Virus Corona
Peringati Hari Buruh di Tengah Pandemi, Komunitas Serikat Pekerja Ganti Demo dengan Aksi Baksos
Tak gelar aksi massa, sejumlah komunitas serikat pekerja peringati Hari Buruh dengan menggelar bakti sosial dan pemasangan spanduk, Jumat (1/5/2020).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Tak gelar aksi massa, sejumlah komunitas serikat pekerja peringati Hari Buruh dengan menggelar bakti sosial dan pemasangan spanduk, Jumat (1/5/2020).
Hari Buruh yang jatuh setiap tanggal 1 Mei biasanya diperingati dengan aksi unjuk rasa turun ke jalan.
Para pekerja akan berkumpul dan menyuarakan aspirasinya mengenai isu-isu tentang kesejahteraan buruh.
• Agenda Peringatan Hari Buruh 1 Mei 2020, Komunitas Kaum Pekerja Desak Pembatalan RUU Cipta Kerja
Namun karena Hari Buruh tahun ini jatuh di tengah masa pandemi Virus Corona, sejumlah serikat pekerja memutuskan untuk tidak menggelar aksi unjuk rasa.
Sebagai gantinya, mereka akan memperingati Hari Buruh dengan melakukan bakti sosial dan pemasangan spanduk di berbagai lokasi.
Dilansir wartakotalive.com, Jumat (1/5/2020), Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) yang terdiri dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menyatakan tidak akan menggelar aksi demo.
Presiden KSPI, Said Iqbal menyebutkan bahwa Hari Buruh tahun ini akan diperingati secara virtual melalui kampanye di media sosial.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemasangan spanduk di berbagai tempat terkait isu yang diusung.
Diketahui, peringatan Hari Buruh tahun ini akan menyuarakan isu penolakan RUU Cipta Kerja, pemutusan hubungan kerja di tengah pandemi dan meminta rumahkan buruh dengan upah dan THR yang dibayar penuh.
“KSPI juga akan melakukan pemasangan spanduk di perusahaan dan tempat-tempat strategis terkait dengan tiga isu di atas. Termasuk seruan dan ajakan agar masyarakat bersama-sama memerangi covid-19,” jelas Said.
Menurut penuturannya, di sejumlah daerah akan dibuka lumbung pangan dengan mengumpulkan dan menyediakan bahan makanan untuk masyarakat sekitar.
• Sandiaga Uno sampaikan Kekhawatirannya soal Pasal yang Tercantum di RUU Omnibus Law
Sementara itu, dilansir Kompas.com, Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea mengatakan MPBI akan menggelar bakti sosial (baksos) sebagai pengganti tradisi peringatan Hari Buruh.
"Kami sangat berempati dalam situasi ini (wabah Covid-19) dengan melakukan baksos," ujar Andi.
Baksos tersebut akan digelar untuk memberikan bantuan pada msyarakat terdampak dan petugas kesehatan.
Menurut Andi, baksos tersebut telah dibagi-bagi pelaksanaanya dan akan digelar pada tiga titik.
Andi akan bertugas membagikan alat pelindung diri (APD) untuk masyarakat di Tangerang, Banten.
Sedangkan Presiden KSPI, Said Iqbal, akan membagikan sembako pada masyarakat di Bekasi, Jawa Barat.
Sementara Presiden KSBSI, Elly Rosita, akan membagikan bantuan sosial tersebut di wilayah Jakarta.
"Kami bertiga memutuskan bakti sosial dengan simbolis di Bekasi, Tangerang dan Jakarta. Kami bergerak secara terpisah," ungkap Andi.
Peringatan Hari Buruh Digelar Secara Virtual
Sejumlah komunitas pekerja akan menggelar aksi peringatan Hari Buruh (Mayday) secara online melalui media sosial, Jumat (1/5/2020).
Hari Buruh biasanya diperingati dengan turunnya para pekerja ke jalan untuk menyuarakan pendapatnya.
Sejumlah isu akan diusung terutama yang terkait dengan kesejahteraan para buruh.
Namun ada yang berbeda dengan peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2020 hari ini.
Pasalnya, Hari Buruh tersebut jatuh di tengah masa pandemi Virus Corona yang menyebabkan masyarakat terpaksa harus diam di rumah.
Agar tetap bisa bersuara namun tanpa harus berkerumun, sejumlah aktivis menelurkan ide untuk melakukan aksi secara virtual.
Dilansir Kompas.com, Kamis (30/4/2020), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menyatakan akan menyampaikan tuntutannya secara serentak melalui platform media sosial.
Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FSPMI, Riden Hatam Aziz, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan melakukan aksi unjuk rasa secara langsung.
"Untuk Mayday besok kami tidak melakukan unjuk rasa atau aksi di tempat-tempat umum atau di gedung-gedung pemerintahan. Kami melakukan aksi di medsos," terang Riden saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).
"Kami sudah menginstruksikan ke seluruh anggota, mulai sekarang sampai puncaknya 1 Mei akan full menyuarakan aksi di medsos," imbuhnya.
Pandemi Virus Corona memaksa masyarakat untuk mengurangi aktivitas demi memutus rantai penyebaran Covid-19.
• Aksi Gejayan Memanggil, Massa Mulai Ramai Berdatangan Tuntut RUU Omnibus Law Cipta Kerja
Pemerintah telah melarang masyarakat untuk berkerumun atau berkumpul bersama dalam satu lokasi.
Memahami kondisi yang tengah terjadi saat ini, FSPMI tidak akan menggelar unjuk rasa seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun agar tetap dapat menyuarakan aspirasinya, FSPMI akan melakukan aksi melalui media sosial Facebook, Twitter, Instagram, dan grup Whatsapp.
Tema yang diusung oleh FSPMI dalam peringatan Hari Buruh pada tahun 2020 ini adalah "Penggalangan Dana for Solidarity Pangan dan Kesehatan".
Dalam peringatan tersebut, FSPMI akan menuntut mengenai penolakan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Mereka juga akan menyuarakan penolakan pemutusan hubungan kerja (PHK) efek dari pandemi Covid-19, dan meminta agar buruh yang dirumahkan tetap mendapat gaji dan THR yang dibayar penuh.
Dalam aksi secara virtual tersebut, anggota FSPMI akan diminta untuk membuat tagar dengan kata-kata yang sama secara serempak.
Mereka diharapkan mengunggah tulisan, gambar, atau video dan memasang tagar #TolakOmnibusLaw, #StopPHK dan #LiburkanBuruhDenganUpahTHRPenuh.
"Setiap anggota secara serentak wajib nge-tweet, update status Facebook dan Instagram pada tanggal 1 Mei di jam 04.00 dan 12.00 WIB," tandas Riden. (TribunWow.com)