Breaking News:

Terkini Daerah

Fakta Baru 4 Remaja Penyuka Sesama Jenis yang Bunuh Sopir Taksi Online, Tidak Ada Rasa Penyesalan

Fakta baru empat wanita sesama jenis yang melakukan pembunuhan terhadap sopir taksi online, satu di antara mereka masih di bawah umur.

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
Capture YouTube Kompas TV
Kombes Pol Hendra Kurniawan angkat bisacra terkait kasus pembunahan yang dilakukan 4 gadis remaja terhadap sopir taksi online. 

TRIBUNWOW.COM - Setelah hampir satu bulan, polisi akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap Samiyo Basuki Riyanto (61) seorang sopir taksi online yang ditemukan tewas di hutan Pinus Jalan Raya Banjaran-Pangelangan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 30 Maret lalu.

Polisi berhasil meringkus empat pelaku yang di antaranya adalah AS alias Riska (20), KS alias Risma (18), TGC alias Sela (19), dan satu orang gadis yang masih berada di bawah umur ERS (15).

Menurut keterangan polisi keempat gadis remaja tersebut diduga adalah pasangan penyuka sesama jenis alias lesbian.

Anies Beri Peringatan meski Akui PSBB Buat Corona di Jakarta Turun: Jangan Merasa Merdeka dari Covid

Setelah membawa kabur mobil korban, mereka justru terlibat kecelakaan tunggal, karena tak ada yang bisa mengendarai mobil.

Kejahatan mereka, terungkap dari rekaman kamera pemantau CCTV, saat meninggalkan mobil korban, di wilayah Cimahi.

Keempat tersangka tega membunuh korban, diduga karena tak sanggup membayar ongkos perjalanan, dari Jonggol, Bekasi ke Pangalengan, sebesar 1,7 juta rupiah.

Dikutip TribunWow.com dari kanal Kompas TV, rabu (29/4/2020), kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan angkat bicara terkait tidak lanjut keempat pelaku.

"Jadi berdasarkan keterangan mereka memang saat berangkat pun tidak punya uang, setelah sampai di sana ketemu sebentar dan ternyata memang tidak ada uang, sehingga memutuskan untuk melakukan pembunuhan terhadap driver," kata Kombes Pol Hendra Kurniawan memebenarkan.

"Sampai saat ini kita dalami karena semata-mata tidak punya uang untuk membayar, jadi agar tidak membayar mereka berkesimpulan untuk menghabisi nyawa orang tersebut," tambahnya.

Akui Bosan di Rumah, Mahfud MD Sebut Rencana Pemerintah Atasi Corona: Dikurung Terus Nanti Jenuh

Pelaku Utama Masih Berusia 15 Tahun

Kombes Pol Hendra Kurniawan menyampaikan, pelaku utama atau otak pembunuhan terhadap Samiyo tersebut masih  adalah ERS yang masih berusia 15 tahun.

Karena pembunuhan tersebut telah terencana, pelaku terancam pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Meskipun tampaknya akan diberlakukan undang-undang peradilan anak, namun bukan tidak mungkin pelaku akan dijerat dengan peradilan biasa.

Sebab melihat ancaman sementara, pelaku akan dijerat setidaknya lebih dari 7 tahun penjara.

"Betul pelaku utamanya ini masih di bawah umur, masih 15 tahun, tentu akan berbeda penanganannya, kita pun menerapkan undang-undang peradilan anak,"  ungkap Kombes Pol Hendra Kurniawan

"Tetapi kalau melihat ancamannya, kemungkinan besar akan menjadi peradilan biasa, nanti tetap akan dilakukan pendampingan,  tetapi sepertinya akan menjadi peradilan bisa, karena ancamannya lebih dari 7 tahun," tambahnnya.

Sempat Dikira Tewas karena Corona, Jasad Pasutri di Bekasi Dievakuasi Petugas dengan Menggunakan APD

Tidak Merasa Menyesal

Kombes Pol Hendra Kurniawan menambahkan, kepolisian sampai saat ini belum bertemu dengan pihak keluarga pelaku.

Namun, para pelaku mengaku telah menghubungi keluarganya terkait kasus yang menjerat mereka.

Tak hanya itu, polisi juga menjelaskan bahwa pelaku justru datar tanpa ada rasa penyesalan.

Karenanya, pihak kepolisian akan mendalami mental dan kejiwaan para pelaku dengan psikolog.

"Sampai saat ini kami belum bertemu dengan keluarga, yang jelas dari keterangan dari mereka ini orang tuanya sudah tahu juga."

"Sepintas terutama dari pelaku sepertinya datar-datar saja tidak ada penyesalan, mungkin kita akan melakukan pendalaman dengan psikolog apakah seperti ini wajar atau tidak," tandasnya.

Pandemi Virus Corona, Bayi Baru Lahir Diberi Nama Covid, Corona, hingga Lockdown

Simak videonya mulai dari menit ke 3.00:

Tak Mampu Bayar Ongkos Taksi

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (28/4/2020),  seusai mereka diamankan oleh pihak kepolisian, para pelaku mengakui mereka membunuh korban karena tidak bisa mampu membayar ongkos perjalanan mereka.

Berdasarkan pengakuan mereka ongkos taksi online tersebut mencapai Rp 1,7 juta.

Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan pada awalnya ERS (15), dan TGC (19) menyewa sebuah taksi online Grab dari Jakarta dengan tujuan ke Pangalengan Bandung.

Sesampainya di Jonggol, Bogor, dua wanita itu meminta sopir untuk menjemput teman mereka.

"Sebelum ke Pangalengan menjemput rekannya saudari AS alias Riska (20) di Jonggol Bogor, tujuan ke Pangalengan mentejemput KS alias Risma (18) karena mereka memiliki hubungan khusus," kata Hendra.

Korban dan para pelaku sepakat bahwa biaya perjalanan dikenakan sebesar Rp 1,7 juta.

Namun karena tidak memiliki uang untuk membayar, mereka mulai menyusun rencana jahat untuk membunuh sang sopir taksi online itu.

"Tapi ternyata mereka tidak punya uang karena tidak punya uang kemudian sodara Iki dan Risma sepakat untuk menghabisi korban dengan cara menggunakan kunci inggris yang ada di mobil tersebut," kata Hendra.

Masing-masing pelaku memiliki andil dalam pembunuhan tersebut.

Risma berperan untuk membekap sopir, dan mencekiknya.

Kemudian wanita yang paling muda ERS (15) memukul korban dengan kunci inggris.

"Korban dipukul kepalanya kemudian sedikit goyang, kemudian dipukul lagi sebnyak 8 kali kemudian akhirnya meninggal," kata Hendra.

Lalu Riska yang paling tua (20) membuang jenazah korban ditemani Sela.

Selain membuang jenazah korban, mereka juga mengamankan barang bukti.

 Viral Penumpang Nekat Mudik dengan Bersembunyi di Dalam Bagasi Bus AKAP, Takut Kena Razia

Kecelakaan saat Kabur

Seusai membunuh korban, para pelaku akhirnya mencoba kabur dengan mobil rampasan mereka.

Namun malang korban tidak memiliki keahlian mengemudi, dan akhirnya mengalami kecelakaan di wilayah Cikalong Cimahi.

"Mereka (pelaku) tidak memiliki keahlian mengemudi, sehingga terjadi kecelakaan di Cikalong, Cimahi. Setelah itu kendaraan tersebut ditinggalkan begitu saja," ujar Hendra.

Jenazah korban berhasil ditemukan oleh pihak kepolisian di dalam jurang.

"Korban adalah sopir Grab yang ditemukan di jurang dalam kondisi meninggal. Pelakunya sebanyak empat orang, semua berjenis kelamin perempuan," lanjutnya. (TribunWow.com/Rilo/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SopirTaksi OnlineJawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved