Virus Corona
Najwa Shihab Peringatkan Pemudik Bisa Disuruh Putar Balik Polisi, Driver Ojol: Kita Sih Bismillah
Presenter Najwa Shihab sempat memperingatkan Driver Ojek Online (Ojol) bernama Hisyam yang berniat tetap mudik ke daerah asalnya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presenter Najwa Shihab sempat memperingatkan Driver Ojek Online (Ojol) bernama Hisyam yang berniat tetap mudik ke daerah asalnya.
Hal itu terjadi saat Hisyam menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (29/4/2020),
Dilansir TribunWow.com, mulanya, Najwa Shihab bertanya bagaimana Hisyam akan pulang.

• Cerita Pemudik Isolasi Mandiri di Kebun dan Rayakan Ultah Anak Lewat Video Call, Najwa: Saya Kagum
"Sekarang kan sudah enggak bisa pulang Pak, masih tetap mau usaha atau gimana?," tanya Najwa.
"Saya paling pulang naik motor saja, sama memang ongkosnya juga minim," jawab Hisyam.
Lalu, Najwa menyinggung soal larangan mudik yang sudah diumumkan pemerintah.
Hisyam justru menjawab tidak mudik namun pulang kampung.
"Ya kan dilarangnya mudik Bu kalau pulang kampung kan katanya boleh," ucap Hisyam.
Hisyam nekat ingin mudik lantaran sudah tak memiliki biaya untuk membayar kontrakan maupun memenuhi kebutuhan untuk makan.
"Karena memang di sini kontrakan sudah enggak kebayar, terus memang sudah enggak ada uang juga, beras tinggal dua liter," kata dia.
• Cerita Pemudik Rela Isolasi Mandiri di Tengah Kebun: Bukan Berarti Saya Hiraukan Pemerintah
Hisyam mengaku memiliki uang Rp 200 ribu pemberian orang untuk pulang kampung.
"Itupun ada uang Rp 200 ribu itu tadi ada orang yang kasih, 'Mudah-mudahan bermanfaat', mungkin saya pergunakan untuk ongkos pulang kampung," katanya.
Lalu, Najwa memperingatkan soal patroli polisi yang akan meminta pemudik putar balik.
Hisyam menjawab dirinya akan berusaha mencari jalan-jalan alternatif.
"Pak tapi kalau nanti disuruh balik lagi gimana Pak Hisyam, kan jalan-jalan untuk keluar Jakarta sudah dicek dan dijaga," tanya Najwa.
"Kita sih bismillah aja Bu, mudah-mudahan kalau satu jalan ditutup mungkin masih ada jalan yang lain," jawab Hisyam.
Kemudian, Najwa bertanya lagi bagaimana nanti justru rugi di ongkos.
Hisyam menegaskan apapun akan dicobanya.
"Jadi Bapak mau usaha cari jalan-jalan kecil gitu? Kalau nanti dicegat polisi suruh balik, kalau nanti rugi di ongkos bagaimana Pak Hisyam," tanya Najwa lagi.
"Namanya kita usaha dulu, namanya orang kecil itu yang penting kita keluar dulu, usaha dulu bismillah saja," jawab Hisyam.
• Warga Nekat Mudik di Tengah Pandemi Corona, Imam Prasodjo: Bencana Besar Luar Biasa akan Terjadi
Pasalnya, Hisyam mengaku sudah tak memiliki apa-apa.
Bahkan dirinya juga belum mendapat bantuan sosial yang dijanjikan pemerintah.
"Karena kita bertahan di sini juga mau bertahan gimana, bantuan enggak dapat. Kita sih bukan mau minta-minta kita juga bukan mental orang minta-minta."
"Cuman kalau kita sudah susah cari uang di sini kan lebih baik kita memang pulang kampung," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-6.20:
Cerita Pemudik Isolasi Mandiri di Kebun
Sementara itu, dalam acara tersebut, pemudik dari Tangerang, Poniran mengungkapkan kisahnya rela melakukan isolasi mandiri di tengah kebun.
Warga Kulon Progo, DIY ini rela melakukan isolasi mandiri di tengah kebun agar tak membahayakan keluarga.
Poniran mengatakan bahwa dirinya pulang kampung dengan menggunakan mobil pribadi.
• Mahfud MD Jelaskan Larangan Mudik Sudah Sesuai Pertimbangan Sudut Agama: Melarang Orang Berkumpul
"Saya pulang sejak tanggal 18 jadi sudah terhitung 11 hari, 12 hari besok. Saya mengendarai mobil pribadi," ujar Poniran.
Ia nekat pulang kampung lantaran pekerjaannya diliburkan selama dua bulan.
Selain itu, biasanya setiap sebulan sekali Poniran mengaku pulang ke kampung halaman.
"Jadi kan tempat saya bekerja libur selama dua bulan."
"Untuk itu saya sebagai kepala keluarga itu kan tulang punggung keluarga anak istri di kampung, setiap bulan kan saya rutinitas pulang," ungkap Poniran.
Mulanya, ia sudah meminta penjelasan kelurahan setempat di mana tempat karantina.
Karena pihak keluarga tak menyediakan, Poniran lantas berinisiatif membuat gubuk untuk dirinya melakukan isolasi mandiri.
"Berhubung pandemi jadi untuk rutinitas pulang saya siapkan tempat untuk isolasi mandiri, berhubung dari pihak kelurahan saya hubungi enggak menyediakan, saya inisiatif untuk membangun tempat karantina di kebun saya sendiri," ungkap dia.
• 8 Warga dari Jakarta Nekat Mudik ke Cilacap, Positif Corona seusai Tahu Anggota Keluarga Meninggal
Ia menegaskan nekat mudik bukan bermaksud menghiraukan pemerintah.
Namun, situasinya di Tangerang sungguh tidak memungkinkan untuk menetap.
"Pertimbangan saya kenapa saya mudik, bukan berarti saya tidak menghiraukan (red-menghiraukan) pemerintah."
"Cuma anak, istri, keluarga saya di kampung, sementara kalau di sana enggak kerja cuma istilahnya tidur makan, tidur makan enggak dapat apa-apa," katanya.
Di kampung, Poniran mengatakan bisa bertahan hidup dengan bercocok tanam.
Poniran menegaskan selama isolasi mandiri, ia juga sendirian tanpa ada yang menemani.
"Sedangkan kalau saya dua bulan ada di kampung, pertama saya bisa bertemu keluarga yang kedua saya bisa mengolah hasil pertanian, dan selama dua bulan InsyaAllah akan memetik hasilnya."
"Ini sudah mulai bertani selama isolasi, jadi di tempat kebun itu saya benar-benar sendiri enggak ada siapa-siapa," ucapnya.
Poniran melanjutkan, dirinya tak bisa melakukan isolasi mandiri di dalam rumah karena keterbatasan tempat.
"Iya betul ide saya sendiri, kan terus terang ada kedua orang tua, anak istri saya, ya saya yang harus mengalah."
"Karena memang keterbatasan tempat yang enggak ada, ya mau ga mau," pungkasnya.
• Anies Baswedan Peringatkan Warga Jakarta yang Tetap Ingin Mudik: Belum Tentu Bisa Pulang Cepat
Lihat videonya sejak menit ke-1:50:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)