Virus Corona
Suami Yuli Akui Tak Makan 2 Hari Kejadian Lama, Aiman: Sepertinya Bapak Berat Katakan Sesungguhnya
Suami dari Ibu Yuli yang sempat viral karena mengaku kelaparan tidak makan selama dua, Kholid mengungkap kesaksiannya.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Suami dari Ibu Yuli yang sempat viral karena mengaku kelaparan tidak makan selama dua, Kholid mengungkap kesaksiannya.
Bahkan, Ibu Yuli mengaku dirinya dan keluarga sempat hanya minum air galon selama dua hari.
Meski demikian, Ibu Yuli sendiri kini telah meninggal tak lama setelah beritanya viral.
• Lakukan Penyelidikan soal Virus Corona, Donald Trump: Ada Banyak Cara Membuat China Tanggung Jawab
Saat wawancara dalam acara Aiman Kompas TV pada Selasa (28/4/2020), Kholid terlihat enggan menceritakan masalah tersebut.
Kholid menyebutkan keluarganya tak makan selama dua hari itu kejadian cukup lama.
"Ya itu mah cerita-cerita yang sudah lama mungkin, istri yang tahu awalnya mungkin," kata Kholid.
"Saya kan enggak tahu awal-awalnya, pernah enggak makan dua hari bener. Ya itu sudah lama, cerita-cerita biasa," sambungnya.
Aiman yang tak percaya dengan pengakuan Kholid lantas memutar kembali video wawancaran Kompas dengan Ibu Yuli.
"Tapi kan informasinya baru disampaikan dua hari sebelum meninggal pak."
"Kami punya rekamannya saya akan sampaikan bapak," ujar Aiman.
Dalam video tersebut, Ibu Yuli yang menangis mengatakan bahwa dirinya sempat tidak makan selama dua hari karena belum mendapat bantuan selama pandemi Virus Corona.
Akibatnya, Aiman meminta agar Kholid berkata yang sejujurnya terkait masalah yang menimpa keluarganya.
• Ragukan Pujian Prabowo untuk Jokowi, Rocky Gerung Soroti Tewasnya Warga akibat Kelaparan saat Corona
"Ini dua hari sebelum meninggal Pak Kholid istri Bapak, disampaikan ia tidak makan artinya kan baru bukan hal yang lama."
"Saya mohon maaf kepada Bapak sepertinya berat untuk mengatakan yang sesungguhnya," tanya Aiman.
Lalu, Kholid menjawab bahwa keluarganya memang pernah tak makan selama dua hari.
Kejadian itu disebutkannya dua minggu sebelum sang istri meninggal.
"Ya saya itu awal-awal (masalah Corona terjadi), itu istri yang tahu awal-awal itu," jawab Kholid.
"Apa betul beberapa hari sebelum meninggal ia tidak makan dua hari," tanya Aiman lagi.
"Ia betul pernah enggak makan dua hari pernah, pernah enggak makan dua hari tapi sudah dua minggu sebelum meninggal memang pernah, sebelum meninggal sekitar dua mingguan," jelas Kholid kemudian.
Pria yang bekerja sebagai pengumpul barang bekas itu menegaskan, sang Istri bukan meninggal karena kelaparan.
Dua hari sebelum sang Istri meninggal, ia mengaku mendapat banyak bantuan.
"Kalau sebelumnya meninggal, meninggal kan hari senin, itu makan biasa."
"Ya makan apa adanya, ya makan singkong sama air galon gitu, pas hari Sabtu itu banyak bantuan itu posisi lagi kerja bantuan itu," cerita Kholid.
• Viral Video Kakak Beradik yang Ditemukan dalam Keadaan Lapar dan Lusuh, Ini Fakta Sebenarnya
Kholid mengatakan bahwa saat istri meninggal, bantuan telah banyak datang.
"Maka saya ke istri ini bagaimana kok seperti ini ada hamba Allah katanya yang nyumbang, Senin makan karena banyak yang ngebantu," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke-10:42:
Wali Kota Serang Tak Percaya Ibu Yuli dan Keluarga Sempat Minum Air Galon Dua Hari
Wali Kota Serang, Banten Syafrudin mengungkap kronologi soal warganya yang meninggal, Ibu Yuli diduga akibat kelaparan.
Hal itu diungkapkan Syafrudin melalui sambungan telepon dengan Dua Sisi tv One pada Kamis (24/4/2020) malam.
Pada kesempatan tersebut, Syafrudin mengaku tidak percaya Ibu Yuli dan keluarga sempat hanya minum air galon selama dua hari.
• Permintaan Bantuan Ibu Yuli yang Viral karena Kelaparan Ditolak, Wali Kota Serang Beri Klarifikasi
Mulanya, presenter sempat bertanya apakah benar Yuli sempat mengajukan bantuan ke Dinas Sosial.
Syafrudin menjawab bahwa itu benar adanya.
Namun, pengajuan bantuan Yuli ditolak karena istri dari Kholid tersebut tercatat sebagai pegawai tetap Dinas Lingkungan Hidup.
"Memang ibu Yuli mengajukan bantuan ke Dinas Sosial melalui kelurahan setempat data dari RT, RW."
"Tapi kenapa pada waktu itu Dinas Sosial menolak karena di dalam KTP-nya, itu ternyata pekerjaanya adalah pegawai tetap di Dinas Lingkungan Hidup," ujar Syafrudin.
Lalu, Dinas Sosial sempat melakukan konfirmasi pada Dinas Lingkungan Hidup.
Namun, suami Yuli,Kholid ternyata merupakan pengawai informal, sehingga masuk dalam daftar penerima bantuan.
"Kemudian setelah itu Dinas Sosial melakukan Chross Check ke Dinas Lingkungan Hidup ternyata suaminya Ibu Yuli ini ternyata memang pegawai tidak tetap."
"Kemudian pada tanggal 13 April Pak Kholid ini sudah terdaftar penerima bantuan di Dinas Sosial yang terdampak Covid-19," ucapnya.
Lalu presenter bertanya pada Syafrudin.
Presenter menyinggung bahwa Yuli meninggal pada Senin (20/4/2020), lalu apakah selama tujuh hari ibu empat anak itu sudah menerima bantuan.
Selain itu presenter juga bertanya mengapa Yuli dan keluarganya sampai kelaparan hingga minum air galon saja selama dua hari.
• IDI Sebut Ada 1000 Kematian terkait Corona, Jokowi: Sampaikan, Apa Sih Sulitnya? Jangan Memperkeruh
Syafrudin menjelaskan bahwa pada tanggal Senin (13/4/2020) Dinas Sosial baru melakukan pendataan.
Bantuan baru diserahkan pada masyarakat pada hari Senin (20/4/2020), hari di mana Yuli meninggal dunia.
"Iya itu jadi sebenarnya tanggal 13 April itu baru masuk pendataan di Dinas Sosial."
"Kemudian distribusi di masyarakat mulai didistribusikan itu hari Senin besok," jelas Syafrudin.
Lalu, Syafrudin membenarkan bahwa dirinya sempat ke rumah Ibu Yuli.
Ia mengatakan bahwa lokasi rumah Ibu Yuli yang berdempetan dengan tetangga tentunya membuat lingkungan sekitar tahu bahwa keluarga tersebut tidak makan selama dua hari.
"Kalau kita lihat lingkungan Ibu Yuli itu kan, lingkungan yang berdempetan tidak berjauhan."
"Kalau ada tetangga tidak makan, makan dua hari (minum) air galon nampaknya akan ketahuan tetangga-tetangga yang lain," ungkapnya.
Selain itu lingkungan Ibu Yuli disebut juga masih menjaga kerukunan seperti biasa.
• Hukum Tidak Salat Jumat lalu Digantikan Salat Zuhur di Rumah karena Virus Corona, Ini Kata Gus Mus

Sehingga ia menilai jika memang ada tetangganya tidak makan pasti ada yang membantu.
Bahkan, secara terang-terangan Syafrudin mengaku tak percaya Ibu Yuli dan keluarganya hanya minum air galon selama dua hari.
"Jadi menurut saya ini tidak mungkin karena apa Pak RT dan lingkungannya ya itu guyubnya seperti masyarakat biasa."
"Artinya tidak mungkin kalau Ibu Yuli itu makannya itu minum air galon selama dua hari," tegasnya.
Kemudian, Syafrudin menjelaskan bahwa dirinya sempat mengutus anak buahnya secara langsung ke rumah Ibu Yuli setelah mendengar cerita keluarga itu dari berita.
"Saya terima berita itu hari Jumat kemudian malam Sabtu itu saya perintahkan ke anak buah saya melalui Dinsos untuk datang kerumah Ibu Yuli."
"Saya suruh check dan lingkungan dari depan sampai ke dapur," katanya.
Berdasarkan keterangan dari anak buahnya tersebut, di rumah Ibu Yuli tersedia beberapa camilan.
Bahkan, anak-anak Ibu Yuli disebut tengah bermain ponsel Androidnya.
• Viral ODP Corona Bandel akan Dikarantina di Rumah Angker, Kades: Ada yang Diperlihatkan Penunggu
"Dan pada waktu itu anak buah saya ketemu Ibu Yuli kemudian ditanyakkan apa benar Ibu Yuli tidak makan atau makan air galon selama dua hari."
"Pengakuannya benar akan tetapi kenyataanya bu, di situ dilihat di ruangan depan itu ada pisang goreng, ada singkong, di dalamnya ada keripik, anak-anaknya pegang HP Android," jelas Syafrudin.
Selain itu, Kholid saat dicari oleh anak buahnya, dikatakan Ibu Yuli bahwa sang suami tengah membeli rokok.
Sehingga, Syafrudin menilai keluarga tersebut tak kelaparan.
Ia juga beranggapan kematian Ibu Yuli bukan karena kelaparan.
"Kemudian bapaknya juga pada waktu itu ditanyakan, bapaknya ke mana Bu? Bapaknya keluar lagi beli rokok tapi kalau beli rokok jadi punya uang," lanjutnya.
Lihat videonya mulai menit ke-4:30:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)