Virus Corona
Yakini Pemerintah Tak Mampu Terapkan Lockdown, Refly Harun Sebut Tak Bisa Jamin Stok Bahan Pokok
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun secara terang-terangan menyakini pemerintah tidak akan mampu menerapkan lockdown dalam penanganan Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Kemampuan pemerintah untuk deploying bahan pokok patut kita ragukan juga," jelasnya.
Lebih lanjut, Refly Harun mengatakan kondisi tersebut menjadi kekhawatiran besar dari pemerintah.
Karena kemungkinan yang akan terjadi justru adanya kerusuhan lantaran ketersediaan stok pangan terganggu.
"Sehingga yang terjadi dikhawatirkan ada kerusuhan dan lain sebagainya. Jadi bukan karena lockdown pilihan yang buruk, kok terkesan seperti dimusuhi," tukasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 6.00
Sandiaga Uno Minta Pemerintah Gunakan Akal Sehat Tangani Corona
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno meminta pemerintah menggunakan akal sehatnya dalam penanganan Virus Corona.
Sandiaga Uno mengatakan ketika akal sehat tidak digunakan maka dalam pengambilan kebijakan pun dinilai menjadi kurang tepat.
Menurut Sandiaga Uno, ketika pemerintah menggunakan akal sehat maka langkah yang diambil harus mengedepankan nilai kemanusiaan.

• Soroti Kartu Pra Kerja, Sandiaga Uno Minta Porsi Dana Tunai Lebih Banyak: Tak Mungkin Lakukan Hiring
Dilansir TribunWow.com dari unggahan video di akun Instagram pribadinya, Rabu (29/4/2020), Sandiaga Uno menilai untuk saat ini pemerintah masih banyak memikirkan dampak ekonomi ketimbang nyawa manusia.
Wakil Ketua Partai Gerindra itu kemudian menjelaskan bahwa masih penting nyawa manusia dibandingkan ekonomi negara.
Karena untuk masalah ekonomi masih bisa tumbuh ketika semuanya sudah normal, sedangkan nyawa manusia tidak mungkin bisa kembali.
"Covid-19 itu juga sama itu kembali lagi ke common sense, ke akal sehat," ujar Sandiaga Uno.
"Kalau saya melihat akal sehatnya adalah dahulukan kemanusiaanya," jelasnya.
"Kalau ekonomi bisa kita hidupkan kembali, tapi kalau nyawa manusia gak bisa dihidupkan kembali," kata Sandiaga Uno.