Terkini Internasional
Alasan Pria Asal Inggris Lempar Istrinya dari Balkon Lantai 7 Apartemen, Diduga Stres Tak Bisa Mudik
Seorang pria asal Inggris stres lantaran tak bisa mudik hingga nekat mendorong istrinya dari balkon lantai tujuh apartemen miliknya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Mengaku Stres karena Terjebak 'Lockdown'
Seorang turis asal Inggris ditangkap setelah melempar istrinya dari lantai 7 apartemen kota Rayong, Thailand.
Pria berinisial DM (46) tersebut tega mendorong sang istri yang berinisial SK (56) setelah terlibat pertengkaran pada Selasa (28/4/2020).
SK yang terjatuh berhasil selamat setelah mendarat di sebuah atap yang menonjol.
• Cium Bau Busuk, Warga Temukan 60 Mayat Menumpuk di Dalam Truk di New York di Tengah Corona
Sang suami, DM mengaku melakukan perbuatan tersebut lantaran stres akibat terjebak lockdown di Thailand.
Dikutip TribunWow.com dari Bangkok Post, Kamis (30/4/2020), setelah mendapat laporan adanya peristiwa itu, pihak medis dan petugas kepolisian segera mendatangi lokasi.
Mereka bergegas menyelamatkan SK yang saat itu masih sadar meskipun menderita luka di beberapa bagian.
Kemudian SK langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.
Akibat kejadian tersebut, SK harus menjalani perawatan karena patah di bagian pinggul dan lengan terkilir saat jatuh.
Sebelumnya, SK sempat menuturkan pada pihak kepolisian bahwa ia telah dilempar oleh suaminya dari balkon apartemen.
Menindak lanjuti laporan SK, pihak kepolisian segera mendatangi apartemen keduanya dan menangkap DM.
Butuh waktu dua jam bagi polisi untuk membujuk DM agar mau keluar dari apartemennya.
• Mengingat Flu Spanyol di Tengah Wabah Virus Corona: Tewaskan Sepertiga Penduduk Dunia di Tahun 1920
Saat proses negosiasi, DM malah keluar ke balkon dan duduk bersimpuh dengan mengatupkan kedua tangannya seakan berdoa.
Tetangga DM membantu polisi untuk menerobos masuk ke dalam apartemen pria tersebut dan kemudian menangkapnya.
Dilansir The Sun, Rabu (29/4/2020), Wakil Gubernur Kantor Polisi Distrik Ban Chang, Mayor Polisi Narongsak Trairat, menerangkan mengenai kronologi kejadian tersebut.