Virus Corona
Evaluasi PSBB Surabaya Raya, Khofifah Berlakukan 4 Shift bagi Perusahaan agar Tidak Timbulkan Macet
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berlakukan 4 shift bagi perusahaan di Surabaya agar tidak menimbulkan kemacetan saat PSBB.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa buka suara soal evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga wilayah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur (Jatim).
Khususnya terhadap perbatasan wilayah Kota Surabaya yang tampaknya pada hari pertama tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya mulai berlaku pada hari ini Selasa (28/4/2020).

Dilansir TribunWow.com, pada hari pertama pemberlakukan PSBB di Surabaya Raya terjadi kemacetan panjang yang tidak terhindarkan di pintu masuk menuju Kota Pahlawan, tepatnya di Bundaran Waru, Surabaya.
Kemacetan akibat pelaksanaan pemeriksaan sesuai protol PSBB bahkan mengular cukup panjang.
Kemacetan juga diakibatkan adanya check poin yang memeriksa dan menegakan aturan PSBB kepada para pengendara.
Merespons hal tersebut Khofifaf meminta maaf atas pelaksanaan PSBB yang tidak berjalan sesuai rencana.
Diketahui, kemacetan panjang dipicu oleh banyaknya pengendara sepeda motor yang umumnya merupakan karyawan di kawasan industri Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).
"Nah tadi di bundaran Waru, pertama kami mohon maaf kalau terjadi kemacetan panjang," terang Khofifah dikutip dari kanal metrotv, Rabu (29/4/2020).
"Tapi bahwa mereka sebagian besar membawa surat keterangan bahwa mereka bekerja di titik-titik yang sebagian besar di SIER, Surabaya Industrial Estate Rungkut," tambahnya.
Atas hal kesalahan perhitungan tersebut, Pemprov bersama jajarannya memberikan klarifikasinya kepada Dinaker dan pihak perusahaan.
Khofifah mengaku, sebelumnya telah menyampaikan surat edaran kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Surabaya terkait penerapan PSBB.
Namun apa yang terjadi di lapangan ternyata tidak sesuai dengan apa yang semestinya diharapkan.
Padahal PSBB merupakan opsi terakhir Pemprov untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Nah akhirnya kami melakukan evaluasi bersama Pangdam, Kapolda, dan Dinas Tenaga Kerja Surabaya, kami ingin mendapatkan penjelasan bagaimana sesungguhnya sosialisasi dan surat edaran yan katanya sudah selesai," ujar Khofifah.
"Dan di lapangan rupanya belum bisa diharapkan."
"PSBB ini adalah opsi terakhir yang kita pilih setelah kita melihat bahwa transmisi lokal juga sangat masif, peningkatan positif (Covid-19) juga sangat masif," tambahnya.
• Tanggapi Bansos Corona Salah Sasaran, Kemensos Jelaskan Alur Data: Kami Punya Prinsip Efektivitas
Pada akhirnya, setelah berkoordinasi dengan Disnaker beserta pihak perusahaan khususnya SIER, Pemprov kini melakukan penyusunan kembali rencana pelaksanaan PSBB.
Satu di antara opsi yang akan dilakukan agar kesalahan pada hari pertama tidak terjadi lagi ialah memberlakukan 4 shift pada setiap perusahaan di Surabaya, khususnya kawasan industri SIER.
"Nah akhirnya kita tadi melakukan koordinasi masing-masing (perusahaan), SIER misalnya kita koordinasi internal, saya menyampaikan apa yang kira-kira kita bisa melakukan rearrangement dari proses yang bisa dilakukan," terang Khofifah.
"Karena SIER itu banyak sekali perusahaannya."
"Nah tadi salah satu opsinya adalah menyiapkan empat shift untuk seluruh komplek di SIER ini."
"Ini akan memungkinkan malam ini mereka akan update 4 shift di SIER ini diberlakukan maka tidak akan ada lagi penumpukan kendaraan," tandasnya.
• Imbau Masyarakat Disiplin Lawan Virus Corona, Prabowo: Ikuti Petunjuk, Pemerintah Bekerja Keras
Simak videonya mulai dari menit ke 1.15:
Polda Jatim Angkat Bicara
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko juga turut angkat bicara terkit kemacetan yang terjadi.
Dirinya mengungkapkan beberapa faktor penyebab kemacetan parah, yakni banyaknya kendaraan yang melintas dari Sidoarjo dan Gresik.
Selain itu, menurutnya di Surabaya sendiri juga merupakan daerah industri dan masih beroperasi.
Wisnu Andiko mengatakan bahwa hari pertama PSBB ini akan menjadi bahan evaluasi untuk hari berikutnya.
"Bundaran Waru ini memang titik center pintu masuk ke Surabaya, dengan menerima arus yang dari Sidoarjo, Gresik, dari Jalan Tol, dan kita di Surabaya masih memiliki daerah industri," ujar Wisnu Andiko dikutip melalui Kabar Petang tvOne, Selasa (28/4/2020).
"Namun yang kita tekankan di sini dalam aspek penegakan hukum, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yang nantinya akan kita evaluasi," sambungnya.
• 52 Lokasi Check Point di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, PSBB Berlaku Hari Ini, Selasa 28 April 2020
Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan sudah menyiapkan 33 dapur umum yang bisa dimanfaatkan bagi mereka yang membutuhkan.
33 dapur umum tersebut akan melayani untuk makan sahur dan buka puasa.
Selain itu jika dirasa kurang, pihaknya akan memanfaatkan para UMKM dan penjual-penjual makanan yang ada.
"Kita menyiapkan paling tidak hari ini tercatat 33 dapur umum, 33 dapur ini ada di Gresik, Surabaya dan Sidoarjo, kami menginginkan bahwa meskipun kira-kira kita melihat ada daerah yang membutuhkan tambahan untuk suplai makanan sahur dan berbuka puasa," ujar Khofifah dikutip dari sumber yang sama.
"Selebihnya kami akan sumberdayakan UMKM dan penjual-penjual makanan dari daerah-daerah yang memang kita jangkau untuk suport makanan," pungkasnya.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Rilo/Elfan)