Virus Corona
Viral Penumpang Nekat Mudik dengan Bersembunyi di Dalam Bagasi Bus AKAP, Takut Kena Razia
Aksi nekat dilakukan sejumlah masyarakat, dengan tetap mudik di tengah pandemi Virus Corona.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Aksi nekat dilakukan sejumlah masyarakat, dengan tetap mudik di tengah pandemi Virus Corona.
Bahkan, karena takut kena razia, penumpang itu akhirnya sembunyi di dalam bagasi bus AKAP.
Diketahui, pemerintah resmi melarang semua masyarakat mudik, sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 bagi semua moda transportasi darat.
• Viral Foto Bus AKAP Sembunyikan Penumpang Dalam Bagasi di Tengah Larangan Mudik karena Virus Corona
Contoh kasus yang terjadi ada banyak versi, pertama karena pengemudi tidak mengetahui adanya larangan, kemudian karena lemah atau tidak adanya pengawasan di daerah dan perbatasan wilayah.
Bahkan yang lebih tragis lagi, sempat viral sebuah foto yang menunjukan bus AKAP tetap beroperasi tapi dengan menyembunyikan penumpangnya di dalam bagasi.
Menanggapi hal ini, Kurnia Lesani Adnan, Pemilik PO SAN sekaligus Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), mengatakan hal tersebut memang benar adanya.
"Kejadiannya di Cileduk, tapi bukan terminal resmi. Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik, artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya."
"Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," ujar pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
• Fakta Pasangan Suami Istri Meninggal di Bekasi, Sempat Cekcok hingga Dievakuasi Menggunakan APD
Menurut Sani, setelah berhasil melewati pos pengawasan, baru kemudian bus tersebut bongkar muatan dan menaikkan penumpang yang ada di bagasi ke dalam kabin.
Setelah itu kembali meneruskan perjalanan ke daerah tujuan bus AKAP tersebut.
Sani menjelaskan adanya kejadian tersebut memang miris.
Pada satu sisi mengambarkan adanya bukti bila titik pengawasan yang tidak kuat dari pemerintah.
Di sisi lain adanya gambaran bila masih ada masyarakat yang memang mau pulang kampung karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Jakarta.
"Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan. Masyarakat yang mudik ini karena mereka di sini kan terlantar, tidak tahu harus bagaimana akhirnya nekat tetap mudik juga, sementara di lain sisi pemerintah juga tidak ketat dalam pengawasannya," ucap Sani.
"Kalau mau dilihat di lapangan itu, sampai saat ini masih banyak bus dan angkutan lain yang statusnya gelap tetap beroperasi bawa penumpang untuk mudik."