang belum terlalu dipahami oleh partai politik," jelas Fahri Hamzah.
Dirinya mengingatkan bahwa semua anggota dewan adalah tim oposisi terhadap pemerintah bukan malah di bawah kendali pemerintah.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu menjelaskan bahwa meraka para anggota dewan merupakan hasil dari pilihan rakyat Indonesia dan seharusnya tunduk kepada rakyat bukan kepada ketua partai ataupun pemerintah.
Sedangkan partai politik hanyalah merupakan kendaraan untuk bisa sampai ke parlemen.
"Sehingga tidak relevan, padahal dalam tradisi presidensialisme kongresialisme seluruh anggota dewan adalah oposisi terhadap kabinet, oposisi terhadap pemerintahan," sambungnya.