Virus Corona
PSBB Mulai Tunjukkan Hasil, Anies Baswedan Klaim Penurunan Kasus Corona DKI: Jakarta Belum Merdeka
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengonfirmasi adanya penurunan penambahan kasus Virus Corona di wilayah Ibu Kota.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah mengonfirmasi adanya penurunan penambahan kasus Virus Corona di wilayah Ibu Kota.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengatakan penurunan tersebut merupakan dampak positif dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Meskipun begitu, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menyebut peperangan melawan Virus Corona belumlah usai.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan melalui tayangan YouTube tvOneNews, Selasa (28/4/2020).

• Tingkat Kejahatan di DKI Jakarta Meningkat, Polda Metro Ungkap Titik-titik Rawan Curat dan Begal
• Benarkah Kasus Corona di DKI Jakarta Melambat seperti yang Disampaikan Doni Monardo? Cek Faktanya
Menurut Anies, penurunan penambahan kasus Virus Corona itu disebabkan karena banyak warga yang mau mematuhi imbauan pemerintah.
Bahkan, ia mengklaim warga Jakarta sudah mulai menjaga jarak sebelum PSBB resmi diterapkan.
"Masyarakat di Jakarta walaupun belum diterapkan secara resmi PSBB, tapi ketika anjuran bekerja dari rumah itu mulai digaungkan per 16 Maret (2020) kalau tidak salah," kata Anies.
"Maka sudah mulai mengurangi kegiatan di luar, mengurangi interaksi."
Lantas, Anies menyebut pengendalian terhadap Virus Corona tak semudah mengendalikan air.
Menurut dia, penanganan Virus Corona memerlukan waktu beberapa minggu untuk menunjukkan hasil.
• Saat Trump Ingin Minta Ganti Rugi dari China atas Corona: Kami Tak Bahagia dengan Situasi yang Ada
"Dan itu kemudian berdampak, dampaknya mulai kita rasakan karena ini memang berbeda dengan mengendalikan aliran air," ucap Anies.
"Kalau aliran air itu kalau ditutup pintu airnya langsung berhenti dan mengalir ke tempat lain, kalau dibuka dia langsung mengalir."
"Kalau ini, kebijakannya dilakukan perlu waktu beberapa minggu untuk merasakan dampaknya," sambungnya.
Karena itu, meskipun sudah ada pergerakan positif, Anies menyebut DKI Jakarta belum sepenuhnya aman dari Virus Corona.
Ia lantas mengajak seluruh warganya untuk terus bersama-sama memerangi virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
"Sekarang, kita di Jakarta belum merdeka dari Covid. Peperangan melawan Covid masih harus diteruskan, kita belum selesai, masih ada waktu yang harus kita tuntaskan," jelas Anies.
"Karena sekarang sudah berkurang pertambahannya, kecepatan pertambahannya, tapi masih ada pertambahan," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-2.58:
Anies Baswedan Puncaki Survei Median
Di sisi lain, sebelumnya Direktur Median, Rico Marbun mengungkap hasil survei soal kepala daerah yang dianggap paling responsif terhadap penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, berdasarkan hasil survei Median, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi pertama dari puluhan nama kepala daerah.
Menurut Rico Marbun, Anies Baswedan dianggap berani dan tegas dalam mengambil kebijakan penanganan Virus Corona.
Meskipun, kebijakan Anies Baswedan sempat berseberangan dengan pemerintah pusat.
• Mahfud MD Ungkap Prediksi Puncak Virus Corona, Minta PSBB DKI Ditingkatkan: Harus Lebih Tegas
Hal itu disampaikan Rico Marbun melalui tayangan YouTube Kompas TV, Senin (27/4/2020).
"Kalau kami sampaikan, itu ada lima besar, yang pertama itu Anies Baswedan ada 24,1 persen responden," kata Rico.
Setelah Anies, Rico pun menyebutkan empat nama kepala daerah lain yang dianggap baik dalam menanagani Virus Corona.
Ia menyinggung nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Kemudian Pak Ganjar 9,6 persen, Ridwan Kamil 8,9 persen, Khofifah 8 persen kemudian Tri Rismaharini 3,7 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut, Rico menyebut publik menganggap lima kepala daerah itu menangani wabah Virus Corona secara cepat dan tepat.
Ia lantas menyebut sejumlah alasan publik menempatkan nama Anies Baswedan di puncak survei.
"Jadi itu ada top 5 itu ya, bukan hanya cepat tetapi tepat dalam penanganannya," kata dia.
"Jadi memang kenapa pada akhirnya kami menemukan dalam data ini, Anies Baswedan dianggapan yang tertinggi sementara ini karena beberapa alasan."
• Gamblang Jagokan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Haikal Hasan Buat Refly Harun Tertawa: Udah Ketebak
Dari hasil survei Median, Rico menilai Anies dinilai tegas hingga berani menyediakan fasilitas bagi para tenaga medis.
Menurut Rico, langkah Anies membagikan bantuan sembako makanan jug turut diapresiasi publik.
"Nomor satu adalah 15 persen menganggap Pak Anies ini tegas dan berani mengusulkan sesuatu yang berbeda dengan pemerintah pusat," kata Rico.
"Yang kedua, cepat tanggap, 13,5 persen. Memberlakukan PSBB, 8,2 persen. Terbuka, 7,5 persen, kemudian menyediakan hotel untuk tenaga kesehatan 6,1 persen, membagi sembako dan seterusnya."
Dari sejumlah alasan itu, Rico menyatakan keberanian Anies mengambil kebijakan menjadi hal yang paling dikagumi publik.
"Jadi kalau kita melihat alasan ini sebenarnya itu terbagi menjadi dua hal, satu adalah publik menginginkan pada saat diambil data ini bahwa kelebihan Pak Anies adalah salah satu kepala daerah yang berani secara tegas dan terbuka mengambil kebijakan yang pada saat itu terlihat tidak bebarengan dengan pemerintah pusat."
"Kalau kita lihat alasan-alasan seperti murni kesehatannya kan tidak terlalu tinggi,"pungkasnya. (TribunWow.com)