Terkini Daerah
Geram 500 TKA China akan Datang di Tengah Pandemi Corona, Bupati Konawe: Saya sebagai Bupati Menolak
Bupati Konawe geram dan menolak masuknya 500 TKA China ke Konawe di tengah pandemi Corona.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa tampak geram setelah mendengar kabar 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) akan datang untuk dipekerjakan di daerahnya.
Pasalnya, hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada masyarat di daerah Konawe, Sulawesi Tenggara yang tengah sibuk memberantas Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, ratusan TKA asal China tersebut sejatinya sudah masuk 22 April 2020 lalu dan rencananya akan masuk secara bergelombang.

• Ngabalin Kaitkan Arti Kata Ramadan dengan Akhir Pandemi Corona: Artinya Itu Panas sampai Kekeringan
Diketahui, rencana masuknya 500 TKA itu telah mendapatkan restu dan perizinan dari pemerintah pusat.
Karenanya, Kery bahkan menyampaikan bahwa awalnya ia justru mengetahui hal tersebut dari para wartawan.
"Sebenarnya informasi ini saya dengar dari wartawan juga, bahwa akan ada tenaga asing yang akan masuk," terang Kery dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (29/4/2020).
Kery menegaskan, pihaknya sebenarnya menolak dengan adanya kebijakan untuk mendatangkan TKA tersebut.
Sebab, saat ini secara nasional Indonesia tengah sepakat dan gencar untuk fokus memberantas Virus Corona.
Selain itu, kedatangan para TKA tersebut juga dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi masyarakat Konawe.
"Saya sebagai bupati menolak sebenarnya, karena kita sudah sepakat bahwasaanya dengan topik Corona kita selesaikan dulu baru masuk tenaga asing ini," terang Kery.
• Di ILC, Ngabalin Singgung Hadis Nabi soal Larangan Mudik saat Corona: Covid Ini adalah Mahkluk Allah
"Karena ini akan mempengaruhi kondisi daerah kami," imbuhnya.
Kery sebenarnya tidak mempersoalkan hal tersebut apabila memang perintah dari pemerintah pusat.
Akan tetapi, alangkah baiknya bila hal tersebut dicanangkan nanti setelah masalah Covid-19 di Tanah Air telah selesai.
Selain itu pun, apabila memang datang Kery berharap para tenaga kerja asing tersebut dipastikan steril dan bebas dari Covid-19.
"Tapi kalau memang pemerintah pusat kita mau bicarakan bagaimana baiknya ya tidak ada persoalan kalau perintah pusat," ujar Kery.
"Tetapi yang kita harapkan, betul-betul TKA yang datang di Kabupaten Konawe steril daripada Corona ini," tambahnya.
Kery juga menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait hal tersebut.
Ia tak menampik bahwa negara saat ini memang memerlukan pertimbangan ekonomi.
Terutama dari hasil pendapatan daerah yang juga menyokong nasional.
Ungkit Janji Luhut dan Sebut Pihak Perusahaan Tak Pernah Beri Bantuan
Akan tetapi, Kery lalu mengeluhkan bahwa selama ini tidak ada bantuan dari perusahaan tempat para TKA China itu bekerja.
Ia mengakui telah menyurati perusahaan bersangkutan agar bisa memberikan bantuan kepada masyarakat sekitarnya, namun tidak ada balasan apapun.
"Ya mudah-mudahan ini cepat selesai, cuma kita harapkan juga perusahaan ini memperhatikan masyarakat Konawe, khususnya jangan di kecamatan itu saja," terang Kery.
"Saya suda menyurat ke China untuk mendapatkan bantuan, tapi sampai sekarang tidak ada juga bantuannya, dari perusahaan itu, bagaimana kapalnya sudah pulang ke China," imbuhnya.
Selain itu Kery pun mengungkit janji Luhut yang pernah menawarkannya apapun yang ia mau.
Tetapi bantuan tetap tidak kunjung datang hingga saat ini.
Oleh karena itu ia mengharapkan pemerintah pusat untuk fokus terhadap pandemi terlebih dahulu.
"Menko Maritim katakan, 'sudah Ker apa yang kau minta kita siapkan', tapi sampai sekarang beluma ada kita terima bantuan, bagaimana ini," ucap Kery.
"Sehingga sekarang sudah kita tidak terima bantuan, kita belanja sendiri aja."
"Perusahaan Virtue Dragon ini sampai sekarang alat-alat kesehatan belum ada."
"Sehingga saya harapkan pemerintah pusat, kita kasih tenang dulu ini keadaan, semua kalau sudah normal mulai kita kembangkan lagi ini industri," tandasnya.
Simak tayangan berikut mulai dari menit awal:
Kata Luhut soal TKA China
Sebelumnya, Menko Kemaritiman, dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah menanggapi soal masuknya 49 TKA China ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak ada sangkut paut apapun dengan dirinya.
Ia menegaskan tidak pernah dengan sengaja memasukkan TKA untuk kepentingan pribadinya.

• Luhut Binsar Bantah Negara Tak Ketat Urus Masyarakat di Tengah Corona: Biar Bangsa Ini Belajar
Dilansir TribunWow.com dari YouTube Kompastv, Kamis (2/4/2020), awalnya Presenter Rosi Silalahi mempertanyakan mengapa TKA tersebut bisa datang ke Indonesia.
"Orang Indonesia harus disiplin untuk terhubung dari rumah, tapi tenaga kerja asing, terutama dalam hal ini yang disorot adalah tenaga kerja asing asal Tiongkok masih bisa berdatangan," kata Rosi.
Rosi kemudian menceritakan kabar yang beredar menyebutkan, bahwa Luhut memiliki kepentingan tersendiri atas datangnya TKA asal China tersebut.
"Betul bahwa sudah ada keputusan itu tidak lagi bisa, tapi tetap saja ada turunan-turunannya."
"Dan ini juga dianggap karena campur tangan seorang Luhut Binsar Pandjaitan yang sangat patuh, dan terlalu mengakomodasi investasi dari China," lanjut Rosi.
Mendengar pernyataan tersebut Luhut sontak langsung tertawa.
Ia menyindir Rosi tidak mengenalnya dengan baik.
Luhut lalu tegas mengatakan bahwa dia bukanlah orang yang mau disuruh untuk kepentingan orang lain.
"Kamu enggak kenal saya kalau gitu Rosi, mana saya mau diatur-atur orang, enggak mau saya," tegas Luhut.
"Saya selalu melihat kepentingan nasional," katanya.
Luhut lalu kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membela pihak manapun.
"Lha kok kita itu ribut, wong mereka itu lagi dikarantina kok sekarang, mungkin karantinanya sudah selesai," kata Luhut.
"Saya hanya meluruskan berita."
"Saya juga enggak belain, ngapain saya bela-belain enggak perlu."
• Ali Ngabalin Umumkan Seorang Pegawai KSP Positif Virus Corona, Ngaku Sempat Tak Percaya

Luhut menjelaskan selama sesuai dengan prosedur yang ada maka tidak masalah.
"Tapi yang saya ingin sampaikan, kalau sekarang ada tenaga kerja masuk yang sudah melalui proses," katanya.
"Orang dari negara yang sudah mengeluarkan sertifikat bahwa dia aman, ditambah lagi karantina 14 hari, masuk ke Indonesia, karantina 14 hari, kita butuhkan dia kerja, kita bisa lakukan," lanjutnya.
Pria yang telah beberapa kali menduduki posisi menteri tersebut mengatakan, yang menjadi permasalahan adalah tidak adanya komunikasi antara perusahaan dengan pemerintah daerah setempat.
Di luar hal tersebut, Luhut mengatakan adanya perkembangan industri justru akan berdampak bagus terhadap perekonomian Indonesia.
"Kalau sudah barang ini jadi Rosi, industri sudah jadi, yang kerja kan 90 persen lebih orang Indonesia, dan itu membuat ekspor kita bagus," papar Luhut.
"Jangan terus buruk sangka."
"Saya sudah hidup bersyukur kok, Tuhan kasih semua berkat buat saya, ngapain saya cari-cari susah merusak reputasi saya di hari tua saya, enggak mungkin lah," imbuhnya. (TribunWow.com/Rilo/Anung)