Cerita Selebriti
Hotman Paris Bandingkan Brasil dengan Selandia Baru Tangani Corona: Jauh Lebih Banyak yang Menderita
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea memberikan saran pada pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan lockdown selama ada wabah Virus Corona.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea memberikan saran pada pemerintah Indonesia untuk segera menerapkan lockdown selama ada wabah Virus Corona.
Hal tersebut Hotman Paris ungkapkan melalui ungahan di akun Instagram pribadinya @hotmanparisfficial.
Tepatnya melalui video yang diunggah Hotman Paris melui akun Instagramnya pada Kamis (30/4/2020).

• Hotman Paris Tak Tega dengan Wanita Gendong Anak sedang Jualan: Ada Beberapa Cewek Cantik Marah
Video tersebut berlatar di suatu ruang di kediaman pengacara bertubuh tambun tersebut.
Hotman Paris terlihat sedang duduk di sebuah sofa mengenakan kimono handuk berwarna hitam dengan motif garis merah dan putih.
Kolektor mobil mewah tersebut juga tampak menggenggam buku yang cukup tebal di tangan kanannya.
Sementara tangan kirinya, memegang botol plastik suatu brand kopi kenamaan di Indonesia.
Tak hanya itu saja, ternyata Hotman Paris juga melontarkan pendapatnya soal Virus Corona.
Mulanya Hotman Paris terlebih dahulu berkaca pada negara Brasil dalam menangani wabah Virus Corona.
• Soroti Keluarga Tak Mampu Diusir dari Kontrakan di Medan, Hotman Paris Tegur: Temanku Gubernur Sumut
Menurut penuturan Hotman Paris, presiden Brasil tidak menerapkan sistem lockdown dalam memerangi Virus Corona.
Hasilnya, angka kematian akibat Virus Corona di Brasil mencapai angka 5511.
"Tolong direnungkan, presiden Brasil adalah orang yang menentang lockdown, hasilnya apa?," kata Hotman Paris.
"Yang meninggal di Brasil sudah lebih dari 4000 orang," imbuhnya.
Berbading terbalik dengan negara Selandia Baru yang menerapkan sistem lockdown dalam memberantas Virus Corona.
Hal tersebut membuat Selandia Baru bisa menekan angka kematian akibat Virus Corona sebanyak 19 orang.
"New Zealand adalah negara yang mendukung lockdown sebulan, hasilnya cuma 19 orang meninggal dan sekarang sudah mulai dibuka bisnis di sana," ujar Hotman Paris.
Tak berhenti di situ saja, Hotman Paris juga menjelaskan bahwa menerapkan lockdown memang akan membuat banyak masyarakat menderita.
Kendati demikian, hal itu menurut Hotman Paris lebih baik ketimbang membiarkan wabah Virus Corona terus berkelanjutan.
"Kalau lockdown diterapkan, memang benar ada masyarakat yang menderita," ujar Hotman Paris.
"Tapi kalau Corona berkelanjutan, jauh lebih banyak lagi yang menderita," imbuhnya.
"Pilihan ada di tangan kita," jelasnya.
• Hotman Paris Iba pada Klien dan Sindir Pengacara: Rumah Tangga Sering Cerai dan Anak di Mana-mana?
Berharap Adanya Sanksi Tegas terkait Virus Corona
Pengacara Hotman Paris Hutapea mengungkapkan perlunya mencontoh negara lain dalam menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).
Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram @hotmanparisofficial, diunggah Rabu (29/4/2020).
Seperti diketahui, pandemi Virus Corona telah menimbulkan kasus di 210 negara di dunia.
Jumlah kasus positif di dunia mencapai lebih dari 3 juta pasien hingga hari ini.
Di Indonesia sendiri kasus positif mencapai lebih dari 9.500 pasien dengan korban jiwa lebih dari 700.
Sejumlah wilayah di Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah naiknya kasus.
Dikutip TribunWow.com, Hotman Paris yang mengikuti aturan PSBB berdiam diri di rumah sejak awal muncul kasus Virus Corona di Indonesia.
Awalnya ia menunjukkan kegiatannya mengecek berkas perkara yang dilakukan pada subuh hari.
"Halo, selamat sahur. Ini jam 03.30 subuh. Hotman sudah mulai bekerja," sapa Hotman Paris.
Hotman menjadi terpikir akan keadaan saat ini yang memprihatinkan.
"Tapi selama saya bekerja di subuh hari ini, pikiran saya hanya satu, berapa lama lagi?" tanya Hotman dengan suara pelan.
"Berapa lama lagi kita keadaan begini?" tambahnya.

• Hotman Paris Tanyakan Keputusan Yasonna Lakukan Asimilasi Tahanan: Kemudian Berapa Korban Mereka
Ia juga menyinggung sanksi yang harus diterapkan menyusul kebijakan PSBB, terutama di DKI Jakarta.
Seperti diketahui, DKI Jakarta adalah yang pertama melakukan PSBB sejak 10 April 2020.
PSBB di ibukota tersebut kemudian diperpanjang hingga 7 Mei 2020.
"Kalau tidak ada tindakan tegas, kalau tidak ada sanksi yang tegas, berapa bulan lagi kita harus diisolasi di rumah?" tanya Hotman Paris.
"Apakah akan lebih buruk atau tidak?" tambahnya.
Ia kemudian menyinggung perlunya membandingkan kebijakan negara-negara lain yang sudah mulai pulih dari pandemi Corona.
Negara-negara seperti China, Korea Selatan, Selandia Baru,
Taiwan, dan Italia sudah mulai pulih atau dapat menekan kasus baru.
"Atau sudah waktunya mencontoh negara-negara yang telah memberikan sanksi yang tegas, akhirnya virus menurun di negara tersebut," ungkap Hotman Paris.
Ia mengakui PSBB yang diterapkan saat ini pun sudah mulai berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat.
Meskipun begitu, Hotman menyebutkan perlu ada tindakan lebih lanjut.
"Memang kalau tegas, ada bagian masyarakat yang berkorban," kata Hotman Paris.
"Tapi kalau berkelanjutan lebih banyak lagi yang korban," tegas pengacara ini.
• Unggah Foto Jalani Rapid Test bersama Tenaga Medis ber-APD, Hotman Paris Ungkap Hasil: Negatif
Lihat videonya:
(TribunWow.com/Khistian TR/Brigitta)