Virus Corona
Soal Angka Penularan yang Menurun, Anies Baswedan Tidak Bisa Memastikan: Kami Serahkan pada Ahlinya
Anies Baswedan tidak bisa memastikan konsistensi tren penurunan kasus penularan Covid-19 di wilayahnya.
Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak bisa memastikan konsistensi tren penurunan kasus penularan Covid-19 di wilayahnya.
Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir kasus penularan di wilayah DKI Jakarta mengalami tren positif dengan berkurangnya jumlah pasien tertular.
Hal itu berkat dijalankannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang kini telah memasuki fase kedua.

• Minta Pemerintah Wujudkan Target untuk Akhiri Corona, Pandu Riono: Agustus Merdeka dari Covid-19
Sebab, bagaimana pun angka penularan di DKI Jakarta masih tetap terjadi meskipun angka penularannya mengalami penurunan.
Namun demikian, Anies tidak bisa memastikan apakah hal tersebut akan bertahan lama atau tidak.
"Sementara atau jangka panjang itu hanya bisa kita jawab bulan depan," terangnya dikutip dari kanal YouTube tvoneNews, Selasa (28/4/2020).
"Hari ini kita tidak bisa mengatakan bahwa ini sementara atau jangka panjang karena itu peristiwa besok yang kita tidak bisa prediksi," tambahnya.
Anies menegaskan pihaknya mempercayakan prediksi tersebut kepada ahlinya, yakni epidemiologi.
Menurutnya, merekalah yang bisa memberikan proyeksi terkait data dan angka yang lebih akurat.
• Tanggapi Bansos Corona Salah Sasaran, Kemensos Jelaskan Alur Data: Kami Punya Prinsip Efektivitas
• Sopir Ambulans Tidak Jujur, Pemulasaran Jenazah Corona di Garut Akhirnya Dilakukan di Pinggir Jalan
Ia menyampaikan tugasnya hanyalah melakukan segala upaya untuk memperlambat penyebaran wabah tersebut.
"Karena itu saya lebih mengandalkan ahli epidemiologi, mereka yang tahu persis pola penyebaran, kecepatan penyebaran, luasan penyebaran," ujarnya.
"Jadi ketika kita berbicara tentang angkanya, datanya, merekalah yang bisa memberikan proyeksi akurat."
"Bagian kami itu adalah bekerja memastikan bahwa semua langkah untuk memperlambat Covid-19 itu kita kerjakan, itu bagian kita. Tapi tentang prediksi kami akan serahkan pada ahlinya," tegasnya.
Oleh sebab itu, ia menyampaikan kepada seluruh warganya untuk tetap konsisten dan disiplin dalam menghindari penularan.
Khususnya, bagi warga yang tinggal di pemukiman padat.
Sebab apa bila penularan terjadi di pemukiman padat, maka potensi lonjakan angka jauh lebih tinggi.
"Jadi saya ingin menyampaikan pesan kepada seluruh warga Jakarta, apa lagi yang tinggal di pemukiman padat, gugus tugas level RW terus menjaga terutama pemukiman padat," ucap Anies.
"Karena bila di pemukiman padat terjadi orang terpapar, potensi pemaparan terhadap yang lain akan lebih besar."
"Dan itu akan membuat angka kita melonjak tinggi, itu yang harus kita jaga," tandasnya.
Simak videonya mulai dari menit ke 4.10:
Kata Doni Monardo soal Kasus Covid-19 di Jakarta
Kepala gugus tugas penanganan Virus Corona Doni Monardo menyampaikan kabar baik terkait perkembangan penularan Covid-19 di Indonesi, khususnya di wilayah ibu kota Jakarta.
Hal tersebut Doni sampaikan seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (27/4/2020).
Ia menyebutkan, penyebaran Virus Corona di DKI Jakarta semakin mengalami perlambatan dari waktu ke waktu.
"Khusus DKI perkembangan yang terakhir, kasus positif telah mengalami perlambatan yang sangat pesat," ujar Doni dikutip dari kanal Kompas TV.
"Dan saat ini sudah mengalami flat dan kita berdoa semoga tidak terlalu banyak lagi kasus positif yang terjadi."
Pencapaian tersebut merupakan hasil dari penerapan PSBB DKI Jakarta yang dinilai telah berjalan dengan baik.
"Ini diakibatkan karena PSBB yang telah berjalan dengan baik," ucapnya.
Data terbaru menunjukkan, jumlah penambahan kasus Virus Corona di Jakarta terus menurun dalam 6 hari terakhir.
Penambahan Kasus Virus Corona di Jakarta Terus Menurun sejak 6 Hari Terakhir
Dikutip TribunWow.com dari Wartakotalive.com, data terbaru menunjukkan jumlah penambahan kasus Virus Corona di Jakarta terus menurun dalam 6 hari terakhir.
Berdasarkan data yang diolah Wartakotalive.com dari corona.jakarta.go.id, penambahan kasus Virus Corona di Jakarta tertinggi terjadi pada Kamis (16/4/2020) yakni 223 kasus/hari.
• Jawaban Cara Plastik Masuk ke Tubuh dan Alasan Plastik Tidak Boleh Dibakar, Soal SMA di TVRI
Setelah itu terjadi fluktuatif atau naik turun hingga Selasa (21/4/2020) terjadi penambahan kasus 167 orang.
Sehari kemudian atau Rabu (22/4/2020) jumlah penambahan kasus Virus Corona di Jakarta hanya 120 orang/hari.
Setelah itu atau Kamis (23/4) jumlah kasus baru di Jakarta 107 orang, Jumat (24/4/2020) kasus baru di Jakarta 99 orang, Sabtu (25/4) 76 orang dan data terakhir Minggu (26/4) kasus baru di Jakarta 65 orang.
Sementara itu, jumlah pasien Virus Corona di Jakarta secara komulatif juga masih berada di angka kisaran 3.000 orang.
Selasa (21/4) jumlah kasus 3.279 kasus, Rabu (22/4) 3.399 kasus, Kamis (23/4) 3.506 kasus, Jumat (24/4) 3.605 kasus, Sabtu (25/4) 3.681 kasus, dan Minggu (26/4) 3.746 kasus.
Simak video berikut selengkapnya:
(TribunWow.com/Rilo)