Virus Corona
Apakah Virus Corona yang Dibawa Orang Tanpa Gejala Bisa Hilang Sendiri? Ini Penjelasan Dokter
Apakah orang tanpa gejala yang membawa virus corona, Virus Corona bisa hilang dengan sendirinya atau bagaimana?
Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Virus Corona atau Covid-19 kini telah mewabah ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena Virus Corona dapat menyebar secara cepat melalui droplet atau benda-benda mati yang sudah terpapar.
Bahkan, dalam beberapa kasus gejala Virus Corona juga sulit diketahui.
• Viral Video Pria di Lombok Positif Corona Debat dengan Petugas dan Tolak Diisolasi, Mengaku Sehat
Satu di antara kesulitan adalah orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi besar menularkan Virus Corona.
Bagaimana tidak, orang yang sudah terinfeksi itu tidak mengalami gejala namun dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain.
Dokter Spesialis Emergency Medicine dari Ikatan Dokter Indonesia, Dokter Corona Rintawan lantas memberikan penjelasan soal OTG.
Pertanyaan yang diajukan adalah apakah orang tanpa gejala yang membawa virus corona, Virus Corona bisa hilang dengan sendirinya atau bagaimana?
Corona Rintawan menjelaskan bahwa Virus Corona dalam OTG bisa mati dengan sendirinya, tergantung daya tahan tubuhnya.
Meski demikian, dirinya menyoroti bahaya Virus Corona yang disebarkan oleh OTG.
"Ya bisa kalau memang daya tahan tubuhnya bagus, virusnya juga akan terbunuh sendiri. Cuman permasalahannya selama dia tidak mengalami gejala, maka dia merasa sehat, kalau dia tidak aware, dia bisa menularkan ke orang lain, nah ini yang menjadi perhatian," ujar Corona Rintawan seperti dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Kamis (30/4/2020).
• UPDATE Virus Corona di Indonesia 30 April 2020: 10.118 Kasus Positif, 1.522 Sembuh, 792 Meninggal
Corona Rintawan juga membeberkan waktu penularan Virus Corona yang bisa mencapai 7-14 hari.
Oleh sebab itu, dirinya menekankan pentingnya pemakaian masker, terutama saat berada di kerumunan massa.
"Biasa 7-14 hari, ada yang bisa sampai 20 an. Jadi sebetulnya saran saya memang, kita tidak tahu kapan kita kemasukan virus atau enggak, makanya untuk orang-orang yang merasa sehat dan tapi punya risiko habis bertemu dengan kerumunan massa atau bekerja di tempat yang risiko wajib memakai masker agar tidak menularkan ke orang lain," urai dia.
Lebih lanjut, Corona Rintawan menjelaskan cara mengetahui OTG, yaitu melalui aplikasi yang dikeluarkan pemerintah.
"Pertama banyak aplikasi bisa menyebutkan bahwa kita termasuk risiko tinggi atau tidaknya," beber dia.
"Tapi secara aman, maka kita harus berasumsi kita semua bisa menularkan, jadi tentunya memakai masker itu wajib."
"Tidak ada salahnya untuk memakai masker, sekarang masker kain juga murah, hanya tinggal sering dicuci jadi saya kira itu jauh lebih baik," pungkas dia.
Simak videonya:
Virus Corona Bisa Mati saat Kena Matahari?
Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 sangat cepat, bahkan sudah banyak warga di dunia terinfeksi virus ini.
Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk terus melakukan jarak sosial atau physical distancing selama pandemi Covid-19.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk terus mencuci tangan hingga mengenakan masker.
Namun banyak yang menjadi pertanyaan terkait penyebaran Virus Corona.
Satu di antaranya adalah pertanyaan apakah Virus Corona yang menempel di benda mati bila terkena sinar matahari.
"Apakah Virus Corona menempel pada benda-benda di luar rumah seperti motor, pagar apakah akan hilang dengan sendirinya bila terkena sinar matahari," tanya seorang warga seperti dikutip dari tayangan KompasTV, Rabu (22/4/2020).
Mengenai hal itu, Dokter Spesialis Paru asal Indonesia, dr Muhammad Fachri memberikan penjelasannya.
Muhammad Fachri menjelaskan Virus Corona bisa menempel di benda-benda mati hingga 5 hari.
"Sebenarnya virus ini bisa hidup dalam keadaan suhu 24-25 derajat celsius dengan kelembapan kurang lebih sekitar 45 persen, dan dapat hidup selama 5 hari di benda-benda mati," jelas Muhammad Fachri.
• Respons Wali Kota Surabaya Risma soal Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sampoerna: Bukan Klaster Baru
Lebih lanjut, Muhammad Fachri menjelaskan bahwa Virus Corona bisa mati lebih cepat jika terkena sinar matahari atau suhu di atas 25 derajat celsius.
"Tapi dengan sinar matahari dan suhu yang melebihi itu, virus tersebut akan segera mati, jadi itu bisa memudahkan proses untuk mematikan dari virus itu," ungkap Muhammad Fachri.
Mengenai lama waktu, Muhammad Fachri mengatakan hal itu tergantung dari suhu yang ada di sekitar benda tersebut.
"Kalau perbandingannya sekitar 25 derajat celsius ya sekitar 5 hari, tapi kalau lebih dari itu tentunya akan lebih singkat lagi waktunya," kata dia.
Lihat video selengkapnya mulai menit 5:15:
(TribunWow.com/Vintoko)