Breaking News:

Virus Corona

Tugasnya Digantikan Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Karya Beri Apresiasi: Relatif Tak Ada Cacatnya

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumandi memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumandi memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Budi Karya mengatakan Luhut Pandjaitan sudah mampu menggantikan tugasnya dengan baik selama menjadi Menteri Perhubungan ad intern.

Seperti yang diketahui, pasca terpapar Virus Corona, semua tugas dari Menhub diambil alih oleh Luhut Pandjaitan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Sabtu (19/10/2019). (KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)

Prediksikan 200 Ribu Kasus Baru Virus Corona, Pakar Epidemiologi: Buat Apa Mudik kalau ke Alam Baka?

Apresiasi awalnya diberikan Budi Karya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, Jokowi dinilai mampu membuat langkah-langkah yang sangat tepat dalam menangani Virus Corona.

Hal ini disampaikan oleh Budi Karya dalam konferensi virtual yang tayang di Youtube KompasTV, Senin (27/4/2020).

Budi Karya mengatakan meski sedang menjalani isolasi, namun dirinya tetap mengikuti perkembangan penanganan Virus Corona di Indonesia.

Dirinya juga mengaku ikut berkoordinasi dalam pembuatan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).

"Presiden memang membuat satu langkah yang menurut hemat saya tepat, yaitu dalam penanganan Covid-19," ujar Budi Karya.

"Oleh karenanya dilakukanlah beberapa kali rapat terbatas (ratas), saya tidak ikut, tetapi saya minta bahan dan ikut membahas Permenhub," sambungnya.

"Untuk menjadikan ini menjadi lebih terkoordinasi dan memberikan suatu koordinasi yang baik," jelasnya.

Budi Karya kemudian mengaku puas dengan kinerja Luhut selama menggantikan perannya, termasuk membuat Permenhub yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Dua di antaranya yaitu berhubungan dengan transportasi online selama penerapan PSBB dan prosedur larangan mudik.

Apresiasi tinggi diberikan lantaran Luhut mampu menjalankan dua tugasnya secara bersamaan.

Anies Baswedan Dinilai Pemimpin Paling Top Atasi Corona, Rico Marbun Soroti Keberanian sang Gubernur

"Pak Menko mengambil inisitif mengumpulkan semua," kata Budi Karya.

"Saya diberikan di situ pak Menhub, Pak Luhut luar biasa, walaupun dengan kesibukan masih punya kemampuan dan kedalaman untuk memberikan satu arahan," imbuhnya.

"Bisa dikatakan Permenhub yang dibuat oleh pak Luhut itu relatif tidak ada cacat."

Lebih lanjut, dirinya menegaskan akan kembali mengemban tugasnya sebagai Menhub setelah selesai menjalani isolasi.

Dirinya memperkirakan sudah bisa aktif kembali pada 5 April 2020 mendatang.

"Saya baru akan aktif tanggal 5, setelah masa isolasi selesai," pungkasnya.

Simak videonya:

Pengamat Sosial Tak Setuju PSBB Gagal dan Banyak Masyarakat Langgar Aturan Mudik

Pengamat Sosial, Devi Rahmawati mengaku tidak setuju bahwa masyarakat Indonesia dianggap banyak yang melanggar aturan larangan mudik.

Selain itu, Devi Rahmawati juga menolak yang menyebut penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai gagal.

Dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (27/4/2020), dirinya justru menilai hal yang sebaliknya.

Pengamat Sosial, Devie Rahmawati mengaku sependapat dengan langkah dari pemerintah dalam menangani Virus Corona.
Pengamat Sosial, Devie Rahmawati mengaku sependapat dengan langkah dari pemerintah dalam menangani Virus Corona. (Youtube/Talk Show tvOne)

 

 Pengamat Setuju Pemerintah Persuasif soal Penanganan Corona: Kalau Represif, Ada Guncangan Sosial

Dilansir TribunWow.com, Devi mengatakan jauh lebih banyak masyarakat yang sudah taat dengan mengikuti imbauan dan aturan dari pemerintah.

Sedangkan yang melanggar bisa dikatakan hanyalah sebagian kecil dan itupun juga bisa dikendalikan dengan baik oleh petugas.

Dirinya mengaku mempunyai data yang bisa menunjukkan hal tersebut.

Menurutnya, berdasarkan data riset dari Google menjelaskan bahwa pergerakan manusia jauh menurun, tidak terkecuali aktivitas dari Jakarta ke daerah lain.

Itu artinya, kata dia, banyak masyarakat yang tetap memilih berada di rumah ataupun mengurangi aktivitasnya, termasuk tidak melakukan mudik.

Maka dari itu, Devi mengatakan tidak mempermasalahkan bahkan mengaku setuju dengan pemerintah yang lebih mengedepankan tindakan yang bersifat persuasif dibandingkan harus dengan cara yang represif.

"Jadi artinya bukan persoalan sanksi, tapi kalau kita lihat secara total sebenarnya yang taat jauh lebih banyak," kata Devi.

"Kalau kita lihat misalnya riset yang paling gampang pergerakan lewat Google semua sekarang sudah menurun, itu sudah kelihatan," jelasnya.

"Jadi artinya jangan kita melihat masih ada yang berusaha ini adalah bagian bahwa PSBB gagal, tidak, atau bahwa masyarakat kita tidak taat, tidak," tegasnya.

 Bahas PSBB DKI, Mahfud MD Singgung Bansos Warga Miskin Terdampak Corona: Mereka Harus Selamat

Lebih lanjut, ketika dibandingkan dengan negara lain, Devi mengatakan masyarakat Indonesia jauh lebih baik dari segi ketaatan.

Bisa melihat contoh kasus di India yang harus dilakukan dengan cara kekerasan untuk bisa mengendalikan masyarakatnya.

"Masyarakat itu jauh lebih taat dibandingkan masyarakat negara-negara lain," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 6.58

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Budi Karya SumadiVirus CoronaLuhut Binsar PandjaitanJoko WidodoCovid-19PSBB
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved